Jodoh Datang dari Mana Saja, Kisah Tommy Temukan Istri dari Dating Apps
JAKARTA - Tidak semua orang berani mengaku bahwa jodohnya berawal dari aplikasi kencan daring. Begitulah kisah Tommy Timoteus, seorang pria yang kini hidup bahagia dengan istri dan anaknya, setelah perjalanan panjang mencari pasangan lewat Tinder sejak tahun 2014.
Tommy mengaku, keputusannya menggunakan dating apps awalnya muncul setelah putus cinta. Ia merasa butuh lingkungan baru untuk mencari pasangan, seseorang yang benar-benar di luar lingkar pertemanan lama.
“Waktu itu mikirnya, kayaknya butuh pasangan di luar circle lama. Dating apps jadi pilihan cepat dan praktis,” kenangnya.
Namun jalan menuju jodoh tidaklah instan. Tommy mengaku, jika dipersentasikan, dari 10 orang yang sempat match, tujuh di antaranya berakhir negatif. Mulai dari yang hanya basa-basi, tidak serius, sampai tidak pernah benar-benar bertemu.
Meski begitu, ia tidak menyerah. Bagi Tommy, dating apps memberi efisiensi.
“Di tengah kesibukan kerja, dating apps lebih hemat waktu. Kita bisa tahu duluan cocok atau tidak sebelum ketemu langsung,” jelasnya.
Prosesnya pun berlapis: mulai dari match, pindah komunikasi ke aplikasi lain, hingga akhirnya bertemu secara langsung. Dari rangkaian pertemuan itu, ia akhirnya menemukan sosok yang kini menjadi istrinya.
Menariknya, Tommy sempat menyembunyikan asal mula kisah cintanya dari teman-teman terdekat.
“Gue nggak jujur, ke teman dekat juga nggak jujur kalau ketemu pasangan di dating apps. Kalau ditanya, biasanya jawabnya ‘kenal di gereja’,” katanya sambil tertawa.
Rasa malu itu baru sirna setelah ia menikah dan dikaruniai seorang anak. Saat itulah ia mulai terbuka bahwa kisah cintanya berawal dari aplikasi kencan.
Kini, Tommy menjalani kehidupan keluarga yang bahagia. Ia percaya jodoh memang bisa datang dari mana saja, termasuk lewat aplikasi yang dulu hanya dianggap sebagai tempat main-main.
“Nyatanya, kalau kita serius, dating apps bisa jadi jalan menemukan pasangan hidup,” tuturnya.
Kisah Tommy Timoteus ini menjadi bukti bahwa di era digital, cinta bisa hadir dari mana saja, bahkan dari satu swipe kanan di layar ponsel.










