Fenomena Furry, Ketika Seseorang Ingin Jadi 'Binatang'

Fenomena Furry, Ketika Seseorang Ingin Jadi 'Binatang'

Gaya Hidup | BuddyKu | Kamis, 3 Agustus 2023 - 10:32
share

AKURAT.CO, Baru-baru ini, warganet diramaikan dengan fenomena furry yaitu kejadian dimana seseorang ingin menjadi \'binatang\'.

Megutip dari Psychology Today, Professor Emiritus of Psychology at Western Carolina University menjelaskan fenomena furry adalah fans layaknya fans Star Trek yang menjadi fans Star Trek, fans olahraga merupakan fans olahraga, furry adalah fans yang melibatkan binatang antropomorfisme yang artinya binatang yang berjalan, berbicara, dan melakukan kegiatan di luar aktivitas manusia.

Kejadian ini dialami oleh seorang pria Jepang yang dikenal sebagai \'Toco\'. Ia dengan rela mengeluarkan 2 juta yen atau sekitar Rp211 juta untuk menjalani kehidupan sebagai \'anjing\'.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Toco membeli sebuah kostum anjing ras collie yang cukup mahal. Ia aktif membagikan kesehariannya sebagai anjing di platform media sosial dan telah memiliki lebih dari 30 ribu pengikut di akun YouTube-nya pada bulan Juli ini.

"Nama saya Toco, saya ingin hidup sebagai binatang, dan itulah mengapa saya memilih untuk menjadi \'anjing\' collie," tulis Toco di deskripsi kanal YouTube miliknya.

Penyebab Seseorang Ingin Jadi \'Binatang\'

Dikutip dari berbagai sumber, Kamis (3/8/2023), furry merujuk pada orang-orang yang sangat tertarik dengan antropomorfisme, yaitu memberikan atribut manusia pada sesuatu yang bukan manusia, dalam hal ini adalah binatang atau kartun binatang.

Mayoritas pengikut furry mengidentifikasi diri mereka dengan karakter hewan yang memiliki ciri-ciri manusia dan menciptakan "fursona" sebagai representasi diri mereka.

Beberapa fenomena furry bahkan mengenakan kostum khusus yang disebut fursuit untuk mewujudkan karakter antropomorfisme binatang mereka.

Menurut Master Fursuit Maker, Sarah Dee menyatakan orang yang tertarik dengan fursona adalah mereka yang bisa membentuk karakter yang lebih baik dari diri mereka. Menyenangkan untuk menjadi konyol, menggunakan imajinasi serta menghindari menyesuaikan diri dengan apa yang orang pikirkan tentang menjadi dewasa.

Miskonsepsi Fenomena Furry di Media Sosial

Miskonsepsi Yang Sebenarnya
Kadang media menggambarkan furry sebagai fetish atau orang dengan disfungsional psikologis. Furry merupakan bentuk pengekspresian diri atau performa.
Furry dianggap sebagai orang yang mendapatkan kepuasan seksual dengan menggunakan kostum fursuit. Furry seperti fandom lainnya dapat mengungkapkan kesukaan mereka lewat berbagai cara, dari menggambar sampai penggunaan kostum.
Furry dianggap bukan fans, tapi orang yang percaya diri seluruh atau sebagian dirinya adalah binatang. Kebanyakan furry merasa benar-benar manusia, tetapi memiliki ketertarikan dengan antropomorfisme.
Topik Menarik