Bacaan Sujud Subhana Rabbiyal A'la Wabihamdih, Arab, Latin & Artinya
JAKARTA, iNews.id - Bacaan sujud subhana rabbiyal a'la wabihamdihi dalam sholat baik sholat wajib maupun sunnah penting dihafalkan. Sujud merupakan salah satu rukun yang dikerjakan dalam sholat. Sujud dilakukan dua kali pada setiap rakaat, yakni setelah rukuk dan duduk di antara dua sujud.
Sujud dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki dua arti. Pertama, berlutut serta meletakkan dahi ke lantai dan kedua, pernyataan hormat dengan berlutut serta menundukkan kepala sampai ke tanah.
Dalam Alquran Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا ارْكَعُوْا وَاسْجُدُوْا وَاعْبُدُوْا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَۚ
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, rukulah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan. (QS. Al hajj: 77).
Muhammad Ajib dalam bukunya Praktek Shalat Praktis Versi Mdzhab Syafi'i dari Takbir hingga Salam menjelaskan, sujud disertai thuma'ninah hukumnya wajib. Saat sujud, disunnahkan membaca tasbih.
Berikut bacaan sujud subhana rabbiyal a'la wabihamdih ketika sholat lengkap dengan artinya.
Bacaan Sujud Subhana Rabbiyal A'la Wabihamdih
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Latin: Subhaana robbiyal a’laa wa bihamdihi (Dibaca 3 kali)
Artinya: Maha Suci Rabb-ku Yang Maha Tinggi, dan memujilah aku kepada-Nya.
Selain bacaan sujud di atas, umat Islam juga bisa membaca doa sujud berikut ini.
Bacaan Sujud Subbuhun Quddus
سُبُّوحٌ قُدُّوسٌ، رَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوحِ
Latin: Subbuuhun qudduusun robbul malaa-ikati war ruuh.
Artinya: Maha Suci, Maha Qudus (Maha Mulia), Rabb-nya Para Malaikat dan Ruh.
Bacaan sujud Subhanaka Allahumma Wabihamdika
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ رَبَّنَا وَبِحَمْدِكَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي
Latin: Subhaanakallahumma robbanaa wa bihamdika, allahummaghfirlii.
Artinya: Maha Suci Engkau Ya Allah, Wahai Rabb kami, dan dengan memuji-Mu, Ya Allah, berilah ampunan untukku.
Bacaan Sujud versi pendek
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى
Latin: Subhaana robbiyal a’laa. (Dibaca 3 kali)
Artinya: Maha Suci Rabb-ku yang Maha Tinggi
Tata Cara Sujud
Dilansir dari Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, tata cara sujud disampaikan oleh para ulama dalam kitab-kitab fikih. Sekurang-kurangnya sujud dilakukan dengan meletakkan dahi ke tempat sujud.
Sebagian ulama mengatakan bahwa sujud wajib dilakukan dengan anggota tubuh di lantai. Adapun anggota sujud yakni, dahi, dua telapak tangan, dua lutut dan dua tumit (ujung jari kedua kaki dipanjacatkan ). Sujud ini dilakukan dua kali dalam satu rakaat dan disunahkan membaca doa.
Ada sebagian pandangan yang menganjurkan bersujud berdasarkan sifat-sifat sujud Nabi saw yang bersumber dari berbagai hadis.
Tata Cara Sujud Sholat yang Benar
a. Menempelkan dahi dan hidung di lantai
b. Meletakkan kedua tangan di lantai sejajar dengan pundak dan telinga
c. Merapatkan jari-jari tangan dan menghadapkannya ke arah kiblat
e. Menempelkan kedua lutut di lantai
f. Merenggangkan betis dengan paha dan merenggangkan paha dengan perut.
Keutamaan Sujud
Rais Syuriah PBNU, KH Bahauddin Nur Salim (Gus Baha) mengungkapkan, keutamaan sujud menjadi bukti seorang Muslim kelak di hari Kiamat saat dikumpulkan di Padang Mahsyar.
"Andaikan tanpa hidayah Rasulullah umat Islam tidak akan menikmati rukuk dan sujud. Ulama-ulama dulu sampai menggambarkan sujud dengan redaksi tarannum (bernyanyi) karena sangkin nikmatnya sujud," katanya dalam ngaji tasawuf Gus Baha.
Menurut Gus Baha, dalam sebuah riwayat, Nabi SAW risau ketika Bilal tidak kunjung datang untuk mengumandangkan azan sebagai pertanda masuknya waktu shalat. "Ketika Bilal datang untuk azan, Nabi sangat senang," kata Gus Baha.
Gus Baha menjelaskan, ketika manusia mati yang akan dikenang di dunia itu hanya sujud karena itu perintah Allah. "Kalau kita mati yang paling kita kenang itu pernah sujud. Itu pasti. Dan itu identitas kita," katanya.
Gus Baha menerangkan, manusia di dunia diperintah Allah hanya untuk sujud. "Tidak masalah jadi pejabat atau punya uang banyak tapi perintah Allah itu untuk bersujud," ujarnya.
Apalagi nanti saat di Padang Mahsyar. Di situ kelak manusia, mereka yang ada tanda sujudnya akan merasa tenang.
"Maksud tanda sujud atau min aatsaris sujud di sini bukan tanda bekas hitam di jidat, tapi nur atau cahaya orang yang sujud. Tidak ada ulama yang bilang bahwa tanda sujud itu jidat yang hitam," katanya.
Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:
يَوْمَ تَرَى الْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنٰتِ يَسْعٰى نُوْرُهُمْ بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ بُشْرٰىكُمُ الْيَوْمَ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَاۗ ذٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيْمُۚ
Artinya: (yaitu) pada hari ketika kamu melihat orang mukmin laki-laki dan perempuan sedang cahaya mereka bersinar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, (dikatakan kepada mereka): "Pada hari ini ada berita gembira untukmu, (yaitu) surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, yang kamu kekal di dalamnya. Itulah keberuntungan yang besar." (QS.Al hadiid: 12)
Menurut Gus Baha, sujud akan menjadi identifikasi di akhirat siapa benar dan siapa salah. Sebagaimana firman Allah SWT:
يُعْرَفُ الْمُجْرِمُوْنَ بِسِيْمٰهُمْ فَيُؤْخَذُ بِالنَّوَاصِيْ وَالْاَقْدَامِۚ
"Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandannya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka". (QS. Ar Rahman:41)
Demikian pembahasan mengenai bacaan sujud subhana rabbiyal a'la wabihamdih dan keutamaannya.
Wallahu A'lam










