Detik-Detik Dramatis Fajri, Pria Berbobot 300 Kg Dibawa ke RSCM, Forklift Diterjunkan

Detik-Detik Dramatis Fajri, Pria Berbobot 300 Kg Dibawa ke RSCM, Forklift Diterjunkan

Gaya Hidup | BuddyKu | Sabtu, 10 Juni 2023 - 01:31
share

TANGERANG - Pria berbobot 300 kilogram, Muhammad Fajri (27) dirujuk dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat, Jumat, (9/6/2023).

Pemindahan warga Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Karang Tengah ini dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Dari (BPBD) Kota Tangerang dan pihak RSUD.

Dengan bobot yang besar Fajri dipindahkan dari kasur tidur, tempat dia dirawat menggunakan forklift untuk kemudian dipindahkan ke mobil pemadam kebakaran (Damkar).

Pantauan MNC Portal Indonesia, forklift mulai datang ke RSUD Kota Tangerang pukul 19.00 WIB. Forklift tersebut langsung diparkirkan tepat di pintu keluar IGD.

Para petugas pun langsung bersiap-siap di kamar rawat untuk memindahkan Fajri. Proses evakuasi Fajri tak berjalan mulus.

Mulanya, Fajri dibawa menggunakan Hand Fallet dari kasurnya. Kemudian, diletakkan ke forklift untuk selanjutnya dipindahkan ke mobil damkar. Pada pukul 20.00 WIB proses evakuasi Fajri rampung dan langsung dibawa ke RSCM.

Proses pemindahan ini membutuhkan waktu setidaknya satu jam dengan belasan petugas gabungan BPBD dan RSUD Kota Tangerang. Pemindahan Fajri ini pun seketika menjadi tontonan para keluarga pasien.

"Ini mungkin penanganan kami yang terakhir, dari RSUD ke RSCM, kami BPBD membantu proses evakuasi. Karena memang kendalanya yang bersangkutan memiliki berat badan yang berlebihan," ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kota Tangerang, Gufron Falfeli.

Dia mengatakan, Fajri dikawal petugas sampai RSCM. Kata Gufron untuk memudahkan pemindahan Fajri, Forklift turut dibawa menggunakan mobil Towing ke RSCM.

"Semoga nanti Mas Fajri bisa lebih ditangani lebih baik, semoga berat badannya bisa kembali normal," ujarnya.

Sementara, pihak RSUD Kota Tangerang mengonfirmasi bahwa kondisi Fajri mulai membaik. Fajri sudah bisa duduk di atas kasur, kamar tempat dia dirawat di RSUD Kota Tangerang. Meski masih harus dibantu.

"Kalau sekarang Fajri sudah bisa duduk tapi dibantu harus ada penyangga," ujar Direktur Utama RSUD Kota Tangerang, dr. O.U. Taty Damayanti.

Kendati begitu, dia masih mengeluhkan nyeri di kakinya akibat kecelakaan. Untuk informasi, selain karena faktor obesitas Fajri tidak bisa banyak bergerak karena mengalami infeksi di kakinya.

Kecelakaan yang terjadi delapan bulan lalu itu, membuat Fajri hanya bisa terbaring saja. Hal ini membuat bobotnya yang terus membesar.

Taty menuturkan, hasil laboratorium dari cairan yang diambil di tubuh Fajri terkonfirmasi normal.

"Hasil lab-nya bagus, normal, dilihat dari hasil pemeriksaan lab bagus. Alhamdulillah dalam keadaan skarang fajri itu keadaanya sadar, dia sudah bisa duduk, dan keluhan-keluhan yang agak nyeri di kakinya, karena memang dapat pengobatan, agak berkurang. Gulanya bagus, hasil lab-nya bagus," jelasnya.

Dalam menangani Fajri, RSUD Kota Tangerang membentuk tim khusus untuk memantau kondisi Fajri, pria yang memiliki bobot 300 kilogram. Setidaknya ada 10 dokter spesialis yang dikerahkan. Dia mengatakan tim itu dipimpin oleh dokter spesialis penyakit dalam, Marsel.

"Di mana, di situ terdapat KSM (Kelompok Staff Medis) ada penyakit dalam, radiologi, bedah, kulit, gizi dan lain-lain, jadi tim ini yang menangani," ujarnya.

Dia menjelaskan, Fajri mengalami obesitas dan memiliki infeksi di kakinya. Hal ini yang membuatnya tak bisa banyak bergerak dan hanya berbaring saja.

Taty menuturkan, penanganan pertama yang dilakukan RSUD Kota Tangerang adalah menangani infeksi di kakinya terlebih dahulu. Kemudian, memperbaiki pola makannya dengan memberikan nutrisi yang bergizi.

"Itu yang dapat kita lakukan untuk menurunkan berat badan harus mempunyai tata laksana program yang memang dalam kondisi yang stabil," tuturnya.

Menurut Taty, infeksi di kaki yang dialami Fajri dikarenakan dia pernah terjatuh dari motor delapan bulan lalu. Saat itu, dia sempat berobat dan sembuh. Namun, infeksinya kambuh dan terjadilah infeksi.

"Jadi stelah kecelakaan sudah bisa beraktivitas, pas delapan bulan blakangan ini timbul sakitnlagi, nah itu yang menyebabkan dia tidak bisa kemana-mana, hanya di tempat tidur saja sampai buang air besar juga di tempat tidur," katanya.

Di satu sisi, RSUD Kota Tangerang akan merujuk Fajri ke RSCM. Sebab, RSUD Kota Tangerang tak memiliki perlengkapan yang memadai.

Keterbatasan yang dimaksud, RSUD Kota Tangerang tak memiliki dokter bedah digestif dan vaskular.

Diketahui, bedah digestif adalah pengobatan untuk penyakit pada bagian tubuh yang terlibat dalam pencernaan. Sedangkan, bedah vaskuler merupakan tindakan medis berupa operasi untuk mengatasi penyakit yang berhubungan dengan pembuluh darah.

"Untuk pelaksanaan penurunan berat badan terus memerlukan bedah paskuler karena kita lihat kakinya yang besar sehingga membutuhkan dokter-dokter yang mengerti tentang pembuluh darah," kata Taty.

"Tadi karena si Fajri berdasarkan hasil diskusi tim dokter dia membatu dokter digestif, terus kemudian membutuhkan konsultasi anestesi. Nah kita ada dua (dokter) yang belum kita miliki digestif dan dokter bedah vaskuler," tambahnya.

Fajri sebelumnya, harus dievakuasi menggunakan forklift untuk melakukan pengobatan. Evakuasi pun dilakukan oleh BPBD Kota Tangerang dengan dibantu oleh warga sekitar, Rabu, 7 Juni 2023.

Kepala UPT BPBD Ciledug Mulyadi mengatakan hal ini bermula ketika pihaknya mendapatkan laporan dari warga untuk mengevakuasi pria bernama Fajri (27) tersebut.

Pihaknya pun mendapati kesulitan untuk mengevakuasi Fajri yang berbobot 300 kilogram. Ditambah akses menuju rumahnya yang sempit.

"Kita angkat juga berat enggak keangkat. Kami melakukan evakuasi dengan bongkar pintu, tapi pun tidak bisa keangkat, hingga kita menggunakan forklift lalu kita naikkan ke mobil bak dibawa ke RSUD Kota Tangerang," ucapnya.

Proses evakuasi pun dramatis, petugas BPBD sampai harus membongkar pintu masuk rumah Fajri. Lantaran bobotnya yang besar, tenaga manusia pun sulit untuk mengangkatnya.

BPBD pun menggunakan forklift untuk mengevakuasi Fajri. Fajri kemudian dibawa menggunakan mobil bak terbuka ke RSUD Kota Tangerang.

"Butuh waktu 2 jam, karena kita nyari alat buat bongkar pintu dan forklift," kata Mulyadi.

Sementara, untuk penyakit yang dialami Fajri Mulyadi menuturkan bukan kewenangannya. "Untuk medisnya pihak dinas kesehatan yang berwenang, kami hanya melakukan evakuasi saja," kata Mulyadi.

Topik Menarik