Kate Middleton Larang Pangeran Harry Jadi Beban saat William Naik Takhta
Kate Middleton melarang Pangeran Harry menjadi beban saat Pangeran William naik takhta sebagai Raja Inggris kelak. Di tengah ketegangan yang terus berlanjut antara Harry dan keluarga kerajaan, Kate disebut mengambil sikap tegas demi menjaga stabilitas kerajaan masa depan.
Helena Chard, pakar kerajaan ternama, mengungkapkan kepada Fox News Digital bahwa meskipun Kate Middleton merasa sedih melihat hubungan persaudaraan antara Pangeran William dan Pangeran Harry terus memburuk, ia memilih untuk menjaga jarak secara emosional dan tidak ikut campur dalam konflik yang semakin kompleks tersebut.
Dilansir dari Geo TV, Selasa (17/6/2025), menurut Chard, Kate memiliki alasan yang sangat kuat untuk mengambil posisi ini. Ia kini lebih fokus pada perannya sebagai calon Ratu Inggris dan ibu dari pewaris takhta masa depan, sekaligus pelindung kehormatan keluarga kerajaan.
“Putri Catherine tidak akan membiarkan siapa pun, termasuk Pangeran Harry, mengacaukan stabilitas dan martabat pemerintahan yang sedang dipersiapkan Pangeran William. Ia sangat sadar akan pentingnya transisi kekuasaan yang mulus dari Raja Charles ke William kelak,” kata Helena Chard.
Baca Juga:Rumah Pangeran William dan Kate Middleton Dibobol Maling, Pelaku Diduga dalam Pengaruh Narkoba
Foto/Harper's BazaarIa menambahkan bahwa dalam perjuangannya melawan penyakit, menantu Raja Charles III itu telah bertransformasi menjadi sosok pelindung yang tangguh. Perhatiannya kini tertuju pada empat hal utama, yaitu menjaga stabilitas kerajaan, menghormati warisan mendiang Ratu Elizabeth II, memastikan masa depan anak-anaknya tetap normal di tengah sorotan publik, dan melindungi keluarganya dari potensi luka emosional yang ditimbulkan oleh komentar dan tindakan Harry.
Sebelumnya, Kate disebut sempat berharap agar anak-anaknya memiliki hubungan yang baik dengan anak-anak Duke dan Duchess of Sussex, yaitu Archie dan Lilibet. Namun seiring berjalannya waktu, harapan itu tampaknya mulai memudar, terlebih setelah serangkaian wawancara eksplosif dan dokumenter yang diluncurkan Harry dan Meghan Markle yang dinilai penuh dengan kritik, keluhan, serta tuduhan terhadap institusi kerajaan.
“Putri Catherine sangat sadar bahwa gaya pengasuhan dan pendekatannya terhadap anak-anaknya akan berpengaruh besar terhadap keberhasilan masa depan kerajaan,” jelas Chard.
“Ia ingin memastikan bahwa masa kanak-kanak George, Charlotte, dan Louis tetap senormal mungkin, meskipun tekanan sebagai bagian dari keluarga kerajaan semakin terasa,” tambahnya.Baca Juga:Pangeran William Larang Kate Middleton Hubungi Harry, Diminta Jaga Jarak
Tak hanya Helena Chard, pakar kerajaan lain, Hilary Fordwich, juga membenarkan bahwa hubungan antara Kate dan Harry telah mengalami penurunan drastis dalam beberapa tahun terakhir. Fordwich menyatakan bahwa jika dulu Kate mencoba menjadi jembatan di antara William dan Harry, kini ia menyadari bahwa menjaga jarak adalah keputusan yang lebih bijak demi melindungi stabilitas keluarga dan peran institusionalnya di masa depan.
“Kate bukan lagi sekadar anggota kerajaan yang mendampingi sang pangeran. Ia adalah perancang masa depan monarki yang berpikir jauh ke depan. Dan dalam rencananya, ia tidak ingin adanya ketidakpastian yang berasal dari dinamika internal yang tidak terselesaikan dengan Harry,” tutur Fordwich.
Langkah Kate ini menunjukkan sisi strategis dan kepemimpinannya sebagai calon Ratu. Ia tidak hanya mempersiapkan suaminya untuk memegang kendali penuh atas takhta, tetapi juga mengambil langkah tegas untuk memastikan bahwa masa depan kerajaan Inggris tidak lagi dibayangi oleh konflik pribadi yang terus menyeret perhatian publik.
Dengan semakin jelasnya posisi ibu dua anak itu dalam drama internal keluarga kerajaan, publik kini menanti apakah akan ada upaya pemulihan hubungan atau justru pemisahan permanen antara keluarga Wales dan Sussex.
Baca Juga:Kisah di Balik Momen Menegangkan Pertemuan Kate Middleton dan Meghan Markle