Elon Musk Tak Akan Berikan Perusahaan Pada Anak-Anaknya
TEXAS - Elon Musk mengatakan bahwa Ia tak akan menyerahkan kendali atas perusahaan pada anak-anaknya dalam waktu dekat.
Hal tersebut diungkapkan Elon Musk pada wawancara yang dilakukan oleh The Wall Street Journal sebagaimana dikutip oleh TrenAsia.com Kamis, 25 Mei 2023.
Dalam wawancara tersebut, Ia juga mengatakan telah menyiapkan orang yang akan mengambil alih perusahaannya jika sesuatu yang buruk terjadi pada miliarder tersebut. Namun, itu bukan keturunannya.
Musk beranggapan bahwa tindakan para eksekutif perusahaan mewarisi bisnis pada keluarganya adalah tindakan yang salah.
Saya jelas bukan golongan orang yang secara otomatis memberi anak-anak saya sebagian dari perusahaan. Bahkan kita tidak mengetahui apakah mereka memiliki minat atau kecenderungan atau kemampuan untuk mengelola perusahaan, kata Musk.
Perlu diketahui, CEO Tesla memiliki 9 orang anak. Andapun anak tertuanya berusia 19 tahun. Meski begitu, Musk sering tampak bersama dengan putranya yang berusia 3 tahun yakni X AE A-XII.
Ia sering membawa X ke berbagai acara. Bahkan, Ibu dari baby X, Grimes mengatakan bahwa Musk memberi lencana Twitter miliknya pada anak keenamnya dan memperlakukannya sebagai anak didik.
Sayangnya, kedekatan tersebut hanya dialami oleh X. Beberapa anaknya bahkan malu untuk mengakui bahwa Musk adalah ayah biologisnya.
Tahun lalu, anak tertuanya, Xavier Alexander mengajukan permohonan untuk mengubah namanya. Mengutip laporan Reuters, hal tersebut dilakukan karena Ia enggan berhubungan dengan ayah kandungnya.
Saya tidak lagi ingin berhubungan dengan ayah kandung saya dengan cara, bentuk atau bentuk apa pun, ujar Xavier.
Dianggap Kuno
Perdebatan mengenai apakah anak harus mewariskan perusahaan miliarder menjadi perdebatan sendiri di kalangan mereka. Para miliarder dunia terbelah menjadi dua kubu mengenai pembagian harta kekayaan pada keturunannya.
Sebagaimana diketahui, orang terkaya dunia, Bernard Arnault dan Rupert Murdoch telah menyerahkan sebagian kerajaan mereka kepada anak-anak mereka. Perusahaan diserahkan pada keturunan miliarder tersebut dengan cara suksesi.
Namun bagi Musk, susksesi tersebut merupakan cara kuno. Namun di sisi lain, Ia melakukan suksesi untuk memilih siapa yang akan meneruskan langkahnya sebagai pemimpin pada anggota Dewan perusahaan.
Jadi dalam semua kasus, dewan mengetahui siapa rekomendasi saya, kata Musk.
Suksesi jadi Sorotan
Rencana suksesi Musk untuk perusahaannya, khususnya Tesla, telah menjadi sorotan. Ini dimulai sejak dia menjadikan Twitter sebagai perusahaan pribadi pada bulan Oktober.
Keasyikan Musk dengan Twitter memicu kekhawatiran dari beberapa investor yang khawatir akan terganggunya kesehatan Musk. Baru-baru ini, beberapa investor Tesla mengirim surat terbuka kepada anggota dewan perusahaan yang meminta agar miliarder itu diberhentikan.
Namun, kekhawatiran atas rencana suksesi Musk tampaknya mereda dalam beberapa minggu sejak dia memilih CEO baru untuk menjalankan Twitter.
Pada saat itu, analis teknologi Wedbush Dan Ives mengatakan dalam sebuah catatan bahwa Musk akhirnya memiliki waktu untuk fokus pada perusahaan anak emas miliknya.
Awal bulan ini, Musk menepis desas-desus bahwa dia sedang mencari CEO baru untuk menggantikannya sebagai CEO Tesla pada pertemuan tahunan perusahaan.
Komentar Musk muncul setelah The Wall Street Journal melaporkan CFO Tesla Zach Kirkhorn bisa menjadi penerus Musk .










