Kasus Covid-19 di India Naik Imbas Varian Baru, Banyak yang Rasakan Gejala Sakit Tenggorokan

Kasus Covid-19 di India Naik Imbas Varian Baru, Banyak yang Rasakan Gejala Sakit Tenggorokan

Gaya Hidup | sindonews | Jum'at, 23 Mei 2025 - 14:40
share

Kasus Covid-19 di India dilaporkan naik imbas varian baru, terutama di kota-kota besar seperti Mumbai, Chennai, dan Ahmedabad. Laporan ini muncul setelah Singapura dan Hong Kong melaporkan lonjakan kasus Covid-19.

Meskipun angkanya masih relatif rendah dibandingkan gelombang sebelumnya, otoritas kesehatan India tetap waspada terhadap perkembangan situasi. Di bulan Mei 2025 saja, Mumbai telah mencatat 95 kasus baru, jumlah yang signifikan mengingat sebelumnya hanya terdapat 106 kasus di seluruh negara bagian Maharashtra sejak Januari hingga April.

Dilansir dari Times of India, Jumat (23/5/2025), saat ini, sedikitnya 16 pasien sedang menjalani perawatan di rumah sakit. Meskipun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan pandemi berakhir pada Mei 2023, virus corona tetap menyebar dan kini berada dalam status endemi.

Sebagian besar kasus di India saat ini bersifat ringan. Namun para ahli mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah, terutama kelompok rentan seperti lansia, ibu hamil, dan penderita penyakit kronis.

Kasus Covid-19 di India Naik

Peningkatan ini sebagian besar disebabkan oleh penyebaran cepat dua subvarian baru yaitu LF.7 dan NB.1.8, yang merupakan turunan dari varian JN.1—sebuah subvarian dari Omicron. WHO saat ini mengklasifikasikan JN.1 sebagai variant under monitoring, menandakan perlunya perhatian lebih meski belum dikategorikan sebagai varian berbahaya.

Di sisi lain, para pakar menyebut lonjakan ini disebabkan oleh beberapa faktor:

1. Menurunnya kekebalan populasi seiring waktu, baik dari infeksi sebelumnya maupun vaksinasi.

2. Peningkatan mobilitas dan interaksi sosial masyarakat.

3. Pelonggaran protokol kesehatan, seperti tidak lagi menggunakan masker atau menjaga jarak.

4. Efek musiman, yang secara alami memengaruhi penyebaran virus.

Sementara itu, Singapura mencatat peningkatan infeksi sebesar 28 persen dalam pekan yang berakhir pada 3 Mei. Sedangkan tingkat tes positif Covid-19 di Hong Kong melonjak dari 6,21 persen menjadi 13,66 persen dalam empat minggu terakhir. Jumlah ini menandakan penyebaran yang sangat cepat.

Gejala Varian Baru

Gejala yang muncul dari infeksi LF.7 dan NB.1.8 umumnya tidak jauh berbeda dari varian Omicron. Seperti sakit tenggorokan, batuk ringan, kelelahan, dan demam. Yang menarik, hilangnya indra penciuman atau perasa, gejala umum pada varian Delta, belum terlihat pada varian ini.

Walau mayoritas kasus tetap ringan, orang tua dan individu dengan gangguan imunitas masih menghadapi risiko komplikasi yang lebih tinggi. Oleh karena itu, kelompok ini menjadi prioritas dalam penanganan dan pencegahan.

Kementerian Kesehatan India menegaskan pentingnya vaksinasi penguat (booster), khususnya untuk mereka yang berisiko tinggi. Selain itu, masyarakat diimbau untuk kembali menerapkan protokol dasar pencegahan Covid-19. Mulai dari vaksinasi, gunakan masker, cuci tangan, hindari kontak dengan orang sakit, dan tetap di rumah jika merasa tidak sehat.

Topik Menarik