Mengenal Kanker Payudara HER2-Positif, Disebut Paling Ganas
KANKER payudara merupakan penyakit mematikan tertinggi di dunia yang banyak diidap oleh wanita. Kanker payudara sendiri jenisnya ada banyak, salah satunya kanker payudara HER2-positif atau (Human Epidermal Growth Factor Receptor 2).
Dilansir dari Mayo Clinic, kanker payudara HER2-positif merupakan jenis kanker payudara di mana pasien dinyatakan positif protein yang disebut human epidermal growth factor receptor 2 (HER2).

Satu dari lima pasien kanker payudara termasuk HER2-positif. Kanker payudara HER2-positif cenderung lebih agresif dan ganas, daripada jenis kanker payudara lainnya.
Dokter Ahli Onkologi, DR. Dr. Andhika Rachman, SpPD-KHOM, FINASIM menjelaskan, HER2 merupakan protein yang terdapat di permukaan sel yang berfungsi untuk pertumbuhan dan penyebaran sel. Jika jumlah HER2 terlalu banyak dapat mengakibatkan pertumbuhan sel yang cepat dan tidak terkendali.
Pada sel kanker HER2 positif maka sel kanker menjadi lebih agresif dan menyebar dengan cepat, ujar Dokter Andhika.
Apa Benar Asam Urat Faktor Keturunan? Kanker HER2 positif ditemukan pada 1520% dari kanker payudara dan memiliki prognosis (perjalanan penyakit) yang buruk. Deteksi dini dan penatalaksanaan yang tepat terhadap kanker payudara HER2 positif menjadi sangat penting untuk memaksimalkan penanganannya.
Ada banyak tatalaksana pengobatan kanker payudara HER2-positif, yang paling umum adalah kemoterapi. Sayangnya kemoterapi ini tidak tidak secara khusus menargetkan protein HER2.
Semakin berkembangnya teknologi, kini sudah ada pengobatan kanker payudara HER2-positif dengan menggabungkan dua antibodi monoklonal (pertuzumab dan trastuzumab) dengan enzim hialuronidase dalam satu suntikan.
Apa Benar Polusi Udara Picu Kanker Mulut? Dokter Andhika menjelaskan, pengobatan tersebut memiliki manfaat klinis dan keamanan sebanding dengan obat yang diberikan melalui infus, penyuntikan yang hanya memakan waktu 8 menit untuk suntikan pertama dan 5 menit di injeksi berikutnya.
Ini lebih singkat dibandingkan pemberian infus Pertuzumab dan Trastuzumab yang memakan waktu hingga 150 menit. Kombinasi pertuzumab dan trastuzumab dalam satu suntikan ini ditujukan untuk pasien dengan kanker payudara HER2 positif stadium dini dan stadium metastatik dan untuk digunakan bersama dengan perawatan kemoterapi, ujar Dokter Andhika.
Berdasarkan studi PHranceSCa, 85% pasien dengan kanker payudara HER2-positif lebih memilih terapi suntik subkutan pertuzumab+trastuzumab dengan dosis tetap dibandingkan pertuzumab+trastuzumab infus, karena merasa lebih nyaman selama pemberian obat dan hemat waktu, walaupun pemberian secara suntik sedikit lebih nyeri.
Pengobatan inovatif ini juga menguntungkan bagi tenaga kesehatan karena mengurangi waktu perawatan. Sebab pengobatan ini tanpa rekonstitusi, tanpa pelarutan, tanpa penyesuaian atau perhitungan dosis sesuai berat badan pasien dan tanpa akses jalur infus seperti kemoport, tuturnya.










