Viral Jamur Enoki Mengandung Bakteri Listeria, Berbahaya bagi Kesehatan?
JAMUR Enoki kembali menjadi buah bibir karena disebut-sebut membahayakan kesehatan. Sebenarnya jamur enoki sudah ada dan biasa dikonsumsi di Indonesia sejak beberapa tahun lalu dan cukup digemari oleh masyarakat.
Jamur ini dikenal dengan berbagai nama seperti Enokitake, Tutu, Jarum Emas atau Jamur Lily. Berbagai informasi menyebutkan, bahwa jamur berbentuk lidi tersebut terkontaminasi bakteri berbahaya yakni bakteri Listeria Monocytogenes yang merupakan penyebab utama dari penyakit Listeriosis.
Jamur ini juga disebut-sebut menjadi penyebab 36 warga Amerika Serikat terjangkit Listeria. Bahkan beberapa diantaranya sampai meninggal dunia. Hal ini tentu membuat masyarakat khawatir akan kesehatan mereka karena telah terlanjur mengkonsumsi jamur tersebut.
Lantas, benarkah jamur enoki berbahaya untuk kesehatan? Berikut ulasannya, dikutip dari berbagai sumber, Jumat, (6/10/2023).
Badan pengawas makanan dan obat AS memberikan saran, bagi siapa saja yang sudah terlanjut memakan Jamur Enoki ini dan mengalami sakit bergejala Listeriosis agar secepat mungkin berobat ke dokter.
Gejala Listeriosis sendiri antara lain demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri otot, leher kaku, mual hingga diare. Bakteri tersebut juga dapat menyebabkan seseorang sakit parah hingga meninggal dunia, terutama bagi golongan yang rentan seperti balita, ibu hamil serta lansia.
Mendengar kabar berbahaya tersebut, Badan Ketahanan Pangan RI kemudian sebelumnya memang telah melakukan investigasi, lalu menemukan importir di Indonesia yang memasok Jamur Enoki dari Korea Selatan.

Pemerintah Indonesia lantas melakukan sampling terhadap Jamur Enoki pada tanggal 21 April 2020 dan 26 Mei 2020 lalu. Setelah melakukan berbagai uji sampling Jamur tersebut, akhirnya Badan Ketahanan Pangan Kementerian RI memutuskan segera memusnahkan Jamur Enoki dari peredaran.
Semua produk Jamur Enoki produksi Green Co Ltd, Korea tersebut dinyatakan berbahaya sehingga ditarik dan dimusnahkan dalam dua gelombang. Penarikan jamur enoki sesuai dengan surat dari Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementan kepada Direktur PT Green Box Fresh Vegetables nomor B-259/KN.230/J/05/2020 tanggal 18 Mei 2020.
Nah, karena itu, masyarakat meyakini bahwa Jamur Enoki tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan. Pada dasarnya, jamur enoki memiliki kandungan Listeria Monocytogenes yang merupakan bakteri psikrotrofik yang mampu hidup dan tumbuh pada suhu dingin.
Hal ini artinya meskipun jamur enoki sudah disimpan di dalam kulkas, bakteri Listeria Monocytogenes yang ada di dalamnya masih bisa hidup dan tumbuh dengan cepat.
Yang menjadi bahaya adalah ketika jamur enoki yang ada di dalam kulkas tidak diberi pembungkus atau tertumpuk dengan bahan makanan lainnya. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya kontaminasi silang. Bakteri Listeria Monocytogenes yang ada di jamur enoki, berpindah ke bahan makanan lainnya.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan kontaminasi silang?
Kontaminasi silang diartikan sebagai perpindahan cemaran mikroorganisme yang terjadi dari bahan dengan kontaminan tinggi (bahan mentah, peralatan kotor, lingkungan, karyawan) ke bahan dengan kontaminan rendah (masakan yang diolah dengan panas).
Banyak orang melakukan kontaminasi silang secara tidak sengaja, seperti mengiris telur rebus atau ayam goreng menggunakan telenan atau pisau yang kotor. Mikroorganisme yang berasal dari peralatan kotor tersebut akan segera mencemari masakan yang telah matang.
Pada masakan yang baru saja diolah, apabila terjadi kontaminasi silang dan masakan tersebut dibiarkan pada suhu ruang, maka cemaran mikroorganisme yang ada akan berkembang cepat dan dapat membusukkan makanan sehingga tidak layak konsumsi.
Tentu saja, ada kemungkinan bahwa cemaran mikroogranisme yang ada merupakan bakteri patogen. Sehingga hal ini sangatlah berbahaya.
Pada contoh kasus jamur enoki, apabila sejak awal jamur enoki terkontaminasi Listeria Monocytogenes. Kemudian jamur enoki disimpan di kulkas tanpa menggunakan pembungkus dan tertumpuk dengan tomat.
Tomat tersebut lalu bisa ikut terkontaminasi Listeria Monocytogenes. Apabila tomat tidak mengalami proses pengolahan, tentunya hal ini dapat membahayakan karena bisa saja tomat langsung dikonsumsi untuk lalapan.










