Lintasarta Luncurkan Solusi Pengunaan Infrastruktur Cloud
Peran hyperscaler cloud atau pusat data berskala besar makin penting bagi perusahaan untuk menjalankan bisnis dengan efisien di era digital.
Dalam mengelola operasional infrastruktur cloud terutama hyperscaler yang dijalankan pada Google Cloud dan AWS Cloud, perusahaan seringkali mengalami berbagai tantangan.
Oleh karena itu, Lintasarta hadir dengan solusi managed hyperscalers, solusi managed service yang menyediakan ahli pengelolaan infrastruktur cloud yang berfokus pada kekuatan Google Cloud Platform (GCP) dan Amazon Web Service (AWS).
Untuk mendukung kebutuhan besar industri atas cloud, Lintasarta kemudian menghadirkan Lintasarta Cloudeka yang merupakan solusi berbasis cloud yang dapat mendukung efisiensi operasional, ujar Cloud Product Manager Lintasarta Cloudeka Salsabil Afif Nasution, dalam keterangannya, Kamis (31/8).
Lintasarta Cloudeka yang sudah berumur 10 tahun itu telah memberikan layanan cloud di Indonesia untuk mendukung sistem teknologi informasi.
Managed Hyperscalers dari Lintasarta menawarkan pengelolaan komprehensif mulai dari database, DevOps, Kubernetes, service mesh, API gateway, dan infrastruktur data, serta memberikan operasional yang mulus dan kinerja yang optimal.
Kami berangkat dari perusahaan data communication yang akhirnya menjadi ICT total solution, dan menjadi salah satu dari penyedia cloud karya anak bangsa nomor satu di Indonesia, ujar Afif.
Ada beberapa tantangan yang dihadapi perusahaan dalam mengelola infrastruktur cloud mereka, serta bagaimana managed hyperscalers dapat membantu mengatasi tantangan tersebut.
Afif menjelaskan pemantauan beban kerja dan pemberitahuan kontekstual (contextual alert) merupakan hal penting dalam mengelola hyperscaler cloud.
Namun, perusahaan seringkali mengalami kesulitan dalam melakukan hal ini, sehingga menyebabkan masalah dalam kinerja sistem.
Kemudian, masalah acceleration adoption, yakni kurangnya panduan atau pengetahuan mengenai Hyperscler Cloud khususnya di Google Cloud dan AWS Cloud.
Terkait boost productivity yang meliputi integrasi manual dan skalabilitas, juga talent shortage, yaitu keperluan sumber daya atau staf yang bersertifikat.
SDM-nya cenderung mahal dan sulit dicari. Di 2022, penelitian International Labour Organization (ILO) mengutarakan kekurangan keterampilan TIK di tujuh negara, termasuk Indonesia, ungkapnya.
Masalah performa dan availability juga menjadi tantangan lain yang dihadapi oleh perusahaan dalam mengelola hyperscaler cloud mereka.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, kami menyajikan solusi Managed Hyperscaler, yaitu pengelolaan komponen Hyperscaler Cloud secara proaktif dan sesuai dengan SLA yang telah ditetapkan, ujarnya.
Selain itu, Lintasarta Managed Hyperscaler juga dapat membantu dalam mengontrol akses ke lapisan data, mendeteksi akses yang tidak sah, serta mengelola serangan siber.
Lintasarta Managed Hyperscaler juga dilengkapi dengan fitur Automation yang dapat membantu mencapai otomatisasi penyebaran melalui penggunaan alat-alat open source dan cloud native.
Untuk menjaga kinerja, biaya, dan keamanan yang optimal dari cloud, Lintasarta Managed Hyperscaler menawarkan layanan audit berkala, tinjauan kesehatan, dan cadence call.
Adopsi teknologi cloud juga dapat membantu industri perbankan karena mampu meningkatkan efisiensi, dan memberikan customer experience terhadap pelanggan, pungkas Afif.







