5 Pesan untuk Jamaah Haji Perempuan saat Wukuf di Arafah

5 Pesan untuk Jamaah Haji Perempuan saat Wukuf di Arafah

Gaya Hidup | okezone | Minggu, 25 Mei 2025 - 04:43
share

ARAFAH - Puncak haji akan jatuh pada 9 Dzulhijjah. Salah satu rangkaian puncak haji adalah wukuf di Arafah. Wukuf di Arafah merupakan momen penting dalam ibadah haji.

Di Arafah inilah, jamaah haji dari seluruh dunia berkumpul dan memanjatkan doa. Khusus jamaah perempuan, ada beberapa poin yang harus diperhatikan saat menjalani wukuf di Arafah agar ibadah sah dan nyaman.

Suasana wukuf di Arafah. (Foto: Okezone/MCH 2024)

Musytasyar dini yang berstatus Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Ny. Hj. Badriyah Fayumi, menyebut haji merupakan bentuk jihad bagi perempuan. “Perempuan yang berhaji telah melakukan pengorbanan besar, yakni meninggalkan keluarga, rutinitas harian, dan menempuh perjalanan panjang demi memenuhi panggilan Allah SWT," kata Badriyah Fayumi kepada tim Media Center Haji 2025, Minggu (25/5/2025).

Badriyah memberi 5 pesan kepada perempuan jelang wukuf di Arafah. Apa saja?

Berikut 5 Pesan untuk Jamaah Haji Perempuan saat Wukuf di Arafah:

5. Haid Bukan Halangan untuk Wukuf

Suasana Tenda jamaah haji Indonesia saat wukuf di Arafah. (Foto: Okezone)

Perempuan yang haid tetap bisa menjalani wukuf di Arafah. Konfirmasi itu disampaikan Badriyah.

“Perempuan yang sedang haid tetap bisa melaksanakan wukuf. Yang tidak bisa dilakukan hanya tawaf, itu pun bisa dilakukan setelah suci,” kata Badriyah.

"Niatkan haji qiran, ikuti wukuf, lalu lanjutkan rangkaian ibadah. Umrah bisa dilakukan setelah suci,” lanjut perempuan kelahiran Pati, Jawa Tengah ini.

4.  Antisipasi dengan Pembalut atau Pampers

Antrean toilet sangat panjang di Arafah. Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, jamaah disarankan menggunakan pembalut atau pampers.

 “Ini bukan soal kenyamanan semata, tapi juga menjaga kesucian pakaian ihram. Setelah ada kesempatan, barulah bersuci dan mengganti,” kata perempuan 54 tahun ini.

 

3. Diizinkan Gunakan Masker dan Tetap Jaga Aurat

Badriyah Fayumi menyampaikan pesan untuk jamaah perempuan saat wukuf di Arafah. (Foto: MCH 2025)

Perempuan secara fikih tidak diizinkan menggunakan penutup wajah dan telapak tangan saat wukuf di Arafah. Namun, penggunaan masker diiziinkan jika ada cuaca ekstrem atau potensi penyakit menular.

"Kalau demi menjaga kesehatan, itu tidak mengapa. Tapi kalau ingin lebih berhati-hati, bisa membayar fidyah dengan puasa tiga hari atau sedekah kepada enam fakir miskin,” ujar Badriyah.

Bagaimana jika jamaah perempuan membuka jilbab di hadapan sesama perempuan saat ihram? Hal itu tidak termasuk pelanggaran, tapi disarankan tetap menjaga aurat.

2. Hemat Tenaga

Suasana Wukuf di Arafah. (Foto: Kemenag.go.id)

Jamaah disarankan menjaga fisik jelang puncak haji. “Kita masih punya waktu dua pekan menuju Armuzna. Gunakan waktu ini untuk ibadah yang ringan tapi berpahala besar, seperti zikir, tadarus, sedekah, doa, sabar, dan pengendalian diri,” pesan Badriyah.

1. Hindari Perdebatan, Perkuat Keikhlasan

Badriyah mengimbau agar jamaah perempuan menghindari perdebatan dalam hal apa pun. “Pilihlah pendapat yang paling menenangkan hati. Jangan habiskan waktu untuk memperdebatkan hal yang tidak perlu. Fokuslah pada niat dan keikhlasan,” tutup Badriyah yang mendoakan seluruh jamaah Indonesia menjadi haji mabrur sepanjang umur.

 
Topik Menarik