ICA Gigih Menduniakan Makanan Indonesia, Kuliner Lokal Tidak Lekang Zaman
SEMARANG Indonesian Chef Association (ICA) gigih memperkenalkan kuliner Indonesia dikenal masyarakat dunia. Pasalnya, kuliner lokal punya potensi besar dan tidak lekang oleh zaman.
Banyak upaya dilakukan ICA untuk mendorong terus kuliner Indonesia go global. Tidak hanya lingkup nasional, tetapi juga dilakukan di tingkat regional.
Untuk lingkup daerah, salah satunya dengan menggelar ajang Food and Beverage Chef Festival di Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP), Semarang, Jawa Tengah. Ini langkah konkret ICA mendukung program dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenpar) untuk terus memperkenalkan makanan Indonesia.

Ini baru ketiga kali digelar. Sebelumnya dua kali di Solo. Berbeda konsep saja dengan Chef Expo di Jakarta, ini lingkupnya di Jawa Tengah. Di acara ini ada pameran dan kompetisi kuliner juga, hanya tidak ada pemecahan rekor MURI, tutur Presiden ICA Susanto Santo atau Chef Santo kepada okezone.com di PRPP, Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (25/11/2023).
Menurutnya, bisnis kuliner di Jawa Tengah bagus. Makanannya enak-enak.
Saat ini anak muda lebih aware dengan makanan lokal. Berbeda dengan 10 tahun lalu, ucapnya.
Lewat ajang ini, kata Chef Santo, masyarakat di Jawa Tengah bisa mendapatkan banyak informasi tentang bisnis kuliner dan melihat kompetisi dari para chef. Ini juga sekaligus ajang berpromosi bagi para perusahaan F & B untuk memperkenalkan produk-produk lokal.

Acara di Semarang ini, kata Chef Santo, melibatkan para Ketua BPD ICA seluruh Indonesia.
Jadi, nanti acara Black Box Competition akan diramaikan oleh para Ketua BPD ICA. Sifatnya masih rahasia, peserta belum tahu akan memasak apa. Begitu juga kami, para judges. Penilaian 50 persennya lebih di rasa. Temanya tentang makanan Indonesia, kata Chef Santo.
Bagi Chef Santo, menduniakan makanan Indonesia sudah menjadi komitmen dari ICA. Dengan anggota yang sangat besar mencapai 4.956 orang, termasuk di luar negeri, upaya memperkenalkan kuliner Indonesia go global terus digaungkan.

Kami berusaha terus menduniakan makanan Indonesia. Meski tidak semudah membawa lagu, makanan ada selera. Setiap orang punya selera yang berbeda, kata chef yang ramah ini.









