6 Bahaya Sering Sakit Kepala, Waspada Asam Lambung hingga Tumor Otak

6 Bahaya Sering Sakit Kepala, Waspada Asam Lambung hingga Tumor Otak

Gaya Hidup | sindonews | Selasa, 11 Februari 2025 - 22:00
share

Sakit kepala adalah salah satu keluhan kesehatan yang paling umum dialami oleh orang dewasa. Kondisi ini sering dianggap ringan yang dapat diatasi dengan istirahat atau obat pereda nyeri.

Namun, sakit kepala yang terjadi secara berulang bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan yang lebih serius. Risiko kesehatan yang dapat terjadi akibat kondisi ini mulai tekanan darah yang tidak normal hingga munculnya tumor.

Jika sakit kepala terjadi berulang, berlangsung dalam jangka waktu lama, atau semakin parah, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Dengan deteksi dini dan penanganan yang tepat, risiko kesehatan yang lebih serius bisa dicegah sebelum berkembang lebih jauh.

Berikut bahaya yang sering dikaitkan dengan sakit kepala yang berkepanjangan dilansir dari Times of India, Selasa (11/2/2025).

6 Bahaya Sering Sakit Kepala

1. Tekanan Darah Tidak Normal

Salah satu penyebab utama sakit kepala yang sering terjadi pada orang dewasa adalah tekanan darah yang tidak stabil. Baik tekanan darah tinggi (hipertensi) maupun tekanan darah rendah (hipotensi) dapat menyebabkan sakit kepala yang berulang.

Hipertensi merupakan kondisi peningkatan tekanan darah yang signifikan dapat menyebabkan sakit kepala yang terasa seperti tekanan di bagian belakang kepala atau di sekitar pelipis. Hipotensi sebaliknya, tekanan darah yang terlalu rendah juga bisa memicu sakit kepala akibat aliran darah yang tidak cukup menuju otak.

Karena itu, penting untuk rutin memeriksa tekanan darah dan menerapkan gaya hidup sehat guna menjaga kestabilannya.

2. Stres dan Kelelahan Berlebihan

Stres adalah salah satu penyebab utama sakit kepala di era modern. Kehidupan yang penuh tekanan, baik karena pekerjaan, masalah keuangan, maupun urusan pribadi, dapat memicu sakit kepala tegang (tension headache).

Ketika seseorang mengalami stres berkepanjangan, otot-otot di sekitar leher dan kepala bisa menegang, yang akhirnya menyebabkan sakit kepala. Selain itu, kurang tidur dan kelelahan juga bisa memperburuk kondisi ini.

Menjaga kesehatan mental dan mendapatkan istirahat yang cukup sangat penting untuk mengurangi risiko sakit kepala akibat stres.

3. Gangguan Pencernaan

Masalah pencernaan juga dapat menjadi pemicu sakit kepala yang sering diabaikan. Gangguan seperti asam lambung naik (GERD), sembelit, atau dispepsia (gangguan pencernaan) dapat berkontribusi pada sakit kepala kronis.

Menurut Dr. GR Vijay Kumar, Konsultan Ahli Bedah Saraf di Rumah Sakit Fortis, Anandapur, gangguan pencernaan yang berulang dapat memicu sakit kepala. Hal ini karena sistem pencernaan yang bermasalah dapat mempengaruhi keseimbangan tubuh dan menyebabkan ketegangan pada saraf, yang berujung pada sakit kepala.

Jika Anda sering mengalami sakit kepala bersamaan dengan gangguan pencernaan, ada baiknya memperhatikan pola makan, menghindari makanan yang memicu asam lambung, serta memperbanyak konsumsi serat dan air putih.

4. Masalah Penglihatan

Gangguan pada mata, seperti rabun jauh (miopia) atau rabun dekat (hipermetropia), bisa menyebabkan sakit kepala akibat ketegangan berlebihan pada otot mata. Ketika mata harus bekerja ekstra keras untuk melihat dengan jelas, otot-otot di sekitar mata dan kepala bisa menjadi tegang, yang kemudian menimbulkan rasa sakit di kepala.

Beberapa tanda sakit kepala akibat gangguan mata meliputi sakit kepala yang terasa di sekitar dahi atau pelipis, rasa lelah pada mata setelah membaca atau menatap layar dalam waktu lama, penglihatan buram atau kesulitan melihat dalam jarak tertentu.

Untuk mencegah hal ini, disarankan untuk melakukan pemeriksaan mata secara berkala dan menggunakan kacamata atau lensa kontak dengan resep yang sesuai.

5. Migrain

Migrain adalah salah satu bentuk sakit kepala yang cukup parah dan bisa berlangsung selama beberapa jam hingga berhari-hari. Kondisi ini biasanya disertai dengan gejala lain seperti sensitivitas terhadap cahaya dan suara, mual dan muntah.

Pandangan kabur atau munculnya aura sebelum serangan migrain. Migrain sering kali dipicu oleh berbagai faktor, termasuk stres, kurang tidur, konsumsi makanan tertentu (seperti cokelat, keju tua, dan makanan ber-MSG), serta perubahan hormon pada wanita.

Mengelola pola hidup sehat, menjaga pola tidur, dan menghindari pemicu migrain dapat membantu mengurangi frekuensi serangan.

6. Tumor Otak

Meskipun jarang terjadi, sakit kepala yang sering dan tidak membaik dengan pengobatan biasa bisa menjadi tanda adanya tumor otak. Tumor yang berkembang di otak dapat meningkatkan tekanan di dalam tengkorak, yang menyebabkan sakit kepala kronis dan intens.

Beberapa tanda yang perlu diwaspadai jika sakit kepala berhubungan dengan tumor otak meliputi sakit kepala yang memburuk saat bangun tidur di pagi hari, disertai dengan gangguan neurologis seperti kesulitan berbicara, kehilangan keseimbangan, atau kelemahan pada salah satu sisi tubuh.

Tidak merespons obat pereda nyeri biasa, jika sakit kepala terjadi secara terus-menerus dengan gejala yang mencurigakan, segera konsultasikan dengan dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut, seperti MRI atau CT scan, guna memastikan penyebabnya.

Topik Menarik