Waspada Kanker Prostat Agresif seperti Joe Biden, Ini 7 Gejala Awal yang Harus Diketahui Pria
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, baru-baru ini didiagnosis menderita kanker prostat agresif. Informasi ini diumumkan melalui pernyataan resmi dari kantornya pada Minggu, 18 Mei 2025, yang menyebutkan bahwa kanker telah menyebar hingga ke tulang.
Biden, yang kini berusia 82 tahun, menerima diagnosis tersebut pada Jumat lalu setelah menjalani pemeriksaan medis menyusul keluhan gangguan saluran kemih. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kanker prostat yang dideritanya tergolong agresif, dengan skor Gleason mencapai sembilan dari 10.
Angka tersebut menandakan bahwa sel kanker memiliki potensi tinggi untuk tumbuh cepat dan menyebar secara luas. Menurut lembaga Cancer Research UK, skor Gleason setinggi itu menunjukkan bahwa kanker berada dalam kategori "tingkat tinggi", atau sering kali disebut sebagai kanker berdiferensiasi buruk.
Ini berarti sel-sel kanker tampak sangat tidak normal di bawah mikroskop dan sangat mungkin menyebar dengan cepat ke organ lain. Diagnosis ini muncul hampir setahun setelah Biden menarik diri dari pemilihan presiden AS 2024 karena tekanan publik terkait kesehatannya dan faktor usia. Ia juga merupakan presiden tertua dalam sejarah Amerika yang pernah menjabat.
Pihak kantor mantan presiden menyatakan bahwa saat ini Biden bersama keluarganya sedang mempertimbangkan sejumlah opsi pengobatan. Kabar baiknya, kanker yang ia derita termasuk yang sensitif terhadap terapi hormon, yang membuka peluang besar untuk pengendalian penyakit.
Apa Itu Kanker Prostat?
Dilansir dari Times of India, Senin (19/5/2025), kanker prostat terjadi ketika sel-sel abnormal dalam kelenjar prostat tumbuh secara tidak terkendali. Prostat sendiri merupakan kelenjar kecil seukuran kenari yang terletak di bawah kandung kemih pria dan berperan penting dalam sistem reproduksi.
Dalam beberapa kasus, kanker ini dapat tetap terkonsentrasi di kelenjar prostat. Namun, pada kondisi tertentu, terutama jika agresif, sel-sel kanker dapat menyebar ke jaringan sekitarnya atau bahkan bagian tubuh lain seperti tulang atau kelenjar getah bening.
Mengenal Skor Gleason
GTV Amazing Kids Ajak Kamu Bertualang di Pulau Sodor Setiap Pagi Bersama Thomas & Friends!
Skor Gleason adalah sistem klasifikasi yang digunakan oleh ahli patologi untuk menilai sejauh mana sel kanker tampak abnormal dan berpotensi menyebar. Skor ini berkisar dari enam hingga 10, dengan angka yang lebih tinggi mengindikasikan kanker yang lebih agresif.
Skor Gleason sembilan, seperti pada kasus Biden, menempatkan pasien pada kategori risiko tertinggi. Kanker dengan skor ini tumbuh cepat dan memiliki peluang besar untuk menyebar ke jaringan atau organ lain. Menurut National Cancer Institute, skor ini biasanya dikaitkan dengan stadium IIIC kanker prostat, di mana kanker dapat saja belum menyebar ke kelenjar getah bening, namun menunjukkan agresivitas yang signifikan.
Gejala Awal Kanker Prostat
Salah satu alasan mengapa kanker prostat sulit dideteksi sejak dini adalah karena pada tahap awal biasanya tidak menimbulkan gejala. Meski demikian, beberapa tanda berikut patut diwaspadai:
1. Frekuensi buang air kecil meningkat, terutama di malam hari2. Kesulitan memulai atau menghentikan aliran urine3. Aliran urine lemah atau terputus-putus4. Darah dalam urine atau air mani (hematuria)5. Disfungsi ereksi6. Kesulitan mempertahankan ereksi7. Rasa sakit atau sensasi terbakar saat buang air kecil atau saat ejakulasi
Diagnosis Kanker Prostat
Kanker prostat umumnya terdeteksi melalui tes darah PSA (Prostate-Specific Antigen), pemeriksaan colok dubur (DRE), atau biopsi jaringan prostat. Jika ditemukan kelainan, dokter akan menentukan stadium dan skor Gleason untuk menilai tingkat keparahan.
1. Stadium I dan II: Kanker masih terlokalisasi di dalam prostat.2. Stadium III: Kanker mulai menyebar ke jaringan di sekitar prostat.3. Stadium IV: Kanker telah menyebar ke organ jauh seperti tulang atau paru-paru.
Pengobatan Kanker Prostat
Tindakan medis akan disesuaikan dengan stadium kanker, agresivitasnya, dan kondisi kesehatan umum pasien. Berikut ini beberapa pilihan utama:
1. Pengawasan aktif: Untuk kasus risiko rendah, pasien dipantau secara rutin tanpa terapi langsung.
2. Pembedahan (prostatektomi): Mengangkat seluruh kelenjar prostat dan jaringan di sekitarnya.
3. Terapi radiasi: Menggunakan sinar berenergi tinggi untuk menghancurkan sel kanker.
4. Terapi hormon: Menurunkan kadar hormon testosteron yang merangsang pertumbuhan kanker.
5. Kemoterapi: Digunakan jika kanker sudah menyebar luas dan terapi lain tidak efektif.
6. Orkiektomi: Prosedur pengangkatan testis untuk menghentikan produksi testosteron.
Di sisi lain, belakangan ini muncul pula dugaan bahwa Biden menderita penyakit parkinson, menyusul laporan yang menyebutkan bahwa dokter spesialis saraf mengunjungi Gedung Putih beberapa kali antara 2023 dan 2024. Namun hingga saat ini, tidak ada konfirmasi resmi mengenai diagnosis tersebut.
Dokter pribadi Biden, Dr. Kevin O’Connor, sebelumnya menegaskan bahwa mantan presiden berada dalam kondisi kesehatan yang baik dan hasil pemeriksaan neurologis tidak menunjukkan tanda-tanda penyakit parkinson. Ia juga menyatakan bahwa Biden tidak sedang menjalani pengobatan untuk kondisi tersebut.