Awas! Jangan Nekat Permainkan Gadis Dayak, jika Tak Ingin Menyesal Selamanya
SUKU Dayak sejak dahulu dikenal sebagai suku yang menjunjung norma kesopanan dan toleransi tinggi.
Namun, jangan pernah nekat mengusik mereka apalagi para gadis atau perempuan Dayak yang sudah terkenal akan kecantikan dan kemolekannya.
Kecantikan para gadis Dayak memang tak diragukan. Hal inilah yang memantik banyak pelancong yang ingin datang ke Kalimantan hanya untuk melihat pesona gadis Suku Dayak .
Akan tetapi, jangan sekali-kali mengganggu atau mempermainkan hati gadis dayak lho ya!. Pasalnya, taruhannya bukan nyawa melainkan kehilangan alat vital. Lho kok bisa? Memang terdengar mustahil, tetapi banyak cerita yang mengisahkan mitos tersebut bahkan sampai di era modern seperti saat ini. Tidak ada yang mustahil jika Tuhan sudah berkehendak bukan?
(Foto: IG/@gadisdayak92)
"Sebenarnya, pembahasan mengenai kebudayaan Suku Dayak itu sendiri yang katanya gadis Suku Dayak diganggu ataupun dipermainkan memang warisan tradisi leluhur atau ilmu magis," ujar Kinanda Tunggalika seorang pria dari Suku Dayak Iban, dalam sebuah wawancara dikutip dari channel YouTube Ganjil Misteri .
"Pernah ada kejadian kemaluannya atau alat organ vitalnya itu dapat dihilangkan. Pernah ada sejarah atau cerita jika kemaluannya bisa berpindah tempat, imbuh Kinanda.

(Foto: IG/@pesona.kaltara)
Kinanda juga mengatakan jika alat vital seseorang yang mengganggu gadis Suku Dayak tidak akan kembali sebelum mereka meminta maaf dari lubuk hati yang terdalam sekaligus menyesali perbuatan dan berjanji tidak akan mengulanginya.
Sebelum si pelaku yang membuat sakit hati minta maaf, mengakui kesalahannya, atau perbuatan tidak pantas maka kemaluannya dipercaya tidak akan kembali," tegasnya.
Cerita tentang kehilangan alat vital pria memang telah menjadi mitos umum di kalangan masyarakat Dayak, di Tanah Borneo. Namun, mitos ini jarang diekspose oleh media. Tak ada pria Dayak yang bersedia menyakiti gadis dari suku mereka.
Tidak sembarang orang dapat melakukan ritual mistis tersebut. Hanya orang terpilih dalam masyarakat Dayak, seperti kepala suku, yang memiliki kemampuan untuk melaksanakan ritual penghilangan alat vital.
Tak ada obat yang dapat mengembalikannya, bahkan jika seseorang mencari pengobatan dari spiritualis atau paranormal sesakti apapun, terkecuali dari si pengirim ilmu itu sendiri yang menetralkannya.
Dilakukan ritual oleh kepada suku adat biasanya. Hanya orang-orang tertentu juga. Ilmu ini ilmu mumpuni tingkat tinggi. Tidak sembarang orang juga melakukannya. Karena ini merupakan warisan ilmu tertua, sebut Kinanda.

(Foto: IG/@jessica_maria_fernanda)
Berobat kemanapun saya katakan tidak bisa sembuh. Maaf ya, walaupun berobat ke spiritualis, timpalnya.
Dalam wawancara tersebut Kinanda Tunggalika melanjutkan bahwa hanya itikad baik dari korban dan permohonan maaf yang dapat menyembuhkannya secara alamiah. Seseorang yang mengalami peristiwa ini pasti menyadari bahwa dia sudah mengganggu dan menyakiti gadis Dayak sehingga menyesali perbuatannya.









