Heboh TikTokers Bikin Video Tak Senonoh dengan Manekin, Kenali Kondisi Psikologis Disforia Gender
JAKARTA, celebrities.id - TikTokers asal Jambi bernama Popo baru saja diringkus polisi karena kasus video tak senonoh dengan patung manekin.
Dalam video tersebut, Popo diketahui melakukan aksi tak senonoh dengan patung manekin dan diabadikan dalam sebuah video. Video tersebut lantas viral di jagat maya dan banjir hujatan dari netizen.
Lantas, bagaimana pandangan kasus ini dari sisi psikologi? Apakah aksi Popo ini termasuk dalam kelainan seksual atau memang ia hanya mencari sensasi semata? Berikut ulasannya, dilansir dari beberapa sumber, Rabu, (5/7/2023).
Ternyata, banyak yang menyebut bahwa Popo mengalami kondisi psikologis yang disebut sebagai Disforia Gender, yakni penderitaan yang dialami oleh seseorang akibat dari seks dan gender yang diberikan kepada mereka saat mereka lahir.
Dengan kata lain, gender dan seks yang diberikan kepada orang tersebut tidak sesuai dengan identitas gender mereka.
Mungkin, bagi orang awam, mereka mengganggap kondisi ini hanya terjadi pada seorang transgender. Padahal, sebenarnya bukan transgender saja yang menghidap gangguan ini.
Bahkan, studi dari National Health Service mengungkapkan, tidak diketahui secara pasti seberapa banyak orang yang mengalami disforia gender. Pasalnya, banyak orang yang mengalami kondisi ini namun tidak pernah atau bahkan bisa mencari bantuan.
Meski disforia gender adalah suatu kondisi medis yang diakui oleh American Psychiatric Assocation, namun kondisi ini sebenarnya tidak termasuk dalam penyakit mental.
Pasalnya, beberapa studi menyebut bahwa kondisi ini terjadi akibat penyebab biologis yang terkait dengan perkembangan identitas gender sebelum kelahiran. Selain itu, disforia gender juga selalu berkaitan dengan ketidakselarasan kerja otak.
Namun, banyak berbagai dampak yang disebabkan oleh disforia gender. Mulai dari tekanan atau depresi dalam aspek sosial, pekerjaan, atau bidang-bidang lainnya yang bisa menghambat kualitas hidup individu.
Selain itu, orang yang mengalami disforia gender juga kerap disibukkan dengan penampilan, terutama pada awal transisi ke hidup dengan gender baru mereka.
Tak heran, ketidakselarasan antara jenis kelamin dan identitas gender yang dialami oleh orang dengan gender dysphoria dapat menyebabkan gangguan kecemasan, stres, hingga depresi berkepanjangan.










