Makna Mendalam Pakaian Adat Gibran dan Keluarga di Upacara HUT ke-80 RI
Penampilan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka bersama istri Selvi Ananda dan kedua buah hati mereka, Jan Ethes serta La Lembah Manah, berhasil mencuri perhatian saat menghadiri Upacara HUT ke-80 Republik Indonesia di Istana Merdeka. Dengan busana adat Gayo dan Palembang yang penuh filosofi, keluarga Wapres tampil harmonis sekaligus sarat makna budaya.
Tak sekadar memperlihatkan keanggunan, pakaian adat yang dipilih Gibran sekeluarga juga menyimpan pesan simbolis tentang keberanian, kesopanan, dan kemakmuran. Kehadiran mereka di Upacara HUT ke-80 RI bukan hanya menjadi representasi keluarga Wakil Presiden, tetapi juga wujud penghormatan terhadap keragaman budaya Nusantara yang selalu hadir di momen bersejarah bangsa.
Foto/BPMI SetpresBaca Juga:Upacara HUT ke-80 RI, Gibran Pakai Baju Adat Karo, Selvi Busana Adat Palembang
Filosofi Pakaian Adat Gibran
Pilihan busana adat Kerawang Gayo yang dipakai oleh Gibran bukan semata-mata untuk kepentingan seremonial, melainkan memiliki makna filosofis yang mendalam. Warna dominan merah, hitam, dan emas pada busana tersebut melambangkan tiga nilai luhur masyarakat Gayo, yakni mersik (keberanian), lisik (kerajinan), dan unik (ketelitian).Kombinasi warna tersebut menghadirkan kesan wibawa sekaligus mencerminkan karakter seorang pemimpin yang penuh ketegasan namun tetap berpegang pada nilai-nilai luhur budaya.
Detail Penampilan sang Wakil Presiden
Dalam kesempatan ini, Gibran mengenakan teluk belanga berwarna hitam yang dipadukan dengan kain songket khas Gayo bernuansa merah, emas, dan hitam sebagai ikat pinggang. Penampilannya semakin lengkap dengan penutup kepala adat yang memberikan sentuhan karisma dan kewibawaan.Perpaduan busana ini memperlihatkan bahwa pakaian adat bukan hanya sebuah kostum tradisional, melainkan simbol identitas budaya yang merepresentasikan keberagaman Nusantara di panggung kenegaraan.
Foto/BPMI SetpresBaca Juga:Makna Baju Adat Demang Betawi yang Dipakai Presiden Prabowo di Upacara HUT ke-80 RIAnggunnya Penampilan Selvi Ananda
Sinopsis Mencintai Ipar Sendiri Eps 10: Shilla Desak Rafki Bersumpah Tak Akan Cinta pada Ayuna
Sementara itu, Selvi Ananda tampil anggun dalam balutan busana adat Palembang. Ia mengenakan baju kurung klasik berwarna merah maroon bermotif Benang Emas Pucuk Rebung dan Bunga Tabur yang dipadukan dengan kain songket emas.
Busana ini tidak hanya memancarkan kemewahan, tetapi juga menyiratkan kesopanan, kecantikan, kesucian, serta kemakmuran. Keanggunan Selvi semakin sempurna dengan hiasan kepala tradisional Kesuhun Pak Sangko yang membuat tampilannya penuh makna dan kental dengan nuansa budaya.
Pesona Jan Ethes dan La Lembah Manah
Dua buah hati Gibran dan Selvi juga berhasil mencuri perhatian publik. Jan Ethes tampil gagah mengenakan pakaian adat bernuansa hitam yang senada dengan sang ayah, mencerminkan keserasian dalam balutan budaya.Di sisi lain, La Lembah Manah terlihat manis sekaligus anggun dengan busana yang senada dengan sang ibu, menambah kehangatan suasana keluarga wakil presiden di momen bersejarah ini. Kehadiran keduanya memperlihatkan bahwa nilai tradisi dapat ditanamkan sejak dini melalui simbol pakaian adat dalam acara kenegaraan.Baca Juga:Pesona Titiek Soeharto di Istana Merdeka, Anggun dengan Busana Adat Merah pada HUT ke-80 RI
Selaras dengan Tema HUT ke-80 RI
Pemilihan busana adat dari dua daerah berbeda ini sangat sesuai dengan tema perayaan HUT ke-80 RI, yakni “Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju.” Penampilan Gibran sekeluarga menjadi representasi nyata keberagaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia, sekaligus simbol persatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.Dengan menghadirkan warisan budaya Gayo dan Palembang di panggung nasional, Gibran dan Selvi menegaskan pentingnya melestarikan kearifan lokal sebagai bagian dari identitas bangsa.
Pernyataan Gibran Seusai Upacara
Usai prosesi upacara, Gibran sempat menyampaikan alasan pemilihan busana adat Gayo pada tahun ini. Menurutnya, setelah sebelumnya mengenakan pakaian adat khas Papua, kali ini ia ingin menampilkan keberagaman daerah lain di Indonesia. “Tahun lalu kan sudah, Papua. Tahun ini sengaja kita Gayo dan Papua,” kata Gibran di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (17/8/2025)Ia juga menyampaikan rasa syukurnya karena peringatan kemerdekaan berjalan dengan lancar. Tidak hanya itu, ia menambahkan bahwa dirinya bersama keluarga akan berganti busana untuk menghadiri acara kenegaraan lain pada sore hari.
"Kita ganti kostum dulu ya, untuk nanti sore," pungkasnya.










