Mengetahui Yaumul Hisab, Hari Perhitungan Amal Manusia dalam Islam

Mengetahui Yaumul Hisab, Hari Perhitungan Amal Manusia dalam Islam

Gaya Hidup | BuddyKu | Sabtu, 25 Maret 2023 - 17:10
share

AKURAT.CO Sebagai umat muslim sudah seharusnya kita tahu dan beriman akan datangnya hari kiamat sebagaimana yang ada dalam rukun iman selama ini.Karena dalam sebuah kehidupan pasti ada awal dan akhir, akhir dari kehidupan di dunia itulah yang kita sebut sebagai hari kiamat.

Dalam fase kiamat semua makhluk hidup dimatikan kemudian dibangunkan untuk dikumpulkan dan dihitung semua amal kebaikan dan keburukannya selama hidup di dunia. Setiap perbuatan yang dilakukan semuanya akan dimintai pertanggung jawaban langsung oleh Tuhan. Fase itulah yang kita kenal dengan yaumul hisab.

Secara bahasa kata hisab () berarti menghitung. Sehingga Yaumul hisab ialah hari perhitungan amal. Pada hari ini semua perbuatan manusia, baik atau buruk, diperhitungkan. Dimana pada hari itu juga manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas segala perbuatannya di dunia.

Dalam yaumul hisab , mulut orang-orang ditutup sehingga tidak ada lagi pembelaan bagi mereka. Saat itu tangan dan kaki menjadi saksi atas apa yang dilakukan di dunia selama hidup. Peristiwa itu diceritakan oleh Allah SWT dalam salah satu firmannya, yang berbunyi:

Artinya: Pada hari ini Kami membungkam mulut mereka. Tangan merekalah yang berkata kepada Kami dan kaki merekalah yang akan bersaksi terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. (QS. Yasin: 64).

Seluruh manusia pada hari itu tak terkecuali akan dihisab. Ia akan ditanya tentang seluruh perbuatannya yang telah dilakukan olehnya saat di dunia dari manusia pertama hingga manusia terakhir tidak akan luput dari hisab. Baik dia orang muslim, non muslim, orang kaya, orang miskin, pintar, bodoh, semuanya pasti mendapatkan hasil timbangannya masing-masing.

Dan kita sebagai umat Nabi Muhammad SAW merupakan umat atau manusia yang pertama kali dihisab. Meski umat Nabi Muhammad SAW adalah yang terakhir, namun Allah SWT memberikan keutamaan khusus dengan mendahulukan umat Nabi Muhammad untuk dihisab. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Ibnu Abbas.

Nabi SAW bersabda, Kita adalah umat terakhir dan menjadi manusia pertama yang dihisab. Lantas ada yang bertanya, Di manakah umat yang lain dan para nabi? Beliau menjawab, Sesungguhnya, kita adalah yang terakhir dan yang pertama. (HR. Ibnu Majah)

Dalam riwayat lain juga disebutkan: Lantas para umat memberi jalan kepada kita hingga kita berjalan dengan wajah yang putih bersinar karena bebas wudhu. Umat-umat yang lain berkata: Hampir saja seluruh umat ini merupakan nabi. (HR Ahmad).

Kita menjadi manusia pertama yang akan merasakan pengadilan Allah SWT. Amalan pertama yang akan dihisab di pengadilan Allah Swt kelak adalah sholat. Seperti dalam hadis Rasulullah SAW:

: .

Artinya: Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Taala berfirman: Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah. Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya. (HR. Tirmidzi).

Maka dari itu, salat menjadi amalan yang paling penting bagi kita manusia. Kewajiban seorang muslim atas salatnya kelak akan menyelamatkan dia. Seorang manusia tidak akan bisa luput sekecilpun amalan dia dari hari pengadilan Allah SWT.

Demikian sedikit penjelasan dari yaumul hisab . Semoga penjelasan atas yaumul hisab ini akan membawa kita pada konsistensi dalam mengerjakan salat. Amin.[]

Topik Menarik