Bukan Budak Seks! 6 Fakta Geisha Di Jepang, Wanita Anggun Dan Terampil
AKURAT.CO Geisha adalah seorang wanita Jepang yang dikelilingi misteri. Dalam sejarah Jepang, mereka selalu menjadi jantung dan jiwa dalam setiap pertemuan sosial tingkat tinggi.
Semasa kanak-kanak, geisha seringkali bekerja sebagai pembantu. Kemudian sebagai geisha pemula (maiko) selama masa pelatihan.
Berbicara soal geisha Negeri Sakura yang terkenal hingga ke mancanegara, ternyata juga memiliki sejumlah fakta menarik. Apa saja? Mari simak informasi berikut yang telah dihimpun dari laman Tsunagu Japan, Senin (15/5/2023).
Fakta Geisha Jepang
1. Geisha bukan pekerja seks
Jika selama ini kamu berpikir bahwa geisha adalah \'wanita penghibur lelaki\' alias pekerja seks, ini salah besar.
Geisha yang sebenarnya hanyalah pengibur dalam sebuah acara dengan menari tradisional. Begitu pula jika dilihat dari segi makna kata geisha.
Mereka tidak diharapkan untuk terlibat dalam aktivitas seksual dengan klien mereka, dan faktanya, banyak geisha yang dilarang keras melakukannya oleh okiya atau rumah geisha di mana mereka berasal.
Meskipun benar bahwa beberapa geisha melakukan hubungan seksual dengan klien mereka, ini bukanlah kebiasaan semua geisha, dan bahkan dianggap sebagai pelanggaran perilaku profesional.
Kata Gei dalam bahasa Jepang berarti hiburan atau sesuatu yang membutuhkan keterampilan. Sedangkan kata Sha berarti benda atau orang.
Jadi, geisha berarti seseorang yang menghibur tamu dengan tarian atau musik tradisional Jepang di sebuah acara.
2. Geisha tidak se-penurut dan se-pasif yang diceritakan
Banyak masyarakat umum yang beranggapan bahwa geisha wanita penurut dan pasif. Mereka hidup hanya untuk menyenangkan pria. Stereotip ini diabadikan oleh penggambaran geisha dalam budaya populer, seperti dalam novel dan film Memoirs of a Geisha , yang menggambarkan geisha sebagai objek pasif hasrat laki-laki.
Pada kenyataannya, geisha adalah profesional yang sangat terampil dan dihormati yang memiliki banyak hak otonomi dan memilih. Mereka dilatih dalam seni percakapan dan diharapkan memiliki pengetahuan tentang berbagai topik, mulai dari politik, sastra hingga peristiwa terkini. Mereka juga negosiator terampil yang dapat meminta bayaran tinggi untuk layanan mereka dan dikenal karena pandai berbisnis.
3. Ada Geisha laki-laki
Mungkin selama ini yang kita tahu bahwa semua geisha adalah perempuan. Namun, ternyata geisha juga ada yang laki-laki, lho . Pada zaman dulu, geisha disebut untuk laki-laki, sedangkan geiko untuk perempuan.
Mereka sama-sama bekerja untuk menghibur para tamu dalam sebuah acara tradisional.
4. Punya donatur
Geisha mempunyai donatur berstatus sosial tinggi yang membayar semua biayanya sepanjang hidup.
Donatur ini disebut danna yang sekaligus sebagai pelindung Geisha meski tidak mempunyai hubungan darah.
5. Geisha tetap eksis hingga masa kini
Kesalahpahaman umum bahwa geisha hanya ada di masa lalu atau peninggalan masa lampau adalah salah. Walaupun jumlah geisha telah menurun secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir, namun masih ada geisha yang bekerja di Jepang hingga saat ini. Geisha terus memainkan peran penting dalam budaya Jepang, khususnya di Kyoto, di mana mereka dikenal sebagai geiko.
Wanita muda yang bercita-cita menjadi geiko menjalani proses pelatihan yang ketat yang bisa memakan waktu hingga lima tahun. Selama waktu tersebut, mereka mempelajari seni tradisional Jepang seperti tarian, musik, dan upacara minum teh, serta seni percakapan dan etiket bisnis.
Meskipun jumlah geisha menurun dalam beberapa tahun terakhir, masih banyak orang yang bersemangat melestarikan budaya Jepang ini. Ada organisasi yang didedikasikan untuk mempromosikan dan mendukung geisha, dan upaya sedang dilakukan untuk memastikan bahwa tradisi ini terus berkembang di abad ke-21.
6. Jadi Maiko dulu
Sebelum menjadi geisha, seseorang harus menjadi geisha magang atau Maiko. Biasanya mereka akan dilatih untuk menghibur dengan tarian tradisional Jepang. Perbedaan geisha dan Maiko terletak pada kimono yang dipakainya.
Geisha memakai kimono tsumesode yang tidak memiliki bukaan di bawah ketiak, sedangkan Maiko memakai kimono hikizuri berlengan panjang.
Geisha adalah bagian yang menarik dan kompleks dari budaya Jepang yang telah menjadi subjek banyak mitos dan kesalahpahaman selama bertahun-tahun.
Dengan adanya literasi tentang fakta geisha ini, kamu bisa menghilangkan stereotip buruk dan memberi apresiasi lebih pada budaya Jepang ini.[]










