Apakah AFP dan Polio Sama? Begini Penjelasan Dokter Anak

Apakah AFP dan Polio Sama? Begini Penjelasan Dokter Anak

Gaya Hidup | BuddyKu | Rabu, 12 April 2023 - 13:29
share

JAKARTA, celebrities.id - Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan adanya 50 kasus anak dengan lumpuh layu akut atau Acute Flaccid Paralysis (AFP). Lantas, apakah AFP dan polio itu sama?

Sebelumnya, disampaikan bahwa anak AFP yang terdeteksi di DKI Jakarta tersebut masuk dalam status dugaan Polio.

Dokter Spesialis Anak, Dr Robert Soetandio, SpA, M.Si.Med menjelaskan bahwa anak dengan AFP disebut kelumpuhan bersifat layu dan akut (secara mendadak).

Penyakit itu menyerang usia anak kurang dari 15 tahun. Di mana kondisi AFP tersebut bukan disebabkan kecelakaan atau trauma, tapi terjadi secara mendadak dan cepat.

Sementara, rentang waktu anak dengan AFP umumnya berlangsung sekitar 14 hari sampai anak benar-benar mengalami kelumpuhan maksimal. Hal itu masih perlu dibuktikan lebih lanjut untuk mengetahui apakah AFP itu termasuk Polio atau bukan.

"Kelumpuhan terjadi secara akut, itu perkembangan kelumpuhan yang berlangsung cepat (rapid progressive) antara 1 sampai 14 hari sejak terjadinya gejala awal seperti rasa nyeri, kesemutan, rasa tebal/kebas sampai kelumpuhan maksimal. Sedangkan kelumpuhan flaccid adalah kelumpuhan bersifat lunglai, lemas atau layuh bukan kaku, atau terjadi penurunan tonus otot," kata Dr Robert kepada celebrities.id, Minggu (9/4/2023).

Lebih lanjut, Dokter Robert menjelaskan beberapa langkah atau tes yang perlu dilakukan untuk mengetahui penyebab kelumpuhan anak apakah karena polio atau yang lainnya.

"Untuk membuktikan apakah kelumpuhan disebabkan oleh polio atau bukan, dilakukan pemeriksaan tinja penderita di laboratorium polio nasional telah ditentukan. Namun, apabila spesimen tinja penderita tidak bisa diambil atau tidak memenuhi syarat (tidak adekuat), maka perlu dilakukan pemeriksaan klinis apakah masih terdapat sisa kelumpuhan setelah 60 hari kelumpuhan," tuturnya.

Lalu, apa Polio itu? Dokter Robert menjelaskan bahwa Polio adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Polio. Masalah kesehatan itu dapat dialami oleh segala usia, tidak terbatas anak-anak saja. Namun, kebanyakan kasus terjadi pada usia anak di bawah 5 tahun.

Polio pada anak bisa menyebabkan lumpuh juga tetapi lebih buruk. Bukan hanya lumpuh, tetapi polio juga bisa merusak sistem saraf, dan memiliki gejala berat seperti sesak napas, hingga depresi.

"Penyakit ini dapat menyebabkan kelumpuhan dengan kerusakan motor neuron (saraf) pada cornu anterior dari sumsum tulang belakang akibat infeksi virus. Polio dapat menyerang pada usia berapa pun, tetapi polio terutama menyerang anak-anak di bawah usia lima tahun," ucap Dr Robert.

Dokter Robert menjelaskan gejala dari tiga jenis polio yang perlu diwaspadai orangtua:

"Masa inkubasi virus polio biasanya memakan waktu 3-6 hari, dan kelumpuhan terjadi dalam waktu 7-21 hari. Kebanyakan orang terinfeksi (90%) tidak memiliki gejala atau gejala yang sangat ringan dan biasanya tidak dikenali. Pada kondisi lain, gejala awal yaitu demam, kelelahan, sakit kepala, muntah, kekakuan di leher dan nyeri di tungkai," kata Dr Robert lagi

Sebelumnya, Kepala Seksi Surveilans Epidemiolog dan Imunisasi Dinkes Provinsi DKI Jakarta, dr. Ngabila Salama mengungkap data dugaan Polio 2023 di DKI Jakarta ada 50 kasus. Dari jumlah tersebut, ada 34 kasus di Rumah Sakit.

Menurut dr Ngabila laporan untuk di RS masih menjalankan HRR untuk cari tahu kasus aktif terduga Polio.

"AFP disebut terduga polio bu, belum ada kasus polio positif di Jakarta bu dari hasil pemeriksaan sampel tinja. Sementara Hospital record review (HRR) itu bedah rekam media untuk mencari kasus aktif terduga polio ke Rumah Sakit," ucap dr Ngabila kepada MNC Portal, Sabtu (8/4/2023).

Topik Menarik