Figur Publik Indonesia Bersatu Suarakan Kemerdekaan Palestina dan Stop Genosida Gaza
Figur publik berpengaruh di Indonesia bersatu dalam mendukung kemerdekaan Palestina. Salah satunya adalah penghentian serangan genosida di Gaza yang menyebabkan banyak korban jiwa, terutama dari perempuan dan anak-anak.
Publik figur tersebut menggencarkan petisi yang diprakarsai oleh para influencer Indonesia. Ditujukan kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) untuk melakukan aksi nyata dalam mendesak penghentian genosida.
Baca juga: Ini Pesan Terakhir Jurnalis Anas al-Sharif: Saya Tak Pernah Ragu Menyampaikan Kebenaran
Petisi tersebut menyerukan tindakan diplomatik yang mendesak dan konkret untuk menghentikan genosida. Hal tersebut juga dilakukan untuk membuka akses kemanusiaan yang berkelanjutan dan tanpa hambatan bagi warga sipil.
Inara Rusli, sebagai salah satu publik figur yang gencar menyuarakan perdamaian di Palestina ingin pemerintah Indonesia melakukan aksi nyata. Sebab, korban jiwa terus berjatuhan dari mereka yang tak bersalah.Baca juga: Negara Tetangga Indonesia Akan Akui Negara Palestina, Selandia Baru Juga Menyusul
Sinopsis Mencintai Ipar Sendiri Eps 10: Shilla Desak Rafki Bersumpah Tak Akan Cinta pada Ayuna
"Apapun itu caranya, karena kita gak perlu jadi seorang Muslim dulu untuk bisa bersuara untuk suara-suara kita di Palestine, tapi kita cukup menjadi seorang manusia. Kita seorang ibu pasti sangat berat hati kita melihat apa yang terjadi di Gaza-Palestine sana," kata Inara di Jakarta, Senin (11/8/2025).
Sebagai informasi, Inara ditunjuk menjadi duta rumah sakit ibu dan anak (RSIA) untuk Gaza. Selain itu, ia juga memiliki yayasan Teman Searah. Oleh sebab itu, ia mengajak kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk mendukung kebebasan Palestina melalui apa pun medianya.
"Terlepas dari sejarah kemerdekaan mereka, yang mana di situ mereka juga punya andil dalam kemerdekaan Indonesia. Jadi pesan aku cuma satu, jadilah manusia lebih dulu sebelum kita menjadi muslim. Free Palestine," ucap Inara.
Petisi ini memuat tiga tuntutan utama:1. Intervensi diplomatik segera dari pemerintah Indonesia untuk mengakhiri genosida dan menghentikan penjajahan.
2. Akses kemanusiaan yang berkelanjutan dan tidak terbatas guna memungkinkan masuknya bantuan dan relawan medis ke Gaza.
3. Sikap diplomatik Indonesia yang lebih tegas di forum internasional, mencerminkan kehendak rakyat dan komitmen jangka panjang Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina.










