Mengenal Apa yang Dimaksud Dengan Mikrohidro, Sebuah Alternatif Energi Ramah Lingkungan

Mengenal Apa yang Dimaksud Dengan Mikrohidro, Sebuah Alternatif Energi Ramah Lingkungan

Gaya Hidup | BuddyKu | Kamis, 13 April 2023 - 15:32
share

Dalam era perubahan iklim yang semakin parah, negara-negara di seluruh dunia kini semakin memperhatikan pengembangan sumber energi ramah lingkungan untuk mengurangi dampak pemanasan global. Salah satu alternatif yang tengah dikembangkan adalah pemanfaatan sumber daya air atau aliran air untuk menghasilkan energi listrik melalui pemanfaatan mikrohidro. Jadi apa yang dimaksud dengan mikrohidro ?

Mikrohidro merupakan suatu instalasi pembangkit listrik yang menggunakan sumber daya atau energi aliran air sebagai penggerak untuk menghasilkan listrik dengan skala kecil. Pemanfaatan ini umumnya dilakukan di daerah pedesaan yang mempunyai daerah aliran sungai, air terjun, serta saluran irigasi. Pemanfaatan mikrohidro juga dikenal dengan sebutan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro atau PLTMH.

Apa yang dimaksud dengan mikrohidro juga diartikan sebagai pembangkit listrik dengan memanfaatkan tenaga yang berasal dari aliran air atau terjunan air, waduk atau bendungan, serta saluran irigasi yang dibangun secara multiguna dan menghasilkan kapasitas listrik kurang dari 1 MW (Mega Watt). Meski sama-sama menggunakan tenaga air, namun kapasitas listrik yang dihasilkan tersebut tidak lebih besar dibanding dengan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Pembangkit listrik mikrohidro sangat berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia, karena di berbagai wilayah terdapat banyak aliran sungai dan air terjun. Selain itu, pemanfaatan ini bertujuan untuk menghemat energi yang selama ini ditopang oleh pembangkit listrik lainnya. PLTMH juga bersifat ramah lingkungan sehingga minim menghasilkan emisi dan polusi.

Pengembangan PLTMH di Indonesia diatur oleh Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia No.09/PRT/M/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha dalam Pemanfaatan Infrastruktur Sumber Daya Air untuk Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air/ Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro/ Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro. Peraturan ini mengatur tentang pembangkit listrik yang memanfaatkan air sebagai tenaga utama untuk menghasilkan daya dengan besaran daya yang dihasilkan dari pembangkit ini tidak lebih dari 500 kW sehingga hanya mampu memasok kebutuhan listrik dalam jumlah sedikit.

Saat ini, pengembangan PLTMH di Indonesia masih tergolong lambat, hal ini dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat mengenai pemanfaatan energi terbarukan, serta kurangnya dukungan dari pemerintah dalam hal penyediaan dana dan regulasi yang lebih jelas. Namun, beberapa perusahaan swasta telah mulai mengembangkan PLTMH dengan dukungan dari pemerintah. Untuk lebih jelas memahami apa yang dimaksud dengan mikrohidro, simak keunggulan dan juga kelemahan dari mikrohidro.

Keunggulan Mikrohidro

PLTMH dianggap tidak menghasilkan limbah dan emisi gas lainnya sehingga dianggap sebagai teknologi yang bersih dan tidak menyebabkan pencemaran. Tingkat efisiensi produksi listrik PLTMH mencapai 75% hingga 80%, lebih tinggi daripada pembangkit listrik lainnya. Selain itu, PLTMH juga tidak menghasilkan polusi udara, suara, dan air, yang biasanya dihasilkan oleh pembangkit listrik dari tenaga fosil.

Pembangunan PLTMH juga mengajak partisipasi masyarakat dalam meningkatkan nilai sumber daya alam dan menjaga lingkungan, serta memberikan manfaat bagi perekonomian dan sosial budaya masyarakat. PLTMH dapat menjadi solusi untuk mengatasi belum teralirinya listrik di daerah pelosok Indonesia oleh PLN, sehingga masyarakat pedesaan dapat melakukan kegiatan sehari-hari dengan lebih mudah.

Kelemahan Mikrohidro

Namun, terdapat beberapa kekurangan dari teknologi mikrohidro. Salah satu kekurangan tersebut adalah membutuhkan biaya investasi yang cukup tinggi, meskipun nantinya biaya operasional dan pemeliharaannya cukup murah. Kurangnya sosialisasi dan pendampingan kepada masyarakat juga akan sulit menyadarkan mereka tentang manfaat positif teknologi ini. Faktor ketersediaan air, seperti debit aliran dan ketinggian air juga akan berpengaruh terhadap kapasitas listrik yang dihasilkan.

PLTMH juga memiliki daya listrik yang tidak sebesar pembangkit listrik tenaga air, sehingga distribusi listrik ke pelanggan terbatas. Lokasi pembangunan PLTMH harus dekat dengan pemukiman masyarakat, karena jarak yang terlalu jauh akan mengurangi nilai ekonomisnya. Dalam penggunaannya, PLTMH juga harus disesuaikan dengan kebutuhan listrik masyarakat untuk menghindari penurunan kualitas listrik.

Prinsip Kerja Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro
Setelah memahami apa yang dimaksud dengan mikrohidro, lalu bagaimana dengan cara kerjanya. Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) adalah salah satu jenis pembangkit listrik yang mengubah energi potensial air menjadi energi listrik. Jadi bisa dikatakan mirip dengan prinsip kerja PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air), namun PLTMH memiliki skala yang lebih kecil dan menggunakan aliran air yang lebih rendah.

Untuk menghasilkan energi listrik, PLTMH membutuhkan sumber energi potensial air yang harus didukung dengan pembuatan bendungan agar suplai air terpenuhi serta pembuatan saringan untuk menyaring sampah. Pembangunan bendungan harus berada di kawasan yang terhindar dari banjir dan stabil.

Cara kerja PLTMH dimulai dari aliran air yang turun dari ketinggian tertentu yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi kemudian mengenai turbin yang dilengkapi penutup. Setelah itu, air dialirkan ke baling-baling yang tersambung pada 2 piringan sejajar yang terbuat dari baja sebagai penyeimbang.

Poros turbin akan berputar akibat energi kinetik air yang berubah menjadi energi mekanik. Putaran tersebut kemudian dihubungkan menggunakan kopling agar bisa tersambung atau ditransmisikan ke generator. Oleh karena itu, aliran air merupakan faktor utama pada PLTMH.

Posisi generator dan turbin pada PLTMH sebaiknya dipisah pada dua rumah berbeda berserta pondasinya. Hal ini dilakukan untuk menghindari masalah yang berasal dari getaran keduanya, sehingga listrik bisa disimpan atau dialirkan ke pengguna.

Pada PLTMH, terdapat dua jenis generator yang digunakan, yaitu generator induksi dan generator sinkron. Sedangkan sistem transmisi dapat menggunakan transmisi langsung maupun tidak langsung.

Penggunaan sistem transmisi langsung lebih disarankan karena pemindahan gaya lebih mudah dilakukan, lebih ringkas, serta tingkat efisiensi lebih tinggi. Namun, penggunaan transmisi ini menuntut kepresisian antara sumbu generator dan turbin. Untuk mengatasinya, digunakanlah gearbox untuk mengubah rasio kecepatan putaran.

Topik Menarik