Kedutan di Wajah Jangan Dianggap Sepele, Waspada Hemifacial Spasm
JAKARTA, iNews.id - Kedutan di wajah kerap muncul secara tiba-tiba. Beberapa orang menganggap itu tanda kerinduan, tapi bagaimana medis menilai kondisi tersebut?
Menurut Dokter Spesialis Bedah Saraf Bethsaida Hospital dr Wienorman Gunawan, SpBS, kedutan di wajah bisa saja tanda Anda mengalami Hemifacial Spasm. Apa itu?
"Hemifacial spasm adalah gangguan saraf wajah yang menyebabkan kedutan atau kontraksi otot wajah secara tidak terkendali dan berulang di satu sisi wajah," kata dr Wienorman dalam keterangan resminya, Minggu (16/3/2025).
Dia menambahkan, "Kondisi ini biasanya terjadi akibat tekanan pembuluh darah pada saraf wajah."
Lebih lanjut, Hemifacial Spasm bisa terjadi akibat adanya gangguan pada saraf wajah yang disebabkan oleh benturan dari pembuluh darah di sekitarnya.
"Seiring bertambahnya usia, pembuluh darah cenderung memanjang dan kehilangan elastisitasnya, sehingga dapat menekan saraf wajah. Inilah yang menyebabkan kontraksi otot wajah secara tidak normal," jelasnya.
Gangguan ini tidak hanya menimbulkan ketidaknyamanan, tetapi juga berdampak pada kepercayaan diri penderita, terutama pada wanita. Kedutan yang terjadi terus-menerus dapat mengganggu ekspresi wajah dan membuat seseorang merasa malu dalam berinteraksi sosial.
Bagaimana dengan pengobatan Hemifacial Spasm ini? Simak beritanya sampai selesai.
Pengobatan Hemifacial Spasm
Hemifacial spasm yang tidak membaik dengan pengobatan oral (minum obat), ada dua pilihan terapi utama yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah saraf ini. Apa saja?
1. Microvascular Decompression (MVD)
Teknik ini bertujuan menghilangkan tekanan pembuluh darah pada saraf wajah dengan prosedur operasi yang bertujuan untuk memisahkan saraf dari pembuluh darah yang menekannya.
2. Injeksi Botulinum Toxin (Botox)
Metode ini dilakukan dengan menyuntikkan botox ke area yang mengalami kedutan untuk mengurangi kontraksi otot yang berlebihan. Terapi ini biasanya dilakukan secara berkala sesuai dengan kebutuhan pasien.
"Kedua metode ini memiliki keunggulan masing-masing dan perlu disesuaikan dengan kondisi pasien. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter spesialis bedah saraf sangat penting agar pasien mendapatkan penanganan yang tepat," kata dr Wienorman.
Lebih lanjut, dr Luxandre Agung, General Manager Medis Bethsaida Hospital, mengatakan bahwa jangan sampai kondisi Hemifacial Spasm mengganggu kualitas hidup. Karena itu, penting untuk melakukan terapi yang tepat untuk hasil yang maksimal.