Seberapa Efektif Water Cannon untuk Kurangi Polusi Udara?

Seberapa Efektif Water Cannon untuk Kurangi Polusi Udara?

Gaya Hidup | BuddyKu | Jum'at, 25 Agustus 2023 - 13:51
share

PEMERINTAH terus berupaya mengurangi polusi udara khususnya di wilayah ibu kota. Polda Metro Jaya menyemprotkan air di mobil Water Cannon di beberapa titik penting. Total ada empat mobil Water Cannon yang digunakan untuk menyemprotkan air di Jalan Merdeka Barat dan Jalan Jendral Sudirman hingga Patung Pemuda Membangun, Senayan, Jakarta, pada Rabu 23 Agustus 2023.

"Sejumlah empat unit kendaraan Water Cannon Polda Metro Jaya dikerahkan untuk melakukan penyemprotan sebagai upaya mengurangi polusi udara di seputaran area Jalan Merdeka Barat Monas, Jalan Jenderal Sudirman sampai dengan Patung Pemuda membangun Senayan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo, dalam keterangannya, Kamis 24 Agustus 2023.

Upaya tersebut memang patut diapresiasi. Hanya saja memang ada beberapa catatan yang perlu diperhatikan terutama terkait keefektifannya. Elina Burhan, dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi, melalui akun X mengungkap beberapa fakta menarik. Dia mengatakan penyemprotan air melalui mobil water cannon kurang efektif.

"Karena partikel polutan yang berada di ketinggian itu tidak semua terjangkau," tulis Elina Burhan, Kamis 24 Agustus 2023.

Polusi udara

Dia mendasarkan hal itu berdasarkan studi yang dilakukan di Baoding, China yang menyebutkan bahwa menyemprot jalan dengan air justru malah meningkatkan konsentrasi PM 2.5. Jadi alih-alih turun, konsentrasi PM 2.5 malah meningkat dan menjadi sumber baru aerosol antropogenik dan polusi udara.

Menurut dia penelitian lainnya menyebutkan bahwa penyemprotan air ke jalan lebih memiliki dampak langsung pada partikel PM 10. Semprotan air justru dapat menghilangkan partikel PM 10 itu dari pemukaan jalan. Masalahnya ada perbedaan besar antara PM 2.5 dan PM 10.

"Untuk diketahui, PM 2.5 terbentuk dari emisi pembakaran bensin, minyak, bahan bakar, dan kayu. Sedangkan PM 10 dari tempat pembangunan pembuangan sampah, kebakaran hutan, debu, dan lain-lain," ucap Erlina Burhan.

Hal yang sama sebenarnya pernah terjadi di India pada 2017. Saat itu otoritas terkait di negeri itu mencoba menekan dampak polusi dengan menyiram air.

Tidak main-main hampir 75.000 liter air digunakan untuk menekan dampak polusi. Bahkan agar efektif menekan partikel polusi yang ada di ketinggian, air tersebut disiram dari gedung pencakar langit Vikas Minar.

Sayangnya cara tersebut justru memang tidak efektif. Data dari Central Pollution Control Boards mengatakan bahwa tindakan tersebut hanya berdampak kecil terhadap tingkat polusi. Sama sekali tidak berhasil menekan partikel PM 2.5 seperti yang dianalisa oleh Erlina Burhan.

"Penyiraman air yang dilakukan sangat memberikan efek yang kecil. Hanya solusi sementara untuk menekan tingkat polusi saat sudah semakin mengkhawatirkan," ujar Dipankar Saha, ketua laboratorium dari Central Pollution Control Board (CPCB) India.

Topik Menarik