Tingwe Vs Rokok Pabrikan, Mana yang Lebih Berbahaya bagi Kesehatan?
TINGWE atau lebih dikenal dengan linting dewe kembali jadi perbincangan hangat di berbagai media sosial terutama di X.
Sudah menjadi kebiasaan jika nama tingwe mencuat seiring dengan harga rokok pabrikan yang meroket. Meski telah beberapa kali naik daun, pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang belum tahu apa itu tingwe.
Merangkum dari berbagai sumber Jumat (25/8/2023), tingwe merupakan singkatan dari bahasa Jawa, linting dewe yang dalam bahasa Indonesianya berarti melinting sendiri. Ini artinya para penikmat rokok akan melinting tembakau mereka secara mandiri.
Berbeda dengan rokok pabrikan yang sudah siap hisap, tingwe butuh proses yang cukup lama dalam pembuatannya. Mulai dari membeli tembakau terbaik, memilih kertas bakar, hingga melinting. Belum lagi tingwe biasanya ditunjang dengan memberi tambahan perisa yang umumnya menggunakan berbagai jenis rempah.
Pengguna tingwe tentunya perlu keahlian khusus untuk mencapai rasa yang pas.
Meski agak ribet, tingwe sendiri menjadi alternatif rokok pabrikan yang harganya kian meroket. Ini karena harga tingwe jauh lebih murah. Berdasarkan pantauan langsung, tingwe dibanderol Rp10 ribu hingga Rp35 ribuan.
Uniknya, tingwe dijual bukan dalam jumlah batang. Tembakau tingwe dijual graman, sehingga dalam satu kemasan yang berisi 40gram tembakau, bisa dibuat menjadi puluhan linting rokok tingwe. Terkait bahayanya, tingwe memiliki bahaya yang sama dengan rokok pabrikan.
Selain penyakit TBC dan kanker paru-paru, rokok tingwe juga bisa terkena penyakit Alzheimer dan menderita gangguan kognitif. Merokok tingwe juga bisa meningkatkan risiko terkena stroke sebesar 50 persen.
Hal tersebut bisa menyebabkan kerusakan otak dan serangan jantung hingga mengakibatkan kematian.