Picu Obsesi Ekstrim dengan Crypto, Sadari Bahaya Gejala Cryptosis dan Cara Obatinya

Tidak terasa mata uang crypto atau cryptocurrency sudah hadir selama lebih dari 1 dekade. Dalam kurun waktu tersebut, aset digital ini telah berhasil menjadi salah satu instrumen investasi popular dan kerap dijadikan pilihan oleh banyak orang dari berbagai kalangan. Wajar saja, investasi dan trading di aset crypto telah menghasilkan banyak cerita kesuksesan, tidak hanya di skala dunia, tapi di Indonesia sekalipun.

Hanya saja, kondisi tersebut mendorong seseorang untuk bersikap ekstrim atau berlebihan terhadap jenis aset digital tersebut. Sehingga, di kalangan pegiat mata uang crypto ini, muncul sebutan pada orang yang sangat terobsesi pada crypto yaitu Cryptosis atau Obsessive Crypto Disorder alias OCD.

Sebagai salah satu pertanda seseorang sudah terlalu terobsesi dengan dunia crypto, tentu istilah cryptosis ini penting untuk dipahami, termasuk terkait tanda, efek gangguan, hingga cara mengobati serta tips menghindarinya. Nah, jika kamu ingin tahu sederet hal penting seputar cryptosis tersebut, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Pengertian Cryptosis atau Obsessive Crypto Disorder (OCD)

Pada dasarnya, istilah cryptosis bisa dipahami pula sebagai Obsessive Crypto Disorder atau OCD. Walaupun tergolong sebagai sebuah gangguan mental, tapi istilah cryptosis ini masih belum termasuk sebagai salah satu kondisi medis resmi dan diakui. Melainkan, istilah ini sekadar digunakan untuk menggambarkan obsesi atau ketertarikan seseorang yang ekstrim terhadap aset crypto.

Istilah ini juga merupakan permainan kata yang mengacu terhadap kondisi OCD yang sudah lebih dulu dikenal di dunia medis, yaitu Obsessive Compulsive Disorder, yang merupakan gangguan kondisi mental dengan tanda pikiran, perilaku, maupun perasaan yang tak diinginkan serta berulang yang memicu rasa kecemasan berlebihan.

Pada konteks crypto, OCD mengacu terhadap kebutuhan kompulsif penderitanya untuk secara terus menerus mengecek dan memeriksa harga crypto. Tidak hanya itu, mereka juga memiliki kecenderungan untuk tak bisa lepas dengan berita tentang aset tersebut, tak terkecuali hal kecil seputarnya seperti volume perdagangan dan apa pun yang mampu mempengaruhi situasi pasar crypto.

Orang yang mengidap gangguan cryptosis bisa sangat terobsesi dengan kegiatan investasi atau trading asetnya sehingga mereka bisa tak memikirkan hal lain apa pun. Bahkan, dalam kondisi ekstrem dan kronis, orang dengan kondisi ini akan mengabaikan tanggung jawabnya di kehidupan sehari-harinya, termasuk terkait hubungan pribadi, keluarga, hingga aspek dasar yang penting dibutuhkan dalam kehidupannya.

Gejala dan Tanda Gangguan Cryptosis

Sebagai sebuah gangguan atau penyakit dengan kondisi yang bisa mengacaukan keseharian, paling tidak kamu perlu memahami apa saja gejala atau tanda dari cryptosis. Tidak sulit sebenarnya mencermati apa saja gejala seseorang terkena gangguan obsesi berlebihan pada dunia crypto ini, antara lain:

Efek dari Gangguan Cryptosis

Bagi penderitanya, cryptosis tentu mampu memberi sejumlah efek buruk di kehidupan sehari-harinya. Seperti yang telah diketahui oleh para pemainnya, salah satu hal buruk dan risiko paling besar dalam investasi crypto adalah terkait volatilitas pasarnya. Dengan volatilitas yang begitu tinggi, risiko mengalami kerugian finansial secara signifikan dan dalam waktu singkat bukan hal yang mustahil dalam dunia crypto.

Yang membahayakan, orang dengan gejala cryptosis malah lebih cenderung untuk melakukan aktivitas investasi dengan tingkat risiko tinggi. Sehingga, risiko kerugian yang ditanggungnya bisa sangat signifikan dan dapat seketika mengacaukan kondisi keuangannya.

Tidak hanya itu, kondisi ini juga dapat memberi dampak buruk untuk kesehatan mental penderitanya. Beberapa contoh masalah mental yang sering kali dialami oleh orang dengan gangguan ini adalah kecemasan berlebihan, beban stres, serta kurang tidur dalam jangka waktu yang lama. Jika dibiarkan dalam jangka panjang, kondisi mental tersebut bisa semakin serius dan memicu gangguan kecemasan, depresi, hingga masalah pada kondisi kesehatan fisiknya.

Cara Obati Gangguan Cryptosis

Apabila mengetahui seseorang yang memiliki gejala cryptosis, atau bahkan kamu sendiri yang mengalaminya, tentunya penting mengetahui cara mengobati diri dari kondisi tersebut. Utamanya, segerakan periksakan diri ke ahli atau dokter kondisi mental agar bisa melakukan diagnosis secara akurat.

CBT atau Terapi Perilaku Kognitif dan jenis terapi lain diketahui bisa mengobati kondisi cryptosis secara efektif. Selain itu, pemeriksaan dengan dokter ahli kesehatan mental juga bisa membantu seseorang untuk memperoleh kendali terhadap perilaku atau pikirannya dengan lebih baik.

Tidak hanya itu, menentukan batasan dan juga praktik yang positif pada konteks investasi mata uang crypto juga bisa menjadi cara untuk meredakan gangguan ini. Contoh pemberian batasan tersebut meliputi mengurangi waktu yang digunakan atau dihabiskan untuk mengecek harga serta berita seputar crypto.

Metode pengobatan juga bisa dilakukan dengan menentukan tujuan investasi dengan jelas agar mengerti kapan waktu untuk berhenti saat untung, dan exit strategy ketika buntung. Dengan cara tersebut, kondisi cryptosis yang sampai mengambil alih kehidupan penderitanya bisa dicegah.

Tips Terhindar Gangguan Cryptosis

Selain cara mengobati, mencegah dan berusaha terhindar dari gangguan cryptosis juga sangat penting untuk dilakukan. Agar terhindar dari risiko mengidap gangguan tersebut, ada beberapa tips yang penting untuk diketahui, berikut di antaranya.

Situasi Dunia Crypto yang Begitu Sulit Ditebak Sangat Mungkin Memicu Kondisi Cryptosis

Dengan kondisi dunia crypto yang bisa berubah secara ekstrim dan sulit ditebak sangat mungkin memicu seseorang mengidap gangguan cryptosis. Bahkan, kebangkitan industri aset digital tersebut malah diketahui banyak memberi peluang para pemainnya untuk terkena gangguan ini. Oleh karena itu, penting bagi investor guna menjalani aktivitasnya di dunia crypto dengan wajar dan berimbang antara kehidupan sehari-harinya agar terhindar dari risiko mengidap cryptosis.