Marak Tren Kopi Santan di China, Siapa Pelopornya?

Marak Tren Kopi Santan di China, Siapa Pelopornya?

Gaya Hidup | sindonews | Sabtu, 17 Mei 2025 - 11:36
share

Kopi dicampur santan nampaknya sedang menjadi tren di China. Bahkan permintaan kelapa dari Indonesia untuk memenuhi kebutuhan para penikmat minuman itu pun meningkat pesat.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) pada sebuah kesempatan yang menyebutkan kelapa di Tanah Air saat ini sedang langka.

Salah satu penyebabnya adalah melonjaknya kebutuhan para penikmat kafein untuk mencampur kopi dengan santan kelapa dibandingkan dengan susu sapi.

Kondisi ini menyebabkan permintaan global terhadap kelapa naik, sehingga harga di Indonesia pun ikut terdongkrak naik.

Mengapa Kopi Santan Menjadi Populer di China?

Bagi banyak dari kita di Asia Tenggara, kelapa merupakan sesuatu yang mudah diakses dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita – mulai dari kelapa utuh di warung pinggir jalan hingga minuman kemasan dan resep favorit seperti gulai, rendang, dan bahan campuran kuliner lain.

Namun, kelapa baru-baru ini melonjak popularitasnya di China, karena alasan yang berbeda.

Apa yang terjadi, dan apa yang mungkin menjadi penyebab lonjakan tersebut? Coconut Latte yang menjadi penyebab lonjakan kelapa tersebut.

Coconut latte adalah perpaduan antara latte klasik dan rasa kelapa tropis. Ini memadukan tekstur susu yang halus dan lembut dengan rasa kelapa yang unik nan menyegarkan.

Luckin Coconut Latte adalah pendorong utamanya. Pada April 2021, Luckin Coffee meluncurkan “Coconut Latte” – menggunakan santan kelapa sebagai pengganti susu sapi – yang dengan cepat menjadi sangat populer.

Selama tahun pertama peluncurannya, Luckin mengklaim telah menjual lebih dari 100 juta cangkir, mengutip The Low Down.

Bahkan, melansir VN Express, Sabtu (17/5/2025), Luckin Coffee, telah menandatangani perjanjian dengan Kabupaten Kepulauan Banggai, Indonesia, yang menjadikannya sebagai sumber utama santan kelapa premium untuk produk andalannya, Coconut Latte.

Nota kesepahaman yang ditandatangani dengan kabupaten tersebut memberikan Luckin Coffee dan mitranya hak eksklusif untuk mendapatkan kelapa dari wilayah tersebut, perusahaan tersebut mengumumkan awal bulan ini.

Kepulauan Banggai termasuk di antara wilayah penghasil kelapa teratas di dunia. Berdasarkan perjanjian tersebut, pulau-pulau tersebut akan diberi nama "Luckin Exclusive Coconut Island," menurut Global Times.

Rantai tersebut bermaksud untuk mendapatkan sekitar satu juta ton bahan baku kelapa, yang memenuhi standar kualitasnya, selama lima tahun ke depan.

Luckin Coffee yang berkantor pusat di Xiamen didirikan pada 2017. Perusahaan ini mendominasi pasar kopi di China dengan lebih dari 21.000 toko di seluruh negeri hingga September, mengalahkan penjualan raksasa AS, Starbucks.

Luckin Coffee juga mempunyai 38 gerai di Singapura. Perusahaan tersebut membuka dua toko pertamanya di Malaysia pada bulan Januari ini dengan rencana untuk memiliki 200 gerai di sana dalam dua tahun ke depan, menurut Nikkei Asia.

Sejak diluncurkan, Luckin telah menjual lebih dari 1,2 miliar Coconut Latte hingga awal 2025.

Topik Menarik