Trik Kate Middleton Menenangkan Amarah Pangeran William, Perlakukan Suami seperti Anak Keempat
JAKARTA - Kate Middleton memainkan peran penting dalam menjaga emosi sang suami, Pangeran William agar tetap tenang dan stabil. Putri Wales ini punya tersendiri mengatasinya, yakni memperlakukannya seperti anak keempat.
Menjelang ulang tahun pernikahan ke-14, Pangeran William dan Putri Kate, membuat ikatan mereka lebih kuat dari sebelumnya karena menghadapi tantangan pribadi dan publik, mulai masalah kesehatan Raja Charles dan Kate yang terkena kanker hingga ketegangan dengan Pangeran Harry dan Meghan Markle.
Namun, dikutip Marca, penulis kerajaan Tom Quinn mengatakan, di balik layar, Middleton memainkan peran penting dalam menjaga William tetap tenang, terutama saat ia menjadi "pemarah" atau frustrasi.
Dalam buku terbarunya, Yes Ma'am: The Secret Life of Royal Servants, Quinn mengungkap dugaan temperamen William yang cepat dan bagaimana Kate berhasil mengendalikan keadaan.
"Protokol berarti jas harus disetrika dan ditata setelah berkonsultasi pada malam sebelumnya; sepatu harus disemir, dasi dipilih. Mandi harus dilakukan pada waktu yang sama setiap hari, dan Raja Charles dan Pangeran William cenderung mengamuk jika ada yang tidak beres dengan mereka," tulis Quinn.
Seorang mantan anggota staf kerajaan mengungkapkan bahwa "mereka berdua cepat sekali kesal. Mereka sangat pemilih. Itu wajar bagi mereka."
Namun, sumber tersebut menekankan bahwa Kate adalah orang yang menenangkan William ketika keadaan tidak berjalan sesuai keinginannya.
"Saya tidak tahu apa jadinya William tanpa Kate," tambah sumber tersebut. "Dia tidak pernah dibantu oleh siapa pun sepanjang hidupnya, jadi dia menenangkan William ketika dia sedikit rewel. Dia mengatakan bahwa William terkadang harus diperlakukan seperti anak keempatnya."
Meski hubungan William dan Kate sering digambarkan sebagai hubungan yang ideal, Quinn mencatat bahwa mereka memang memiliki perselisihan seperti pasangan lainnya.
"Mereka memang sering bertengkar. Ini bukan pernikahan yang sempurna. Mereka sering bertengkar hebat," kata Quinn kepada The Mirror.
"Mereka tidak saling melempar vas. Mereka saling melempar bantal. Itu selalu terkendali," ucap dia lagi.