7 Obat yang Harus Dihindari Penderita Diabetes, Sebabkan Gula Darah Tinggi

7 Obat yang Harus Dihindari Penderita Diabetes, Sebabkan Gula Darah Tinggi

Gaya Hidup | BuddyKu | Kamis, 27 Juli 2023 - 18:03
share

JAKARTA, celebrities.id - Penderita diabetes, selain harus menjaga pola makan, juga tidak bisa sembarangan mengonsumsi obat-obatan. Ternyata, ada juga obat yang harus dihindari penderita diabetes. Sebab, akan membuat gula darah semakin tinggi.

Apa saja obat yang harus dihindari penderita diabetes? Dilansir dari berbagai sumber, Kamis (27/7/2023), berikut diantaranya.

Obat yang harus dihindari penderita diabetes

1. Statin

Untuk menurunkan LDL atau kadar kolesterol jahat, beberapa orang biasanya akan mengonsumsi obat statin. Namun, obat ini ternyata juga dapat meningkatkan kadar gula darah, apalagi untuk orang-orang dengan pradiabetes yang dapat berisiko terkena diabetes.

Bahkan, studi yang diterbitkan pada Oktober 2017 di jurnal BMJ Open Diabetes and Research Care pernah mengungkap laporan penelitian pada orang dengan pradiabetes selama sepuluh tahun.

Hasilnya, ditemukan penggunaan obat statin dapat meningkatkan risiko diabetes sebesar 30 persen.

2. Obat Kortikosteroid

Umumnya, obat kortikosteroid berfungsi menurunkan peradangan pada penyakit arthritis, asma, alergi, dan cedera sendi.

Namun, obat kortikosteroid ternyata punya efek samping membuat kadar gula darah naik. Karena itu, penggunaan obat ini harus dipantau di bawah pengawasan dokter.

Menurut Timothy In-Chhu Hsieh, MD, kepala endokrinologi Kaiser Permanente West Los Angeles Medical Center, California, jika disuntikkan atau dikonsumsi melalui mulut, kortikoseteroid dapat meningkatkan gula darah. Bahkan, jika dikonsumsi harian, bisa menyebabkan kadar gula darah meningkat.

3. Niasin

Obat yang umum ditemukan dalam bentuk suplemen ini merupakan vitamin B yang memiliki efek penurun kolesterol. Sama seperti statin, niasin juga dapat meningkatkan kadar gula darah penderita diabetes.

Menurut studi yang diterbitkan Februari 2016 di jurnal Heart mengungkapkan bahwa niasin berperan dalam meningkatkan risiko diabetes.

4. Antipsikotik

Obat untuk mengatasi skizofrenia dan penyakit mental lainnya ini juga dapat meningkatkan kadar gula darah.

Dalam penelitian yang diterbitkan Mei 2016 di jurnal Schizophrenia Bulletin menyebut bahwa pasien skizofrenia dengan pradiabetes yang mengonsumsi antipsikotik berisiko rendah mengalami komplikasi diabetes yang parah.

5. Antibiotik

Penyakit pneumonia dan infeksi saluran kemih (ISK) kerap disarankan mengonsumsi obag antibiotik fluoroquinolones. Namun, obat ini ternyata telah terbukti menyebabkan gula darah meningkat.

Studi ini bahkan ditemukan pada penelitian yang terbit Oktober 2013 di jurnal Clinical Infectious Diseases. Selain itu, pentamin yaitu obat antimikroba yang digunakan untuk mengobati jenis pneumonia tertentu juga dapat menyebabkan kenaikan gula darah.

6. Dekongestan

Dekongestan biasa digunakan sebagai obat pilek atau flu. Dekongestan memiliki beberapa jenis, termasuk sudafed (pseudoefedrin) dan fenilefrin yang justru dapat meningkatkan kadar gula darah.

Penggunaan dekongestan sebaiknya dikonsultasikan ke dokter meskipun pemakaiannya jangka pendek agar lebih aman.

7. Beta Blocker

Biasanya, Beta Blocker kerap digunakan untuk menurunkan tekanan darah dan mengobati kondisi tertentu. Salah satunya, detak jantung tidak teratur atau kecemasan. Sayangnya, obat ini juga dapat menaikkan kadar gula darah.

Tak hanya itu, obat ini juga memicu efek samping umum yang akan muncul, seperti sakit kepala, mual, muntah, dan jantung berdebar-debar. Beta-blocker masih bisa digunakan penderita diabetes tipe 2. Namun, jika tidak bisa, dokter akan meresepkan obat lainnya.

Topik Menarik