Kenapa Proses Pembuatan Mochi di Jepang Harus Dipukul Pakai Palu?
MOCHI merupakan salah satu dessert manis asal Jepang yang memiliki tekstur kenyal dengan aneka rasa dan bentuk yang beragam.
Kuliner manis ini telah banyak variasi yang dapat Anda temukan di Indonesia. Walaupun dari segi rasa dan tekstur yang cukup berbeda dari negara asalnya.
Selain itu, di Jepang mereka lebih memilih menggunakan cara tradisional untuk mengolah adonan mochi , ketimbang menggunakan mesin modern.
Sebab menurut mereka, jika menggunakan tangan dapat menciptakan adonan yang sesuai ekspektasi yang diinginkan.
Proses pembuatan kue mochi (Foto: Bokksu)
Salah satunya menggunakan teknik dipukul. Mungkin Anda akan bingung mengapa adonan tepung itu harus dipukul menggunakan palu, apakah sangat memengaruhi untuk hasil akhirnya?
Mengutip laman Bokksu, teknik ini disebut mochitsuki, di mana bertujuan untuk menjaga konsistensi pada adonan agar tidak cepat mengeras.
Selain itu, dengan teknik pukul ini dapat menghasilkan tekstur yang kenyal dengan ciri khas mochi di Negeri Sakura itu.
Proses pembuatannya pun dikenal cukup hati-hati dan lama, karena itu tidak bisa dikerjakan seorang diri.
Mereka yang melakukan pekerjaan ini dikenal dengan sebutan tsuki-te atau orang yang memukul adonan menggunakan palu.
Kue Mochi (Foto: Freepik)
Lalu disebut juga kaeshi-te atau orang yang yang bertugas untuk membalikkan adonan dan memberikan air panas, agar adonan tidak menempel dan lengket.
Nah, karena faktor teknik itulah yang membuat rasa mochi ini menjadi legit dan membuat para pembeli ketagihan memakannya.









