Obat Atasi Tekanan Darah Rendah, Termasuk untuk Jangka Panjang
BUKAN hanya tekanan tinggi, tapi tekanan darah yang rendah juga dapat menganggu kondisi kesehatan seseorang.
Seseorang dianggap memiliki kondisi darah rendah saat tekanan darahnya lebih rendah dari 90 (mm Hg) untuk angka atas (sistolik) atau 60 mm Hg untuk angka bawah (diastolik).
Darah rendah jangan dianggap sepele, apalagi tekanan darah rendah bisa saja tak menimbulkan gejala yang jelas, namun tiba-tiba bisa menyebabkan pusing lalu pingsan. Terkadang, tekanan darah rendah bahkan bisa mengancam jiwa.
Bagi sebagian orang, tekanan darah rendah mungkin merupakan tanda dari kondisi kesehatan yang mendasarinya, terutama bila tekanan darah turun secara tiba-tiba atau muncul dengan gejala.
Dikutip dari Mayo Clinic, gejala tekanan darah rendah (hipotensi) meliputi seperti penglihatan kabur atau memudar, kepala pusing, kelelahan, pingsan, susah berkonsentrasi, dan juga mual.
Perbandingan Pendidikan Gusti Purbaya vs KGPH Mangkubumi yang Berebut Takhta Raja Keraton Surakarta
Selain pengaturan pola gaya hidup sehat, dalam mengatasi kondisi darah rendah ada beberapa jenis obat yang umumnya digunakan sebagai obat darah rendah. Melansir Web MD, Senin (27/3/2023) yang sudah ditinjau secara medis oleh James Beckerman, MD, FACC, berikut paparan singkat dua jenis obat untuk darah rendah.
1.Fludrokortison. Merupakan obat yang bekerja dengan mempromosikan retensi natrium oleh ginjal, sehingga menyebabkan retensi cairan dan beberapa pembengkakan, yang diperlukan untuk meningkatkan tekanan darah. Tapi di satu sisi, retensi natrium ini juga bisa menyebabkan hilangnya kalium.
Maka dari itu, saat mengonsumsi obat fludrocortisone, orang yang meminumnya penting untuk memastikan kecukupan asupan potasium setiap hari. Fludrocortisone tidak punya sifat anti-inflamasi kortison atau prednison dan tidak membentuk otot.
2. Midodrin. Obat midodrine ini diketahui dapat mengaktifkan reseptor pada arteri dan vena terkecil untuk menghasilkan peningkatan tekanan darah, digunakan untuk membantu meningkatkan tekanan darah pada orang dengan hipotensi postural terkait dengan disfungsi sistem saraf.
Biasanya obat midodrine ini jadi yang diresepkan dokter untuk mengalami hipotensi ortostatik jangka panjang (kronis) agar bisa meningkatkan tekanan darah. Obat ini disebutkan lebih lanjut juga mengurangi kemampuan pembuluh darah untuk mengembang, yang meningkatkan tekanan darah.







