Kisah Cinta Jenderal Kopassus dan Gadis Bervespa Biru

Kisah Cinta Jenderal Kopassus dan Gadis Bervespa Biru

Gaya Hidup | BuddyKu | Selasa, 8 Agustus 2023 - 06:20
share

JAKARTA - Jenderal Sutiyoso punya kisah cinta menarik dengan gadis bervespa biru. Momen itu terjadi kala perwira Kopassus ini bertugas di Magelang.

Sebagaimana dikisahkan dalam buku Love Story: Kisah Cinta Tokoh-Tokoh Terkemuka terbitan Harian Seputar Indonesia (2009), disebutkan bahwa Sutiyoso ditantang komandannya untuk berkenalan dengan gadis pengguna Vespa biru yang melintas di depan mesnya.

Ratusan Prajurit Kopassus Jalani Pembaretan, Banyak yang Tanpa Didampingi Keluarga

"Jangan mengaku perwira saya kalau kau tidak kenal dengan gadis itu," kata Kolonel Dading, Komandan Grup 2 Kopassus/Sandi Yudha Magelang (sekarang di Solo) kepada Komandan Peleton Letnan Dua (Letda) Sutiyoso.

Kolonel Dading dan Letda Sutiyoso memang cukup dekat, meski statusnya atasan dan bawahan. Mereka sama-sama penggemar motor gede Harley Davidson.

"Itu, itu, ayo kejar, ayo kejar," kata Dading suatu sore kala melihat gadis pengendara Vespa biru itu melintas.

Humor Gus Dur: Kala Hantu di Istana Merdeka Ikut Pengajian

Tanpa pikir panjang, Sutiyoso langsung bergegas naik Harley milik Kolonel Dading dan mengejar gadis Vespa biru sampai ke rumahnya. Prajurit kelahiran 6 Desember 1944 itu lalu memberanikan diri memencet bel rumah untuk bertamu. Namun yang keluar ternyata seorang ibu.

Dengan basa-basi, Sutiyoso memperkenalkan diri sebagai perwira Kopassus. Beruntung sebagian besar masyarakat Magelang sudah familier dengan taruna-tarunan Akademi Militer (Akmil) ataupun perwira Grup 2 Kopassus.

"Saya berusaha mengakrabkan diri. Bertanya-tanya mengenai keluarga dan anak-anak si ibu," kenang Sutiyoso yang kelak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta (1997-2007).

Si ibu kemudian mengenalkan satu per satu anak-anaknya. Namun Sutiyoso kebingungan siapa yang baru naik Vespa biru tadi. Setelah mencocokan satu sama lain dengan foto yang terpampang di dinding rumah, ternyata masih ada gadis yang belum keluar ruangan.

Lalu dipanggillah gadis itu keluar. Namanya Setyorini. Setelah berhasil berkenalan, Sutiyoso pamit dan kembali ke mes Kolonel Dading. Ia pun menceritakan pengalamannya mengejar gadis Vespa biru. Tepukan bangga dari Komandan Grup 2 diterima Sutiyoso di bahunya.

Peristiwa 8 Agustus: ASEAN Berdiri hingga Banjir Tewaskan 1.400 Orang

Sutiyoso kepincut gadis yang waktu itu masih kelas 3 SMP. Hatinya terus mengajaknya untuk kembali bertandang ke rumah Setyorini.

Hubungan keduanya semakin dekat. Meski jarak usia 10 tahun tapi keduanya merasa cocok. Apalagi Setyorini juga berasal dari keluarga militer. Sutiyoso kerap mengajak sang gadis berkeliling kota Magelang.

"Kita naik Vespa karena Rini takut naik Harley," kata Sutiyoso yang mengakhiri karier militernya sebagai Pangdam Jaya pada 1997 silam.

Meski sering jalan bareng, Sutiyoso dan Setyorini belum resmi pacaran. Baru setahun kemudian, sang perwira berani menyatakan cintanya. Waktu itu Rini sudah duduk di bangku SMA.

Karena Rini masih duduk di bangku SMA, hubungan dengan Sutiyoso belum bisa diteruskan ke arah yang lebih serius. Keluarga menginginkan Rini menyelesaikan pendidikannya.

Sikap Sutiyoso yang sangat perhatian membuat Rini semakin kesengsem. Ia merasa sang kekasih ngemong dirinya. Rasa cinta yang besar ini membuat Rini menjadi pencemburu. "Dia tidak bisa melihat saya parkir di tempat yang banyak perempuannya," kata Bang Yos, sapaan akrab Sutiyoso.

Kisah cinta mereka berlanjut. Pada 1974, saat Sutiyoso yang berpangkat Kapten dipercaya menjadi Komandan Kompi. Ia merasa sudah saatnya memiliki istri.

Sutiyoso kemudian meminta Rini meninggalkan bangku kuliah di ABA Magelang dan menikah dengannya. Permintaan itu dipenuhi Rini yang dilanjutkan dengan lamaran. Lamaran Sutiyoso pun diterima keluarga Rini. Keduanya akhirnya menikah.

Sebagai istri seorang prajurit, tentu tak mudah bagi Rini. Mereka pun melalui jalan panjang penuh rintangan. Namun, semua berakhir manis dengan karier Sutiyoso yang terbilang cemerlang.

Dia pernah menjabat Gubernur DKI Jakarta dua periode (1997-2002, 2002-2007). Selain itu, Sutiyoso juga sempat diberikan kepercayaan menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) pada 2015-2016.

Topik Menarik