Kisah Iqbal Rasyid, Anak Buruh Harian Bengkulu yang Tembus Kedokteran UI

Kisah Iqbal Rasyid, Anak Buruh Harian Bengkulu yang Tembus Kedokteran UI

Gaya Hidup | sindonews | Senin, 9 Juni 2025 - 07:23
share

Iqbal Rasyid Achmad Faqih, siswa MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah, sukses menembus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) melalui jalur SNBT—salah satu program studi paling kompetitif dan bergengsi di Indonesia.

Latar Belakang Sederhana, Cita-cita Setinggi Langit

Lahir pada 30 Juni 2007 di Bengkulu, Iqbal tumbuh dalam keluarga yang sederhana. Ayahnya, Agus Hermanto, adalah buruh harian lepas, dan ibunya, Suhaima, merupakan ibu rumah tangga. Meski hidup dalam keterbatasan ekonomi, semangat Iqbal untuk mengejar mimpi menjadi seorang dokter tidak pernah padam.

Baca juga: 10 Jurusan yang Banyak Dibutuhkan di Jepang, Animasi hingga Teknik

Bertabur Prestasi Sejak Dini

Sejak menempuh pendidikan di SMP Negeri 1 Kota Bengkulu, Iqbal telah menunjukkan kecerdasan dan tekad kuat. Ia aktif mengikuti berbagai kompetisi seperti cerdas cermat, olimpiade sains, lomba riset ilmiah, hingga lomba hadits, dan sukses meraih penghargaan mulai dari tingkat kota hingga nasional.

Baca juga: Riwayat Pendidikan Ricky Kambuaya, Gelandang Timnas Indonesia yang Bersinar Lawan China

Prestasi membanggakan lainnya diraihnya saat berhasil menyabet medali perunggu pada ajang Kompetisi Sains Nasional (KSN) di bidang IPA, mewakili Provinsi Bengkulu.

Menajamkan Kemampuan di MAN Insan Cendekia

Melanjutkan pendidikan di MAN Insan Cendekia Bengkulu Tengah melalui jalur beasiswa prestasi, Iqbal terus mengasah bakat di bidang fisika, riset, dan debat Bahasa Indonesia. Ia tak hanya menjadi juara tingkat provinsi, tapi juga kembali dipercaya mewakili Bengkulu dalam Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat nasional di Ternate, Maluku Utara.

Strategi Belajar dan Perjuangan Masuk Kedokteran UI

Menjelang akhir masa sekolah, Iqbal mulai fokus menyiapkan diri menghadapi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT). Ia menyusun strategi belajar sejak kelas 12 semester awal, dengan mencicil materi UTBK, aktif mengikuti tryout, membuat kelompok belajar, dan mengikuti bimbingan intensif dari madrasah.

Liburan sekolah pun dimanfaatkan secara maksimal. Bersama teman-temannya, Iqbal rutin belajar di Perpustakaan Daerah Bengkulu dari pagi hingga sore. Malam harinya, mereka belajar bersama secara bergantian di rumah masing-masing.Meski sempat gagal di jalur SNBP, semangatnya tidak surut. Usahanya akhirnya membuahkan hasil: Iqbal resmi diterima di Fakultas Kedokteran UI melalui SNBT 2025.

Kunci Sukses: Konsistensi, Mental Tangguh, dan Lingkungan Positif

Iqbal mengungkapkan bahwa kunci kesuksesannya terletak pada kedisiplinan dan konsistensi dalam belajar, serta menjaga kondisi mental agar tidak mengalami kelelahan belajar atau burnout.

"Bukan hanya soal belajar keras, tapi juga menjaga semangat, mental, dan memilih lingkungan belajar yang mendukung. Evaluasi diri itu penting," ujarnya, dikutip dari laman Pendis Kemenag, Senin (9/6/2025).

Harapan Masa Depan dan Dukungan Keluarga

Kini, Iqbal tengah mencari beasiswa pendidikan untuk menunjang kuliahnya di Jakarta. Biaya hidup dan pendidikan yang tinggi menjadi tantangan tersendiri, namun justru memotivasi dirinya untuk lebih mandiri dan terus berprestasi.

“Saya ingin membanggakan orang tua dan tidak membebani mereka. Harapan saya bisa menjalani kuliah dengan lancar,” ungkap Iqbal penuh haru.

Ayahnya, Agus Hermanto, turut menyampaikan kebanggaan dan rasa syukurnya. Meski berpenghasilan pas-pasan, ia selalu yakin anaknya akan berhasil.

“Saya siap berkorban demi pendidikan anak saya. Saya percaya, dengan ketekunan dan doa, Iqbal akan mencapai cita-citanya,” tutur Agus dengan mata berkaca-kaca.

Topik Menarik