Bisakah Tidur Siang Gantikan Tidur Malam yang Buruk?
BEGADANG alias tidak tidur hingga larut malam bahkan hingga dini hari, jadi kebiasaan banyak orang, terutama anak muda yang masih berusia produktif seperti usia remaja.
Tahan tidak tidur hingga dini hari ini, entah karena memang kesulitan untuk tidur atau bisa juga karena terlalu asik bermain gawai atau pun games. Kurang tidur di malam hari, alhasil sangat mengantuk saat di siang hari.
Biasanya orang-orang yang kerap begadang, pola tidurnya jadi kacau karena waktu tidurnya menjadi terbalik. Tidak terpenuhinya tidur di waktu malam, membuat seseorang biasanya jadi mengejar tidur di siang hari untuk mencukupi kebutuhan tidurnya dan menuntaskan rasa kantuknya.
Lantas, apakah mengganti waktu tidur malam dengan tidur siang itu baik untuk diterapkan? Perlu dipahami bahwa meskipun tidur siang bisa mengembalikan energi untuk beraktivitas seharian, namun seperti yang diungkapkan oleh Dr. Rebecca Spencer, peneliti ilmu tidur di University of Massachusetts Amherst, tidur siang tidak selalu dapat mengatasi risiko kesehatan yang mungkin timbul akibat kurang tidur di malam hari, dilansir Channel News Asia , Jumat (28/4/2023).
Kurang tidur, menurut para ahli kesehatan, berpotensi menimbulkan berbagi risiko kesehatan. Mulai dari obesitas, tekanan darah tinggi, diabetes, penyakit jantung koroner, stroke, hingga tekanan mental loh!
Wajar saja kalau sesekali sulit tidur nyenyak, tapi konsisten seperti ini ini setiap malam, hal itu dapat menyebabkan berbagai kondisi kesehatan, ujar Molly Atwood, psikolog klinis dan peneliti pengobatan tidur di Johns Hopkins Medicine.
Maka dari itu, sebisa mungkin disiplinkan diri untuk bisa mendapatkan waktu tidur yang normal di malam hari berkisar 8 jam setiap harinya, agar kesehatan tubuh dan mental tetap terjaga baik. Ingat, mengganti waktu tidur malam hari yang hilang dengan tidur siang nyatanya tidak ada manfaatnya bagi tubuh.
Tidur siang tidak dapat mengimbanginya, tidur siang singkat kurang dari 90 menit biasanya hanya mencakup fase tidur yang lebih ringan, bukan tidur nyenyak dan memulihkan yang biasanya kita dapatkan sepanjang malam, jelas Dr. Rebecca Spencer.
Tidak hanya lamanya waktu tidur yang penting bagi kesehatan, kata Dr. Rebecca Spencer, tetapi juga kualitas tidur, yang ditentukan oleh berapa banyak waktu yang kita habiskan dalam berbagai tahapannya.
Saat seseorang tidur sepanjang malam, maka akan melewati beberapa "siklus tidur" selama sekitar 90 menit. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu dua tahap pertama dianggap sebagai tidur ringan, di mana otot-otot akan rileks, suhu tubuh mulai turun, dan detak jantung serta napas melambat saat kita tertidur.
Saat seseorang tidur sepanjang malam, maka akan melewati beberapa "siklus tidur" selama sekitar 90 menit. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yaitu dua tahap pertama dianggap sebagai tidur ringan, di mana otot-otot akan rileks, suhu tubuh mulai turun, dan detak jantung serta napas melambat saat kita tertidur.
Selanjutnya, di tahap ketiga dikenal sebagai tidur nyenyak karena mata dan otot sepenuhnya rileks dan tubuh melakukan pekerjaan penting untuk memperbaiki dan membangun tulang, otot, dan jaringan lainnya, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh dan mengkonsolidasikan dan memproses ingatan.
Lalu, tahap terakhir disebut dengan gerakan mata cepat (REM) pada tahap ini kemungkinan besar sudah masuk tahap bermimpi dan dianggap terkait dengan pembelajaran, penyimpanan ingatan, dan pengaturan suasana hati.
Meskipun tidur siang tak bisa menggantikan dan mengembalikan waktu tidur malam yang tidak terpenuhi dengan baik. Namun dalam kondisi dan kasus yang berbeda tidur siang tetap punya dampak positif.
Tidur di siang hari secara singkat dapat membantu, ketika Anda tidak dapat tidur malam yang nyenyak, tidur siang visa membantu meningkatkan daya ingat jika seseorang harus bekerja, tutur Dr. Molly
Disarankan, jika memang merasa perlu tidur siang, disarankan untuk tidak tidur terlalu lama.
Jagalah agar tetap singkat, tidak lebih dari 30 menit agar tidak mengganggu tidur malam berikutnya. Sebaiknya tidur siang dilakukan pada sore hari, saat kita mengalami penurunan kewaspadaan secara alami dan cenderung mengantuk, pungkas Dr. Molly








