Nobar Sinetron Preman Pensiun X di Bandung Meriah, Penonton Tertawa hingga Tersentuh
Nonton bareng (nobar) penayangan perdana sinetron Preman Pensiun X di Kota Bandung berlangsung meriah dan penuh kehangatan. Digelar di Young Brave Fearless (YBF) Cafe, Jalan Buahbatu, Sabtu, 31 Mei 2025 malam, acara ini dihadiri para pemain, sutradara, hingga jajaran MNC Pictures.
Tak ketinggalan para penggemar setia yang telah mengikuti perjalanan sinetron legendaris RCTI ini sejak musim pertama juga ikut memeriahkan nobar. Acara dimulai dengan pemutaran episode perdana Preman Pensiun X di layar besar.
Setiap kali karakter-karakter ikonik seperti Cecep, Bubun, dan Ujang muncul, penonton bersorak riuh. Adegan-adegan lucu disambut gelak tawa, sementara momen emosional membuat suasana menjadi lebih intim.
Puncak kemeriahan terjadi saat VP Director MNC Pictures Mohammad Kamil Wahyudi, memotong tumpeng sebagai simbol peluncuran resmi Preman Pensiun X. Potongan tumpeng itu diberikan kepada sang sutradara, Aris Nugraha serta Denny Firdaus yang kembali memerankan Kang Murad, salah satu tokoh senior dalam sinetron tersebut.
Baca Juga:Sinopsis Layar Drama Indonesia Preman Pensiun X Eps 2: Kecurigaan Otang pada Indah
Foto/Agus WarsudiDalam sambutannya, Kamil menyampaikan harapan besar agar Preman Pensiun X bisa melanjutkan kesuksesan musim sebelumnya. Ia mengungkapkan bahwa proyek ini merupakan hasil kolaborasi erat antara MNC Pictures dan MP Film, serta lahir dari dedikasi luar biasa para kru dan pemain.
"Kami yang di belakang layar tentu punya ekspektasi, mudah-mudahan, PP (Preman Pensiun) X melanjutkan kesuksesan PP IX. Teruslah berkarya. Jaga kesehatan, sutradara dan pemain. Mungkin nanti ada PP XI dan seterusnya. Mudah-mudahan PP X sukses, membawa berkah untuk semua," kata Kamil.
Kamil juga menjelaskan bahwa tidak seperti musim-musim sebelumnya yang tayang saat Ramadan, Preman Pensiun X hadir di luar bulan puasa. Strategi ini diambil agar sinetron ini bisa menjangkau penonton di masa penayangan reguler dan memperluas audiens di luar momen spesifik tahunan.
"Harapannya, PP X dapat menggaet penonton di bulan non-Ramadhan yang mengikuti perjalanan sinetron ini," jelasnya.Baca Juga:Sinopsis Layar Drama Indonesia Preman Pensiun X Eps 1: Pekerjaan Baru, Debt Collector dan Aksi Copet
"Untuk season Ramadan, mungkin nanti ada PP XI. Ramadan berikutnya 12 dan seterusnya," tambahnya.
Menginjak musim ke-10, Preman Pensiun mengalami banyak perkembangan cerita. Era dominasi preman mulai bergeser. Setelah Kang Bahar dan Kang Mus mundur dari dunia jalanan, kini para karakter senior seperti Cecep, Ujang, dan Murad juga memilih menempuh jalan baru. Mereka beralih profesi menjadi pelaku UMKM, dari jualan rengginang hingga otomotif.
Namun demikian, nuansa kehidupan preman jalanan tetap hadir dalam cerita, terutama melalui konflik-konflik yang terjadi di terminal dan pasar. Salah satu daya tarik utama Preman Pensiun X adalah kehadiran tokoh misterius bernama Ega Robot, yang menjadi titik konflik baru setelah kekalahan Mr. Arogan di musim sebelumnya.
"Cerita PP juga ditulis dan dieksekusi sendiri oleh sutradara Aris Nugraha. Ini untuk menjaga kualitas produksi PP," ujarnya.Baca Juga:Hadir Kembali Dengan Season Baru yang Seru, Preman Pensiun X di RCTI Siap Ramaikan Layar Drama Indonesia, Mulai 31 Mei 2025
"Seperti Kang Cecep menjadi pelaku usaha rengginang. Kemudian, Ujang yang menekuni otomotif. Tapi adegan preman masih ada, seperti di terminal dan pasar," sambungnya.
Kamil juga menekankan bahwa keunikan dari Preman Pensiun terletak pada penulisan naskah yang dikerjakan langsung oleh Aris Nugraha.
"Di kepala Kang Aris itu ada 15 karakter berbeda-beda. Ketika menulis tentang Cecep, Kang Aris itu jadi Cecep. Kemudian menulis tentang Bubun, dia jadi Bubun," ungkapnya.
"Yang senior-senior seperti Murad, Cecep, Ujang, Bubun sudah tidak ke dunia itu lagi. Tetapi dunia preman menyatukan mereka menjadi seperti keluarga. Ketika ada yang perlu bantuan, mereka bantu," tandasnya.
Hal lain yang tak kalah unik, sinetron ini nyaris tidak menampilkan adegan malam hari. Hampir seluruh episode direkam di siang hari, sehingga cuaca menjadi tantangan tersendiri dalam proses produksi.










