Terungkap! Pangeran William Disebut Siapkan Rencana Unik saat Jadi Raja Inggris
Masa depan Kerajaan Inggris kembali menjadi sorotan setelah pakar kerajaan mengungkapkan bahwa Pangeran William memiliki rencana “unik” untuk pemerintahannya sebagai Raja Inggris di masa depan. Namun, berbeda dengan citra positif sang pewaris takhta, Pangeran Harry justru dinilai sebagai beban bagi monarki.
Dilansir dari Geo TV, Senin (31/8/2025), rencana Pangeran William ini disampaikan oleh pakar kerajaan Kinsey Schofield dalam wawancaranya bersama Fox News Digital.
Baca Juga:Pangeran William Siapkan Sentuhan Modern untuk Upacara Penobatannya
Rencana Unik Pangeran William untuk Masa Depan Kerajaan Inggris
Kinsey Schofield menyebut bahwa William ingin menjalankan kepemimpinan yang berbeda dari generasi sebelumnya. Menurutnya, Pangeran Wales itu sangat fokus dalam menjaga citra keluarga kerajaan, melindungi keluarganya, sekaligus mengamankan masa depan monarki di tengah tantangan zaman modern.Rencana “unik” yang dimaksud adalah bagaimana ia ingin tampil sebagai raja yang lebih dekat dengan rakyat. Namun tetap menjaga kehormatan institusi kerajaan.
Schofield menambahkan bahwa suami Kate Middleton tersebut memiliki komitmen kuat untuk menjadi raja yang baik dan dihormati. Ia diyakini tidak hanya mencontoh ayahnya, Raja Charles III, tetapi juga berupaya menghadirkan reformasi dalam tata cara kerajaan agar tetap relevan di mata publik Inggris maupun dunia.
Pangeran Harry Dinilai Beban bagi Monarki
Berbanding terbalik dengan William, sang adik, Pangeran Harry dinilai tidak lagi mendapat kepercayaan penuh dari keluarga kerajaan. Schofield menilai, setelah serangkaian kontroversi yang terjadi, mulai dari wawancara bersama Oprah Winfrey, serial dokumenter Netflix, hingga buku memoar Spare, hubungan Harry dengan istana semakin renggang.Menurut pakar tersebut, suami Meghan Markle itu memilih membesarkan anak-anaknya di Amerika Serikat, yang membuat mereka tumbuh jauh dari sepupu-sepupunya di Inggris. Kondisi ini dianggap semakin memperlebar jarak antara Harry dan keluarga kerajaan.
"Raja Charles hanya menginginkan perdamaian, tetapi saya yakin Pangeran William sudah tidak ada," kata Schofield.
Foto/PeopleBaca Juga:Pangeran William dan Harry Sulit Damai, Meghan Markle Disebut Jadi Biang Kerok
Luka Lama yang Sulit Dipulihkan
Schofield juga menyinggung isi buku Spare, di mana putra bungsu mendiang Putri Diana itu pernah mengungkapkan bahwa Charles memohon padanya dan William untuk tidak "membuat tahun-tahun terakhirku sengsara.”Pernyataan ini kini terasa lebih menyedihkan setelah publik mengetahui kondisi kesehatan raja 76 tahun itu yang tengah berjuang melawan kanker.
Ia menegaskan bahwa terlalu banyak luka yang ditimbulkan oleh pangeran 40 tahun itu terhadap kerajaan, sehingga sulit bagi pihak kerajaan untuk kembali sepenuhnya mempercayainya. Menurut Schofield, meskipun Harry mungkin berniat memperbaiki hubungan, waktunya sudah terlalu terlambat karena luka yang ditinggalkan terlalu dalam.
Konteks Kehadiran Harry di Inggris
Pernyataan kontroversial ini muncul menjelang kedatangan Pangeran Harry ke London dalam rangka menghadiri WellChild Awards 2025 pada 8 September mendatang. Acara ini merupakan ajang penghargaan tahunan yang memberikan apresiasi kepada anak-anak dengan kondisi medis serius serta individu yang merawat mereka.Kehadiran adik ipar Kate Middleton itu di acara tersebut diperkirakan kembali menjadi sorotan publik dan media internasional.
Pasalnya, muncul pertanyaan apakah Harry akan sekaligus memanfaatkan kunjungannya untuk memperbaiki hubungan dengan keluarga kerajaan, atau justru menambah ketegangan baru di tengah masa transisi kerajaan.
Baca Juga:Drama Kerajaan! Pangeran William dan Harry Kembali Bersitegang di Pernikahan Sepupu










