Tafsir Surah Al-Qadr Ayat 1-5 Tentang Hebatnya Malam Lailatul Qadar
AKURAT.CO Surah Al-Qadr adalah surah yang menjadi dalil bahwa malam Lailatul Qadar atau Lailatul Qadr lebih baik pahalanya dibandingkan 1000 kali beribadah. Sungguh beruntung orang-orang yang mampu bertemu dengan malam tersebut.
Surah tersebut adalah Surah Al-Qadr ayat 1-5 sebagai berikut:
Innaa anzalnaahu fii lailatil-qadr (1) wa maa adraaka maa lailatul-qadr (2) lailatul-qadri khairum min alfi syahr (3) tanazzalul-malaa ikatu war-ruuhu fiihaa bi idzni rabbihim, ming kulli amr (4) salaamun hiya hattaa mathla\'il-fajr
Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Quran) pada malam Qadr (1), Dan tahukah kamu apa malam Qadr itu? (2) (yaitu) malam Qadr itu lebih baik dari malam seribu bulan (3). Pada malam itu, turun para malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan (4). Sejahteralah malam itu hingga terbit fajar (5). (QS. Al-Qadr: 1-5).
Surah pendek yang mudah dihafal tersebut kemudian ditafsirkan oleh para ulama ahli tafsir.
Pertama , surah tersebut menegaskan bahwa Al-Quran diturunkan pada bulan Ramadan tepatnya saat malam Lailatul Qadar. Hal ini terlihat pada ayat pertama bahwa kata anzalna, inzaal atau nuzul menurut para ulama bermakna diturunkan.
Al-Quran ini diturunkan sejak malam Lailatul Qadar tersebut sampai lengkap sebanyak 30 juz adalah secara berangsur-angsur.
Kedua , kata Al-Qadr, menurut Ibnu Mukarram bermakna sebuah keputusan dan ketetapan Allah yang Maha Perkasa dan Maha Tinggi. Allah pula yang memberlakukannya terhadap segala perkara dan kejadian.
Selain itu, dalam Al-Quran kata Al-Qadr berguna untuk menunjukkan makna yang bermacam-macam di antaranya seperti membatasi, menetukan, mengagumkan, menguasai, mengukur, dan lain sebagainya.
Sedangkan Surah Al-Qadr sendiri memiliki makna kemuliaan di mana pada surah ini menjelaskan tentang adanya satu malam yang mulia yaitu malam Lailatul Qadar.
Ketiga , malam Lailatul Qadar menurut para ulama ahli tafsir memiliki keistimewaan bahwa siapa saja yang menjumpainya dan mengisi malam itu dengan beribadah maka pahalanya lebih baik daripada seribu bulan.
Ibnu Jarir At-Thabari berpendapat bahwa meskipun (pahala) beribadah pada malam tersebut lebih utama, namun bukan berarti kita mengesampingkan ibadah pada malam yang tidak bertepatan pada Lailatul Qadar.
Hanya saja, akan sangat disayangkan apabila seorang muslim tidak berusaha untuk menggapai malam tersebut.
Keempat , menurut Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah disebutkan bahwa kemuliaan Lailatul Qadar akan terasa jika ada kesadaran dalam hati setiap manusia sebagai hasil ibadah dan pendekatan kepada Sang Khalik. Dari kesadaran itulah akan timbul kedamaian dan ketenangan dalam hati setiap orang yang bertemu dengan malam Lailatul Qadar.
Selain itu dijelaskan bahwa pada malam Lailatul Qadar para malaikat akan turun ke bumi untuk mencatat amal kebaikan manusia serta mengabulkan doa-doanya.
Maka tidak heran jika pada bulan Ramadan khususnya 10 malam terakhir, umat muslim dianjurkan untuk memperbanyak ibadah dan berdoa.
Kelima , pada ayat terakhir disebutkan bahwa malam Lailatul Qadar akan membawa kesejahteraan hingga terbit fajar. Oleh karena itu, kita mesti berupaya untuk merengkuh kemuliaan malam tersebut.
Wallahu a\'lam .[]




