Sempat Mau Jadi Keraton Kecil, Ini Sejarah Singkat Balong Sumber!
DIKENAL sebagai Situs Balong Sumber, Balong yang berada di Kelurahan Sumber, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon tersebut telah ada sejak berabad-abad lalu, tepatnya sejak zaman para wali masih eksis dalam penyiaran Agama Islam.
Tahukah kalian? Bahwa Situs Balong Sumber pada mulanya difungsikan sebagai sumber air warga Sumber.
Juru Kunci atau kuncen Situs Balong Sumber Nuryaman (43 tahun) mengatakan, sebelum para wali melakukan perjalanan panjang untuk bertapa atau berdiskusi menuju Kuningan, atau lebih tepatnya Gunung Ciremai, maka Balong Sumber menjadi sebuah tempat persinggahan sementara para wali.
Konon cerita turun temurun yang diketahui Nuryaman, pada saat awal para wali singgah di Balong Sumber belum ada sumber air, sampai akhirnya ditancapkan sebatang kayu ke dalam tanah lalu muncul air ke permukaan secara deras.
"Ditancapkan kayu muncul lah air dan dibuatlah kolam pakai tongkat yang dibawa para wali," katanya.
Tidak diketahui kapan waktunya, yang pasti pada saat itu dikatakan Nuryaman merupakan masa kepemimpinan Sultan Kanoman ke-4.
"Balong ini ada dari pas perjalanan wali dan Sultan Kanoman ke-4," ujarnya.
Dihimpun dari beberapa sumber, termasuk Kuncen itu sendiri, Balong Sumber yang sebelumnya milik warga perkampungan, akhirnya dibeli oleh Kesultanan Kanoman untuk dijadikan Balong Sumber Taman Sari Kanoman.
Hal ini terbukti dari adanya Kuta Kosod (semacam tembok pembatas yang telah dibangun) juga terdapat gua kecil yang diperkirakan untuk dipergunakan sebagai gudang senjata.
"Ini itu dulu sempat mau jadi keraton kecil untuk persinggahan gitu, tapi nggak jadi, makanya di belakang kalau ditelusuri ada Kuta Kosod (tembok)," ujarnya.
Masih liar, artinya belum tertata dengan baik, Balong Sumber akhirnya diserahkan kepengurusannya kepada Nyi Mas Rara Kuning yang diangkat sebagai Nyi Gede Sumber.
"Balong Sumber diserahkan oleh anak angkat Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati kepada Nyi Gede Sumber," ujar kuncen generasi ke-7 tersebut.
Tak sendirian, Nyi Gede Sumber yang menikah dengan Ki Gede Wanakerta kemudian membangun balong menjadi beberapa kolam dengan fungsi berbeda agar dapat lebih tertata.
"Ini ada 6 sampai 7 kolam, tapi yang dipakai untuk kebutuhan sehari-hari ada beberapa yaitu balong petag atau potag ini buat kebutuhan pengairan sawah," katanya.
Berada di belakang bangunan semacam pendopo, balong potag memiliki ukuran yang cukup luas, yang menariknya di bagian tengah balong terdapat sumur yang memiliki kedalaman sekitar 5 meter.
"Ada sumur, dan memang sudah lama cuma baru dibangun beberapa tahun kemarin dan sumur ini nggak pernah kering walaupun kemaren sempat kemarau panjang, dan kita sambungin pakai pompa air buat kebutuhan sehari-hari," jelasnya.
Kemudian, Kolam Taman Sari yang berada di sisi kiri bangunan yang dipergunakan untuk taman yang digunakan untuk berbagai kebutuhan.
Kolam Taman Sari memiliki mitosnya sendiri bahwa kerap muncul satu atau dua ikan keramat dari Cibulan, Kuningan.
"Suka ada ikan Cibulan di sini, dan kalau niatnya baik dan hatinya baik ikan itu kelihatan," katanya, sebagai saksi hidup yang mengaku pernah melihat ikan Cibulan dengan mata kepalanya sendiri.
Berikutnya, kolam ketandan yang berada di bawah bangunan namun telah kering. Tentunya diperkirakan masih terdapat kolam-kolam lainnya yang dipergunakan untuk keperluan warga setempat.
Berdasarkan penelitian milik IAIN Syekh Nur Jati yang juga bersumber dari Kuncen Nuryaman terdapat kolam lainnya seperti Kenari untuk taman, Kolam Ridong untuk cuci dan mandi, dan memasak untuk minum.
Tentunya kolam-kolam yang rata-rata memiliki kedalaman 2 meter tersebut eksis pada masanya, namun semakin berkembang zaman dan muncul listrik, pompa air juga kamar mandi maka fungsi kolam ini sudah tidak maksimal atau hanya digunakan untuk ritual tertentu.
"Buat wudu buat mandi oleh warga setempat, tapi sekarang paling minta air untuk 7 bulan, mendem ari-ari, bikin pondasi," ungkapnya.
Memiliki luas kurang lebih 666 meter kubik, sebagai sang kakak dari Nuryaman yakni Subadi (49 tahun), yang juga paham betul soal sejarah Situs Balong Sumber, terdapat satu buah gua yang direncanakan untuk gudang persenjataan.
"Gua itu rahasia yang bentuk bangunannya masih ada, untuk senjata, kalau orang awam pasti bilangnya gua menuju ke Mekkah atau itu tempat tapa tapi sebenarnya itu untuk gudang persenjataan," paparnya.
Gua yang memiliki luas kurang lebih 15x10 meter ini berada di tengah hutan kawasan Balong Sumber tapi cukup jauh dari balong sehingga, sulit untuk menjangkaunya.
"Ada jauh, tapi ya ketumpuk-tumpuk sama dedaunan udah lama," ujarnya.
Untuk mengunjungi situs Balong Sumber ini cukup mudah karena tidak jauh dari Komplek Pemerintahan Daerah Kabupaten Cirebon dekat dengan Pasar Sumber.***










