Cara Unik Kelola Sampah Plastik Jadi Produk Bermanfaat, Salah Satunya Dibuat Rompi
JAKARTA, iNews.id - Sampah plastik masih menjadi isu penting yang dibahas di tingkat global. Bahkan, di Indonesia, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menargetkan dapat mengurangi sampah hingga 30 persen pada 2030.
Memang ada banyak cara untuk mengurangi sampah plastik di Indonesia. Salah satunya, mengolah sampah plastik menjadi barang yang bermanfaat. Anda bisa membuat tas, hiasan, hingga rompi.
Memang sudah banyak UMKM dan juga pihak swasta yang mengubah sampah plastik menjadi produk bermanfaat. Produk limbah tersebut juga semakin inovatif dan kreatif.
Di bawah Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional (GESN), Le Minerale melanjutkan komitmen dalam pengelolaan sampah plastik dengan memperpanjang siklus hidup plastik, atau yang biasa dikenal sirkular.
Yuna Eka Kristina, Head of Public Relations and Digital Le Minerale mengatakan, pengelola sampah tersebut dilakukan dari hulu ke hilir untuk mendapatkan dampak yang signifikan. Sebagai bagian dari Gerakan Ekonomi Sirkular Nasional ini, digaungkan kampanye #JadiBaruLagi.
Ini merupakan langkah nyata yang komprehensif, tidak berhenti hanya sampai edukasi dan collecting (mengumpulkan) botol atau kemasan plastik PET sisa konsumsi, namun juga bekerja sama dengan berbagai pihak, mengolahnya menjadi barang- barang baru, di antaranya rompi yang dikenakan oleh ribuan pedagang asongan, kata Yuna melalui keterangannya belum lama ini.
Bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni, Le Minerale meluncurkan rompi tersebut dan membagikannya secara gratis kepada sejumlah pedagang asongan, salah satunya di area Tomang, Jakarta Barat pada Senin (5/6/2023).
Rompi untuk para pedagang asongan ini merupakan langkah nyata, di mana kami menggunakan Recycled PET (RPET) sebagai bahan bakunya. Melalui program ini juga, kami menyampaikan ajakan langsung kepada masyarakat untuk tetap melakukan langkah kecil yaitu memilih dan memilah sampah plastik, agar tidak lagi menjadi sampah, namun bisa didaur ulang dan #JadiBaruLagi, kata Yuna.
Dia menambahkan, program GESN sudah berjalan lebih dari dua tahun. Program ini menjadi bentuk nyata pelaksanaan misi dan komitmen terhadap pelestarian lingkungan terutama dalam mengurangi sampah. Adapun komitmen ini sejalan dengan misi yang dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mengurangi sampah sebanyak 30 persen di 2030.
Sepanjang perjalanannya di tahun 2022, GESN telah menunjukkan peningkatan performance dalam hal pengumpulan dan penarikan sampah plastik PET atau growth collection yaitu sebesar 101 persen jika dibandingkan dari tahun 2021.
Hingga tahun 2023 ini, GESN berhasil meraih setidaknya 859 ton collection setiap bulan. Melanjutkan usaha ini, Le Minerale berupaya dan berkomitmen melakukan program recycle dari produk botol plastik PET pasca-konsumsi. Kami akan terus bermitra dengan banyak pihak, untuk mengelola dan mengolah kembali sisa konsumsi kemasan plastik PET dan menjadikannya bahan baku baru dan bahkan menjadi barang baru lagi, kata Yuna.




