Kenapa Masyarakat Memilih Pengobatan Alternatif Seperti Ida Dayak?
IDA Dayak viral karena pengobatan alternatifnya. Banyak orang berbondong-bondong minta diobati oleh dirinya.
Seorang antropolog dari Kalimantan Timur menilai pengobatan alternatif masih menarik dan jadi pilihan masyarakat karena faktor "putus asa" masyarakat terhadap pengobatan medis. Sebab pengobatan alternatif dinilai lebih murah dan pas di kantong rakyat jelata.

Dikutip dari BBC, namun, dokter spesialis ortopedi mengingatkan masyarakat agar tetap mempertimbangkan segala risiko sebelum mengunjungi pengobatan tradisional.
Di sisi lain, pemerintah memunculkan wacana tentang kewajiban ahli pengobatan tradisional untuk memiliki surat pendaftar penyehat tradisional (STPT).
Kehadiran pengobatan alternatif dari pasar ke pasar oleh Ida Dayak sejauh ini diketahui baru dimulai awal 2021.
Pengobatan tradisional yang dijalankan oleh Ida Dayak yang ramai belakangan ini sebenarnya sudah sempat heboh pada 2021. Ia mengobati orang berkeliling dari satu pasar ke pasar lainnya, sambil menawarkan botol Minyak Bintang seharga Rp50.000.
Pertengahan Februari 2021, akun TikTok @Alvian2501 mengunggah video Ida Dayak yang sedang mengobati seorang pria yang tangan kanannya bengkok.
Saat mengoleskan Minyak Bintang pada pria tersebut, Ida Dayak kemudian merasakan adanya pen dalam tulang pria tersebut. "Masih juga bengkok biar ada pen," katanya sembari meluruskan tangan pria tersebut.
"Tidak usah bayar, gratis ya," kata Ida Dayak. Hal ini semakin membuat masyarakat tertarik.
Ida Dayak Dipercaya Bisa Sembuhkan Patah Tulang, Ini Komentar Dokter Spesialis! Selain urusan patah tulang, pengobatan tradisional Ida Dayak dalam video-video yang beredar antara lain mengobati orang yang kesulitan bicara, membuat pengguna kursi roda dapat menggerakkan kakinya, urat kejepit, hingga mata rabun.
Namun, nama sisipan "Dayak" ini juga mengundang tanya antropolog Universitas Mulawarman, Martinus Nanang. Musababnya, warga Kabupaten Paser cenderung mengakui dirinya sebagai etnik Paser yang terpisah dari Dayak.
Ammar Zoni Terlibat Peredaran Narkoba di Rutan, Zeda Salim Kecewa: Kenapa Jatuh di Lubang Sama
"Ibu Ida ini bisa saja lahir di Paser. Saya nggak tahu apakah dia lahir di Paser dari keluarga Pasernya atau orang luar yang lahir di Paser."
Berdasarkan motif pakaian dan aksesoris yang digunakan Ida Dayak, "bukan motif etnik Paser, melainkan etnik Dayak Kenyah atau kelompok Kayanic yang terdiri dari Kayan, Kenyah dan Bahau."
Menurut Martinus, kemungkinan kata Dayak dipakai karena nilai jual lebih tinggi. "Kata Dayak itu memiliki nilai jual, eksotismenya itu yang dijual dengan kata Dayak itu," katanya.









