Viral di Media Sosial, Ini Efek Samping Skincare Overclaim
JAKARTA, iNewsKutai.id – Belakangan ini, produk skincare yang dianggap overclaim ramai menjadi sorotan publik. Hal itu terjadi setelah seorang dokter mengungkap kandungan tersembunyi dalam berbagai produk skincare.
Salah satu yang menonjol adalah akun TikTok bernama @dokterdetektif, yang berani mengupas tuntas overclaim dari sejumlah produk skincare yang sering kali menipu konsumen.
Akun TikTok @dokterdetektif mendapat perhatian luas karena berani mengungkap produk-produk yang mengklaim manfaat tertentu yang ternyata tidak sesuai dengan kenyataan.
Dalam dunia skincare, istilah overclaim digunakan netizen untuk merujuk produk yang memberikan klaim berlebihan atau tidak sesuai dengan bukti ilmiah.
Sebagai contoh, ada produk yang mengklaim mengandung niacinamide 5 persen, tetapi setelah diuji di laboratorium, ternyata kandungan sebenarnya hanya sekitar 1 persen.
Dokter Dicky, seorang epidemiolog dan pengamat kesehatan masyarakat, turut memberikan pandangannya mengenai fenomena overclaim yang tengah ramai dibicarakan di media sosial. Menurutnya, praktik ini sangat merugikan konsumen.
“Misalnya, produk skincare yang mengklaim bisa menghilangkan kerutan dalam waktu singkat, itu tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat. Pada dasarnya, proses tersebut membutuhkan waktu berbulan-bulan dan juga berkaitan erat dengan pola hidup serta pola makan,” jelas dokter Dicky.
Dokter Dicky juga memaparkan beberapa efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan produk skincare yang melakukan overclaim. Berikut penjelasannya:
1. Iritasi Kulit
Beberapa produk skincare menggunakan bahan pemutih yang diklaim bekerja secara instan dan aman, salah satunya adalah hidrokinon. Padahal, penggunaan hidrokinon secara berlebihan justru dapat menyebabkan kerusakan kulit permanen, seperti perubahan warna kulit menjadi lebih gelap atau munculnya bercak-bercak hitam.
2. Kerugian Finansial
Produk skincare yang melakukan overclaim sering kali dijual dengan harga yang sangat tinggi. Namun, harga yang mahal ini tidak sebanding dengan hasil yang diberikan. Lebih parahnya lagi, jika produk tersebut merusak kulit, pengguna mungkin perlu mengeluarkan biaya lebih besar untuk menjalani perawatan medis.
3. Dampak Psikologis
Penggunaan produk overclaim juga dapat berdampak pada kesehatan mental. Banyak orang yang memiliki ekspektasi tinggi terhadap produk yang mereka beli, tetapi kemudian merasa kecewa karena tidak mendapatkan hasil yang diharapkan.
“Kondisi ini bisa menyebabkan rasa rendah diri atau bahkan memicu Body Dysmorphic Disorder (BDD), yaitu gangguan psikologis di mana seseorang merasa terlalu khawatir dengan kekurangan fisiknya,” jelas dokter Dicky.
4. Kerusakan Kulit Jangka Panjang
Penggunaan bahan-bahan yang tidak cocok atau terlalu keras bagi kulit dapat merusak lapisan pelindung kulit secara permanen. Dampaknya bisa berupa penuaan dini atau masalah kulit kronis lainnya yang sulit untuk diatasi dalam jangka panjang.
5. Perubahan Tekstur Kulit
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Ingin Perjalanan Sawung Jabo di Pentas Musik Indonesia Dibukukan
Bahan-bahan aktif seperti retinol atau asam eksfoliasi yang digunakan tanpa panduan yang tepat dapat menyebabkan kulit mengelupas, menjadi kering, atau bahkan lebih sensitif. Penggunaan yang tidak terkontrol juga bisa mengubah tekstur kulit, sehingga kulit tampak kusam atau tidak sehat.
Fenomena overclaim dalam produk skincare tidak hanya merugikan dari segi penampilan, tetapi juga berdampak serius pada kesehatan kulit dan mental konsumen.
Penting bagi konsumen untuk lebih kritis dan cerdas dalam memilih produk skincare dengan memastikan produk yang digunakan telah teruji secara ilmiah serta sesuai dengan kebutuhan kulit masing-masing.
artikel ini telah tayang di inews.id