Kunto Aji Sindir LMKN, Bandingkan dengan Panitia Kurban yang Sudah Digitalisasi Pembagian Daging

Kunto Aji Sindir LMKN, Bandingkan dengan Panitia Kurban yang Sudah Digitalisasi Pembagian Daging

Gaya Hidup | sindonews | Sabtu, 7 Juni 2025 - 21:00
share

Musisi sekaligus penulis lagu, Kunto Aji, kembali mencuri perhatian publik setelah menyuarakan kritik tajam terhadap kinerja Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN). Ia membandingkan sistem pengelolaan royalti musik yang dinilai masih belum transparan dengan sistem digital yang digunakan oleh panitia kurban di Masjid Jogokariyan, Yogyakarta.

Dalam cuitan yang dibagikannya pada Jumat, 6 Juni 2025 melalui akun X @kuntoajiw, Kunto Aji yang merupakan pelantun lagu Rehat ini menyatakan kekagumannya terhadap efisiensi panitia kurban dalam mendistribusikan daging kepada masyarakat.

"Pembagian daging di Masjid Jogokariyan udah pake web. Dapat mendeteksi secara online, real-time," tulis pemilik nama asli Kunto Aji Wibisono dikutip dari akun X @kuntoajiw, Sabtu (7/6/2025).

Komentar tersebut langsung diikuti dengan sindiran tajam terhadap LMKN. "Kayak gini kok royalti musik bertahun-tahun nggak bisa. Duit segitu banyak buat apaan?" jelasnya.

Baca Juga:Kunto Aji Gagal Terbang Imbas Tangki Bahan Bakar Pesawat Bocor

Foto/X @kuntoajiw

"LMKN kalah sama panitia kurban," tambahnya.

Pernyataan penyanyi 38 tahun tersebut sontak memancing respons warganet yang turut menyuarakan keluhan mereka soal distribusi royalti musik yang selama ini dinilai tidak jelas.

Salah satu komentar yang mendapat perhatian penyanyi kelahiran Sleman, 4 Januari 1987 tersebut menyarankan agar sistem LMKN diperbarui secara digital. Hal ini layaknya sistem payment gateway modern.

Ia juga menyinggung pentingnya integrasi data antara akun musisi, nomor pajak (NPWP), dan sistem perpajakan nasional seperti core tax milik Direktorat Jenderal Pajak. Sistem seperti itu dinilai akan mempermudah proses distribusi royalti secara otomatis, rapi, dan sesuai regulasi tanpa harus bermasalah dengan otoritas pajak.Baca Juga:Kunto Aji Hadirkan Visual Peringatan Darurat saat Konser, Ajak Kawal Putusan MK

"Akan bagus ya Mas Kun bisa mantau list event dan dinyanyikan siapa aja. Terus chargenya kena berapa. Jadi lebih terbuka. Tiap musisi dan pencipta yang terdaftar mesti punya akun dan NPWP-nya sekalian kesynchronize coretax. Nggak engkel-engkelan sama orang pajak juga," tulis warganet.

Menanggapi hal tersebut, Kunto sepakat dan menambahkan bahwa solusi digital sebenarnya bukan hal sulit untuk diwujudkan.

"Ini sangat-sangat mudah. Payment gateway. Uangnya buat bikin juga ada. Cuma mau apa nggak," balas Kunto.

LMKN memiliki tugas utama untuk mengelola dan mengumpulkan royalti dari pemanfaatan karya cipta, seperti lagu, dalam berbagai kegiatan komersial, termasuk konser, restoran, hingga platform streaming.Baca Juga:Pernah Viral sebagai Panitia Pemilu, Kunto Aji Bikin Heboh saat Jadi Petugas Upacara Dadakan HUT ke-79 RI

Namun, banyak musisi Indonesia mengeluhkan bahwa kinerja LMKN masih belum efektif. Sehingga hak mereka sebagai pencipta karya belum sepenuhnya terpenuhi.

Bahkan, baru-baru ini LMKN kembali menjadi sorotan setelah muncul gugatan dari pencipta lagu Ari Bias terhadap Agnez Mo, yang menunjukkan masih adanya persoalan serius dalam pengelolaan hak cipta di industri musik Tanah Air.

Topik Menarik