Penyebab Pembekuan Darah yang Sering Tidak Kita Sadari Sehari-Hari
Pentingnya kesadaran akan bahaya pembekuan darah tak dapat diabaikan, mengingat konsekuensi fatal yang mungkin terjadi. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu diketahui sebagai penyebab pembekuan darah.
Baru-baru ini, beredar kabar mengenai seorang pengantin pria di Omaha, Amerika Serikat, yang meninggal hanya dalam satu jam setelah mengucapkan janji suci. Kisah tragis ini terjadi akibat serangan pembekuan darah yang menyerang nyawanya.
Seperti yang dikutip dari People, ketika pasangan pengantin itu sedang mengabadikan momen foto bersama keluarga, tiba-tiba Toraze, nama pengantin pria tersebut, merosot ke tanah dan tak sadarkan diri. Sayangnya, nyawanya tak tertolong di rumah sakit karena mengalami pembekuan darah.
Pembekuan darah, yang juga dikenal dengan istilah gumpalan darah, terjadi ketika sejumlah bagian darah mengental dan membentuk massa padat.
Sebenarnya, gumpalan darah memiliki peran penting saat tubuh mengalami luka atau cedera. Proses pembekuan darah membantu mencegah darah keluar dari tubuh.
Namun, pada kondisi tertentu, pembekuan darah dapat berujung fatal jika terjadi tanpa sebab yang jelas. Pembekuan darah dapat memicu serangan jantung, stroke, serta berbagai penyakit lainnya.
Penyebab Pembekuan Darah
Ada beberapa penyebab terjadinya pembekuan darah. Dikutip dari WebMD, salah satunya adalah kontak darah dengan zat tertentu pada dinding pembuluh darah.
Misalnya, penumpukan plak akibat kolesterol dalam pembuluh darah dapat menyebabkan pembekuan darah. Ketika plak pecah, proses pembekuan darah pun dapat terjadi.
Berikut adalah beberapa faktor yang menjadi penyebab pembekuan darah.
- Kelebihan Berat Badan
Mengalami peningkatan berat badan akibat gaya hidup tidak sehat adalah hal yang berbahaya. Kondisi ini bahkan dapat menyebabkan pembekuan darah.
Kronologi Lengkap Dugaan Perselingkuhan Inara Rusli dan Insanul Fahmi, Suami Wardatina Mawa
Jika indeks massa tubuh (BMI) Anda berada di atas batas normal, segera lakukan langkah-langkah pencegahan dengan menurunkan berat badan ke tingkat yang sehat.
Disarankan agar BMI Anda berada dalam rentang 18,5 hingga 24,9. Lakukan perbaikan pola makan serta gaya hidup bila angka BMI Anda melampaui batas tersebut.
- Kebiasaan Merokok
Merokok dapat meningkatkan risiko pembekuan darah. Menurut American Heart Association (AHA), merokok dapat menyebabkan trombosit saling menempel dan memicu pembentukan gumpalan darah.
- Kurangnya Aktivitas Fisik dan Olahraga
Kurangnya aktivitas fisik atau malas bergerak dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk pembekuan darah.
Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan olahraga setidaknya 150 menit dalam seminggu. Selain itu, tetap aktif dalam kegiatan fisik sehari-hari juga sangat dianjurkan. Salah satu cara paling sederhana adalah dengan berjalan kaki atau menghindari memesan makanan lewat layanan antar.
- Posisi Duduk yang Terlalu Lama
Menghabiskan waktu berjam-jam dalam posisi duduk tanpa melakukan aktivitas fisik yang intens dan tanpa berpindah dari kursi dapat meningkatkan risiko pembekuan darah. Hal ini sering dialami oleh pekerja yang sibuk dengan tugasnya.
Untuk itu, disarankan untuk berdiri dan mengubah posisi dari tempat duduk setiap 30 menit.
- Tingkat Stres dan Kecemasan yang Tinggi
Tingkat stres dan kecemasan yang berlebihan juga dapat menjadi penyebab pembekuan darah. Selain itu, gangguan kecemasan juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Untuk mencegah pembekuan darah dan menjaga kesehatan secara menyeluruh, sangat penting untuk mengadopsi gaya hidup sehat. Berperan aktif dalam menjaga berat badan yang seimbang, meninggalkan kebiasaan merokok, bergerak secara teratur, menghindari posisi duduk yang terlalu lama, serta mengelola stres dan kecemasan dengan baik adalah langkah-langkah yang dapat diambil.










