Influencer Kebugaran Jo Lindner Meninggal Muda Akibat Aneurisma, Apa Itu?
SEORANG influencer kebugaran Jo Lindner dikabarkan meninggal dunia di usia yang masih sangat muda. Ia meningga di usia 30 tahun.
Kekasihnya Nicha, menjelaskan jika Jo meninggal akibat aneurisma lewat Instagramnya.

Dalam Instagramnya Nicha mengatakan, kemarin Jo meninggal karena aneurisma. Aku ada di sana bersamanya di kamar. Ia memakaikan kalung di leherku yang dia buatkan untukku.
"Kami hanya berbaring berpelukan, menunggu waktu untuk pergi menemui Noel di gym pukul 16.00. Ia ada di di pelukanku tanpa kusadari waktu berlalu cepat. Sebenarnya 3 hari yang lalu dia terus mengeluhkan jika ia merasa sakit di lehernya. Namun kami tidak menyadarinya, sampai semua begitu terlambat," tulis Nicha.
Saat ini, lanjutnya, ia sedang tidak bisa menulis banyak-banyak. Namun ia mengatakan, Jo merupakan pria yang lebih dari apa yang pernah Anda ketahui. Ia orang yang baik hati, kuat dan seorang pekerja keras. Ia juga pribadi yang setia, jujur, dan cerdas.
Lalu apa itu aneurisma?
Sinopsis Terbelenggu Rindu Eps 437: Marcel Diyakini Pelaku Penembakan Ratna, Biru Cari Barang Bukti
Aneurisma merupakan salah satu penyakit yang menyerang otak, namun jarang disadari banyak orang. Aneurisma berisiko dialami oleh seseorang yang punya riwayat tekanan darah tinggi.
Dijelaskan Head of Neurosurgeon RS Pusat Otak Nasional (PON) Prof. DR. Dr. Mahar Mardjono Dr. Abrar Arham, SpBS, aneurisma simpelnya adalah jerawat di pembuluh darah otak. Penderitanya hampir tak mengalami gejala apapun saat aneurisma muncul.
"Kondisi di dalam pembuluh darah otak ini sangat kompleks, ketika aneurisma muncul akan terjadi melenting seperti jerawat. Aneurisma tak bergejala, pasien terlihat sehat selalu, tapi saat saat pecah jadinya kondisinya fatal," ujarnya.
Menurut dr Abrar, aneurisma sangat berisiko dialami orang yang punya riwayat tekanan darah tinggi. Ketika tekanan darah naik di atas 140/90 mmHg, maka seseorang akan mengalami pecah pembuluh darah atau pada titik aneurisma.
"Kalau tekanan darah tinggi naik aneurisma bisa langsung kambuh. Misal pada pasien saat batuk atau pas olahrga yang menimbulkan beban, ini bisa pecah. Maka kita mesti tangani sebelum pecah," tambahnya.
Kenali Yuk Penyebab Orang Meninggal Saat Sedang Tidur Jika sudah terlanjur pecah, dapat diatasi dengan penanganan khusus minim risiko melalui teknik endovaskular dengan pemasangan Cerebral Flow Diverter.
Heboh Penggerebekan Rumah Kontrakan di Kemayoran Buat Aborsi, Begini Tanggapan IDI dr Abrar menjelaskan, saat tindakan dokter akan memasukkan sejenis alat seperti benang kecil (koil) ke dalam pembuluh darah. Sehingga darah yang mengalir tidak lagi masuk ke kantong pembuluh darah yang menggelembung dan berisiko pecah.
"Teknik ini akan membuat aneurisma akan menciut dan hilang, angka keberhasilannya cukup tinggi di atas 95 persen," tambahnya.
Namun untuk mencegah aneurisma, dr Abrar juga menganjurkan Anda untuk medical check up atau mengecek kesehatan otak. Terutama pada orang dengan tekanan darah tinggi, perokok di atas 5 tahun, juga orang-orang yang sudah berusia 40 tahun ke atas.
Selain itu, tekanan darah dikontrol, pola makan, jangan merokok, olahraga juga perlu dijaga agar tak terjadi aneurisma.










