Cerita Brian Arianto Lulus Cumlaude Kedokteran UGM: Jadi Dokter adalah Panggilan Jiwa

Cerita Brian Arianto Lulus Cumlaude Kedokteran UGM: Jadi Dokter adalah Panggilan Jiwa

Gaya Hidup | sindonews | Minggu, 1 Juni 2025 - 06:30
share

Ini cerita mahasiswa UGM Brian Arianto Tanuwidjaja yang menginspirasi. Ia adalah mahasiswa berprestasi dari Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM).

Namanya melejit setelah tampil dalam kompetisi kecerdasan bergengsi “Clash of Champion” yang mempertemukan 40 mahasiswa terbaik dari berbagai perguruan tinggi ternama, yang diinisiasi oleh Ruangguru.

Baca juga: Kisah Maria Khelli, Lulus Cumlaude dengan IPK Tertinggi di ITB

Brian merupakan salah satu dari 1.408 lulusan sarjana dan sarjana terapan yang mengikuti wisuda di Graha Sabha Pramana pada Rabu (27/5/2025).

Alumnus kelahiran Magelang, Jawa Tengah ini resmi menyandang gelar Sarjana Kedokteran, lulus dengan predikat cumlaude dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,53 dalam waktu tempuh hanya 3,5 tahun.Sejak kecil, Brian sudah memupuk impian menjadi dokter. Ketertarikannya pada dunia medis berawal dari pengalaman masa kecilnya yang gemar menolong teman-temannya yang terluka.

Baca juga: Cerita Lintang, Lulusan Tercepat UGM dengan Predikat Cumlaude yang Aktif Berorganisasi“Dari SD, saya sering bantu teman yang jatuh, cukup kasih obat merah, tapi itu bikin saya bahagia,” katanya, dikutip dari laman UGM, Minggu (1/6/2025).

Cita-cita itu makin kuat karena kedua orang tuanya juga berprofesi sebagai dokter. Ia menjadikan mereka sebagai teladan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada sesama. “Profesi dokter menurut saya adalah panggilan jiwa untuk membantu sesama,” tuturnya.

Selama berkuliah di UGM, Brian aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan kepanitiaan di luar prestasi akademik. Ia menjadi finalis Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) ke-37 di Universitas Airlangga dan meraih berbagai penghargaan, antara lain:

Juara 3 Mahasiswa Berprestasi Nasional ISMKI 2024Juara 2 Lomba Debat Bahasa Inggris Medis 2022

Finalis dan peraih penghargaan dalam berbagai kompetisi debat tingkat nasional dan internasional

Gagal IISMA

Namun, perjalanan prestasinya tak selalu mulus. Salah satu titik terberat dalam hidupnya adalah saat ia gagal lolos program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) meskipun telah melalui serangkaian persiapan dan tes.

“Saya sudah mengerahkan tenaga dan biaya, tapi ternyata belum rezeki. Saya belajar untuk menerima dan berdamai. Mungkin jalan terbaik saya bukan lewat situ. Setiap orang punya takdir dan rezekinya masing-masing,” kata Brian penuh makna.

Lanjut S2 Magister Kesehatan

Setelah lulus S1, Brian akan melanjutkan pendidikannya ke jenjang Magister Kesehatan Masyarakat di FKKMK UGM. Ia memiliki misi besar untuk memperluas akses kesehatan yang berkualitas bagi seluruh masyarakat.

“Saya berharap makin banyak orang sadar pentingnya kesehatan dan mulai menerapkan gaya hidup preventif,” terangnya.

Selama kuliah di UGM, Brian merasa terbantu dengan berbagai fasilitas dan dukungan kampus. Ia menyampaikan rasa terima kasih atas kesempatan emas bisa belajar di lingkungan akademik yang mendukung, kompetitif, dan mendorong pertumbuhan pribadi.

Ia juga menyampaikan pesan penting kepada sesama mahasiswa agar senantiasa menjaga kesehatan mental. “UGM itu memang kompetitif, tapi jangan sampai tenggelam dalam toxic productivity. Tentukan jalan hidupmu sendiri tanpa membandingkan diri dengan orang lain,” pungkasnya.

Topik Menarik