Mengenal Sosok dan Asal Mula Nama Pak Kasur yang Legendaris, Sahabat Anak-Anak Era 1970an

Mengenal Sosok dan Asal Mula Nama Pak Kasur yang Legendaris, Sahabat Anak-Anak Era 1970an

Gaya Hidup | BuddyKu | Minggu, 23 Juli 2023 - 11:04
share

JAKARTA, celebrities.id - Mengenal sosok Pak Kasur, tokoh legendaris yang namanya melekat di anak-anak era 1970an. Apalagi, saat ini kita tengah merayakan Hari Anak.

Pak Kasur merupakan salah satu pencipta lagu anak-anak legendaris dan kebanggaan Indonesia yang karyanya masih dikenang hingga sekarang.

Yuk, kita berkenalan lebih dekat dengan sosok Pak Kasur yang telah mewarnai khasanah lagu anak Tanah Air bertepatan dengan Hari Anak atau Childrens Day yang jatuh tepat hari ini, Minggu (23/7/2023).

Profil Pak Kasur sang Maestro Lagu Anak

Pak Kasur adalah pria kelahiran Serayu, Purbalingga pada 19 Juli 1912. Adapun nama aslinya adalah Soerjono. Panggilan Pak Kasur sendiri berawal saat dia aktif di kepanduan Indonesia pada 1939.

Kala itu, Soer masih 25 tahun. Sebagai seorang pemimpin di perkumpulan itu, dia dipanggil kakak Soerjono atau Kak Soer. Lama-lama, panggilan itu menjadi Kasoer, dan akhirnya dipanggil Pak Kasur.

Anak bungsu dari delapan bersaudara itu memang sudah gemar dunia seni sejak kecil. Dia senang melawak, bernyanyi, menari dan bermain dalang-dalangan.

Saat masih tinggal di kampung halamannya, dia sering mengumpulkan anak-anak untuk bernyanyi dan menari.

Sejak kepergian sang ayah di usianya yang masih enam bulan, Soer hidup dibiayai oleh sang kakak hingga tamat sekolah menengah pertama. Soer kemudian menempuh pendidikan di sekolah guru bantu di Lembang berkat bantuan yayasan filosofi di Bandung, Jawa Barat.

Usai lulus di HIK, dia menjadi guru di Sumedang dan Bandung, awa Barat. Saat bala tentara Jepang datang di 1942, dia berhenti mengajar. Hatinya tidak bisa berdamai dengan kekuasaan kolonial. Dia lalu sempat menyambung hidup dengan jualan berbagai kebutuhan rumah tangga.

Perjalanan Cinta dan Karier Pak Kasur

Pada 1946, Soer menikah dengan Sandiah yang dikenal sebagai Bu Kasur. Di masa revolusi fisik mempertahankan kemerdekaan, Soer ikut hijrah dari Bandung ke Jakarta. Di masa-masa itu dia berkegiatan menulis cerita sandiwara seperti Bandung Lautan Api, Mari Bung Rebut Kembali, dan Pelangi Hijrah.

Soer sempat ditugaskan Muhammad Natsir yang pada 1946 hingga 1947 jadi Menteri Penerangan untuk membantu di kantor Bandung. Awal 1950-an, Soer dan istrinya mulai giat mendidik anak-anak.

Dia menjabat sebagai sekretaris jawatan sensor film sekaligus menjadi penyiar radio RRI di Jakarta dengan mengisi acara anak-anak. Dalam setiap siarannya, dia selalu menyelipkan nasihat untuk anak-anak.

Lagu-lagu dalam siaran radio itu dia ubah sendiri yang mengandung pesan moral untuk anak-anak. Tak hanya menyanyi, pak Kasur juga memberikan pendidikann menari dan bersandiwara.

Dia melibatkan anak disabilitas dari Yayasan Pemeliharaan Anak Cacat untuk melihat siaran. Kebanyakan dari mereka menderita polio. Saat itu, menurut Pak Kasur, anak-anak tersebut harus diberikan pendidikan untuk menghindarkan dari rasa rendah diri.

Selama berkarier, banyak lagu yang dibuat pak Kasur untuk mendidik anak-anak. Beberapa yang populer di antaranya Naik Delman, Bangun, Sepedah, Lihat Kebunku, dan masih banyak lagi.

Setelah era televisi, saat TVRI mengudara, nama Pak Kasur semakin terkenal. Sosoknya yang sabar dan murah senyum selalu tampil di tengah kerumunan bocah.

Di antara begitu banyak anak didiknya ada yang menjadi bintang film, pelawak hingga pejabat. Salah satunya Menteri Dalam Negeri era Soeharto, yakni Amir Machmud. Pak kasur meninggal dunia pada 26 juni 1992. Meski sosoknya sudah tiada, namun karyanya masih terus dikenang hingga kini.

Artikel ini telah tayang di www.inews.id oleh Syifa Fauziah pada Sabtu, 22 Juli 2023 pukul 12:42:00 WIB dengan judul, " Mengenang Pak Kasur Sahabat Anak-Anak Era 1970-an, Begini Asal Mula Namanya yang Legendaris .

Topik Menarik