Pakar IPB University Ungkap Manfaat dan Risiko Cicak di Rumah

Pakar IPB University Ungkap Manfaat dan Risiko Cicak di Rumah

Gaya Hidup | sindonews | Minggu, 24 Agustus 2025 - 06:00
share

Keberadaan cicak di rumah sering dianggap mengganggu, baik karena bentuk, kotoran, maupun suaranya. Namun, menurut Dr Achmad Farajalah, dosen Departemen Biologi FMIPA IPB University, cicak justru memiliki peran penting sebagai pengendali alami serangga, selama populasinya terkendali.

Ia menjelaskan, terdapat empat jenis cicak yang umum dijumpai di sekitar rumah.Cosymbotus platyuruskerap terlihat di tembok dekat lampu, sementaraGehyra mutilatalebih menyukai area gelap seperti dapur atau belakang lemari.Hemidactylus frenatusbiasanya berada di luar rumah pada dinding berkayu atau plafon, sedangkanCyrtodactylusmarmoratus sering ditemukan di pagar atau pohon.

“Cosymbotus dan Gehyraadalah dua jenis yang paling berpotensi mengganggu karena aktivitasnya dekat dengan manusia. Tingkat gangguan sangat bergantung pada persepsi individu,” katanya, melalui siaran pers, Minggu (24/8/2025).

Baca juga: Cara Membedakan Kelinci dan Marmut dari Ahli IPB, Mana yang Lebih Menggemaskan?

Terkait risiko kesehatan, ia menegaskan bahwa dugaan cicak sebagai pembawa penyakit belum terbukti kuat. Penelitian dari Universitas Malaya sempat menunjukkan bahwa 20–60 persen cicak membawaSalmonelladi ususnya.Namun, World Health Organization (WHO) dan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menegaskan bahwa risiko utama kontaminasi makanan lebih sering berasal dari unggas dan bahan mentah, bukan dari cicak.

Selain itu, bagi sebagian orang, cicak juga memicu ketakutan ekstrem atau herpetofobia. Studi di Malaysia dan India menunjukkan 15–20 persen populasi, terutama perempuan dan anak-anak, mengalami ketakutan berlebihan terhadap cicak yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Baca juga: Rahasia Monstera Tetap Jadi Primadona Tanaman Hias Menurut Ahli IPB

“Kasus ekstrem bahkan terjadi di Malaysia (2019) dan India (2021), yakni individu dengan fobia harus menjalani terapi atau kehilangan kesempatan akademis karena keberadaan cicak,” imbuhnya.

Untuk mengendalikan populasinya, Dr Achmad menyarankan langkah-langkah ramah lingkungan seperti menjaga kebersihan rumah, menutup celah masuk, mengurangi cahaya terang di malam hari, dan membersihkan kotoran cicak secara rutin

Ia juga menyebut sejumlah bahan herbal yang dapat digunakan untuk mengusir cicak, seperti daun salam, kapur barus, bubuk kopi.

“Selama tidak mengganggu kenyamanan atau menimbulkan masalah kesehatan, cicak sebaiknya tidak dibasmi secara agresif. Mereka berperan penting sebagai pengendali alami serangga,” pungkasnya.

Topik Menarik