Benarkah Migrain Tanda dari Penyakit Kronis? Ini Penjelasannya
JAKARTA - Sakit kepala sebelah atau migrain merupakan kondisi yang kerap dialami masyarakat. Saat migrain menyerang, tentu rasanya tak nyaman dan dapat mengganggu aktvitas.
Melansir Mayo Clinic, Selasa (17/6/2025), migrain merupakan sakit kepala yang dapat menyebabkan nyeri berdenyut hebat atau sensasi berdenyut, biasanya di satu sisi kepala.
Migrain sering kali disertai mual, muntah, dan kepekaan ekstrem terhadap cahaya dan suara. Serangan migrain dapat berlangsung selama berjam-jam hingga berhari-hari, dan nyerinya dapat sangat parah hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Migrain sendiri dapat ditangani dengan beberapa perawatan sederhana dan obat-obatan. Obat-obatan yang tepat, serta dikombinasikan dengan pengobatan mandiri dapat membantu mengatasi migrain.
Namun, tak sedikit masyarakat menganggap migrain tak boleh disepelekan. Hal ini lantaran tak sedikit publik menganggap migrain merupakan tanda dari penyakit serius.
Good Day Latte Gandeng BABYMONSTER sebagai Brand Ambassador K-Pop Perdana, Rilis Dua Varian Baru
Bagi banyak orang, migrain terjadi secara bertahap. Sekira 60 orang yang mengalami migrain merasakan gejala seperti kepekaan terhadap cahaya, suara, atau bau hingga kelelahan.
Apakah Migrain Tanda Penyakit Serius
Salah satu yang dikhawatirkan ialah migrain kronis. Migrain kronis berarti Anda mengalami migrain setidaknya delapan kali per bulan selama setidaknya tiga bulan.
Melansir Claveland Clinic, migrain kronis adalah kondisi yang dapat berubah sepanjang hidup Anda. Antara 26 dan 70 kasus migrain kronis akan berubah kembali menjadi migrain episodik. Namun, beberapa orang akan mengalami migrain episodik dan migrain kronis dari waktu ke waktu.
Migrain biasanya tidak berbahaya, tetapi akan sangat menganggu. Migrain juga meningkatkan risiko kondisi yang mengancam jiwa seperti stroke dan serangan jantung.
Beberapa gejala migrain juga dapat terlihat seperti gejala stroke. Karenanya, migrain kronis memerlukan pemantauan dan pengobatan oleh ahli.
Meski begitu, Anda tetap perlu mengkonsultasikan terlebih dahulu ke dokter bila mengalami maslaah migrain yang terus menerus. Meski tak selalu berbahaya, Anda perlu memeriksakannya bila terjadi secara terus menerus dan semakin parah.