Jangan Lupa Besok Puasa Tasua, Begini Dalil dan Niatnya Lengkap
Desa Gayamharjo yang berlokasi di Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, merupakan wilayah perbukitan yang secara geografis rawan mengalami kekeringan. Kondisi itu menyebabkan sebagian besar penduduk hanya dapat mengadalkan pertanian padi musiman yang umumnya dilakukan sekali dalam setahun.
Sebagai bentuk adaptasi, masyarakat mulai membudidayakan tanaman singkong sebagai alternatif sumber pangan, yang selama ini hanya digunakan sebagai pakan ternak. Upaya pembudidayaan itu terwujud berkat peresmian Rumah Produksi dan Pemasaran yang digagas oleh BRI Life dan BRI Research Institute lewat program Pelatihan Peningkatan Literasi Keuangan dan Kapasitas Usaha buat usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Nantinya, potensi singkong di Desa Gayamharjo diolah menjadi tepung MOCAF (Modified Cassava Flour) yang memiliki permintaan pasar yang luas dan nilai tambah ekonomi yang signifikan. Alhasil diharapkan dapat menjadi sumber penghasilan baru yang lebih berkelanjutan bagi masyarakat setempat.
Dalam pelaksanaannya, program ini melibatkan mahasiswa pendamping dari Fakultas Pertanian UGM, serta dukungan dari pemerintah desa dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman.
"Pengolahan singkong menjadi MOCAF membuka peluang tumbuhnya industri rumah tangga berbasis agro, yang bisa menjadi penopang ekonomi lokal sekaligus menyerap tenaga kerja di desa," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sleman RR Mae Rusmi Suryaningsih dalam keterangan tertulis, Kamis (3/7/2025).UMKM Monalisa yang terlibat dalam program ini merupakan kelompok usaha lokal binaan desa yang kini memiliki kemampuan produksi mandiri, pemasaran terintegrasi, dan jaringan penjualan online yang sedang dikembangkan. Dengan program ini, diharapkan desa-desa lain juga bisa mengikuti langkah serupa untuk mengangkat potensi lokal melalui pendekatan yang terstruktur dan berkelanjutan.
"Kami sangat bersyukur dan berterimakasih atas bantuan yang diberikan BRILife kepada UMKM Monalisa. Dengan bantuan yang diberikan, kami yakin dapat meningkatkan efisiensi kerja, mempercepat proses produksi dan tentu saja menghasilkan produk yang lebih berkualitas," tutur Bimo, Ketua UMKM Monalisa Desa Gayamharjo, Kabupaten Sleman.
Sementara itu, Corporate Secretary BRI Life Ade Nasution mengatakan singkong dapat menjadi bahan pangan, pakan, dan bahan baku industri dari hulu hingga hilir. Singkong adalah pangan masa depan karena memiliki karakteristik yang adaptif terhadap perubahan iklim global.
"Dengan dukungan berbagai pihak baik dari pemerintah, swasta termasuk perguruan tinggi, kami optimis usaha UMKM ini bisa berkembang lebih jauh," kata Ade.
Ade melanjutkan, program yang berlangsung selama tiga bulan ini, April-uni 2025, memberikan pelatihan intensif kepada pelaku usaha lokal, guna meningkatkan daya saing serta nilai tambah produk olahan singkong. Program ini juga mencakup pemberian dukungan sarana usaha berupa pengadaan tempat pengeringan, mesin penepung, mesin slicer, alat pengemas, dan serta satu set alat desain.
"Peserta juga mendapatkan pelatihan komprehensif yang meliputi manajemen produksi, srategi branding, pemasaran, hingga pemahaman literasi keuangan guna memperkuat kapasitas usaha secara menyeluruh," tandas Ade.









