Produsen Cokelat Legendaris asal Inggris, Siapa Pemilik Cadbury?
JAKARTA, iNewsSerpong.id - Siapa pemilik Cadbury menarik untuk diulas. Produsen cokelat legendaris asal Inggris ini memiliki cerita panjang dalam perjalanan bisnisnya hingga masih eksis sampai saat ini.
Perjalanan Cadbury ternyata bermula dari sebuah toko kelontong hingga akhirnya memiliki pabrik pengolahan kakao menjadi produk cokelat seperti dikenal sekarang.
Siapa Pemilik Cadbury
Mengutip laman Cadbury, pada tahun 1824, John Cadbury membuka toko kelontong di Bull Street, Birmingham, Inggris. Di antara barang-barang kelontong, dia menjual kakao dan minuman cokelat yang dia buat sendiri menggunakan lumpang dan alu, dan itu menjadi sangat populer.
Jadi, pada tahun 1831, John membeli gudang di dekat tokonya dan mulai memproduksi produk olahan kakao dibantu dua putranya, George dan Richard Cadbury. Setelah itu, pada tahun 1847 mereka pindah ke pabrik yang lebih besar di Bridge Street.
Setelah sakit, John pensiun dari bisnis pada tahun 1861 dan bisnis tersebut diambil alih Richard dan George. Keduanya pun berbagi tugas, di mana George bertanggung jawab atas produksi dan Richard bertanggung jawab atas penjualan.
Titik balik saat dua bersaudara ini berinvestasi dalam cara baru untuk memproses kakao. Kakao pada saat itu dibuat dengan banyak mentega kakao. Mentega tersebut memiliki rasa yang sangat buruk sehingga ditambahkan pati untuk menyamarkan rasa dan teksturnya.
Lalu, George Cadbury mendengar tentang alat pemeras kakao inovatif yang digunakan oleh produsen Belanda van Houten. Alat pemeras itu memeras begitu banyak mentega kakao dari biji kakao, sehingga mereka tidak perlu menambahkan pati apa pun.
Dengan menggunakan alat pemeras kakao, George dan Richard menemukan cara bahwa mereka dapat membuat 100 persen kakao murni. Di saat produsen cokelat lainnya mencampur kakao mereka dengan lemak hewani, timbal merah, dan debu batu bata, kedua bersaudara itu berkonsentrasi pada pembuatan kakao murni dan pada tahun 1866, mereka meluncurkan Cadbury Cocoa Essence, yang diiklankan dengan tagline 'Benar-benar Murni, Oleh karena Itu Terbaik'.
Pada tahun 1878, kedua bersaudara ini mulai mencari lokasi untuk membangun pabrik baru. Lokasi tersebut berada di selatan Birmingham seluas 14,5 hektare, dengan padang rumput, pondok, dan sungai yang disebut Bourn. Dengan menambahkan 'ville', dua bersaudara itu menamai lokasi itu Bournville.
Selama perang dunia pertama, pasokan susu perusahaan dialihkan ke masyarakat Birmingham dan pabrik digunakan untuk membuat sayur kering dan bubur buah, dan bangunan diubah menjadi rumah sakit. Ketika Perang Dunia II meletus, pabrik Bournville beralih membuat pintu senjata untuk Spitfire, wadah untuk suar pesawat, suku cadang pesawat, masker gas, dan jeriken.
Sejak 1824, Cadbury telah berkembang dari toko cokelat yang berbasis di Birmingham menjadi toko favorit nasional. Selama kurun waktu tersebut, keluarga Cadbury telah bermitra dengan perusahaan-perusahaan keluarga lainnya seperti Fry and Sons dan Trebor Bassett untuk menyediakan pelayanan terbaik dari toko-toko kecil hingga lorong-lorong supermarket.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Ingin Perjalanan Sawung Jabo di Pentas Musik Indonesia Dibukukan
Demikian ulasan siapa pemilik Cadbury, produsen produk cokelat legendaris asal Inggris. Pada tahun 2010, Cadbury diakuisisi oleh Kraft Foods, di mana Kraft menciptakan divisi baru yang disebut 'Mondelez International' pada tahun 2012.
(*)